Surat Pembaca

Terjemahan Bahasa Tergantung Ilmunya

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com– Wapres Ma’ruf Amin menyebut saat ini dunia muslim internasional tengah belajar kepada Indonesia soal bagaimana mengembangkan Islam yang damai dan toleran. Sebagaimana diketahui beliau pasca ditemui oleh Majelis Hukama Muslimin (Abu Dhabi, UEA). Beliau pun mengatakan, “Dan tidak zamannya lagi menerjemahkan Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia, tapi sekarang adalah Bahasa Indonesia yang harus diterjemahkan ke Bahasa Arab” (Pontianak.tribunnews.com, 13/01/22).

Islam tidak bisa dikembangkan dengan sikap toleransi ala penguasa hari ini. Telah ada redefinisi, sehingga terlalu jauh dari makna ummatan washathon yang sebenarnya. Ide ini memiliki sandaran yang tidak jelas, makin menjauhkan dengan makna Islam yang sesungguhnya dalam menjalankan toleransi. Pada praktiknya di Indonesia, justru rawan sekali dengan pelanggaran aqidah dan membudayakan pluralisme serta sekularisme.

Keberagaman yang diakui Islam tidak pernah menjadi masalah sepanjang sejarah kepemimpinan Khilafah Islam. Orientalis Inggris bernama TW Arnold dalam bukunya, “The Preaching of Islam: A History of the Propagation of the Muslim Faith” (Tahun 1896, hlm. 134) menanggapi bagaimana toleransi masa Kekhalifahan, ”Perlakuan terhadap warga kristen oleh pemerintahan Khilafah Turki Utsmani –selama kurang lebih dua abad setelah penaklukan Yunani- telah memberikan contoh toleransi keyakinan yang sebelumnya tidak dikenal di daratan Eropa” . Toleransi yang diterapkan tidak membuat keluar dari kaidah-kaidah syara’ dalam Islam. Juga bukan berarti mengakui pluralisme hingga menganggap semua agama sama.

Terkait transfer ilmu melalui berbagai bahasa tidak menjadi masalah jika yang disyiarkan adalah ide yang tidak bertentangan dengan Islam. Namun konteksnya menjadi absurd ketika kacamata moderasi beragama atau pengusung Islam Nusantara yang kerap menganggap diri lebih baik dan berbeda dengan Islam yang ada di Arab.

Padahal Islam ya Islam, bukan oleh dan untuk orang Arab saja atau orang Indonesia saja. Sungguh inilah fitnah Islam moderasi telah menjadi ujian umat yang berat jika umat mau berfikir. Yang salah begini mengapa harus disebarluaskan ke dunia?

Zawanah FN
Pontianak-Kalimantan Barat

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 4

Comment here