Surat Pembaca

Rusia Batal Bangun Kereta Menuju IKN

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com– Proyek pembangunan jalur atau rel Kereta Api Borneo sepanjang 203 kilometer yang melintasi Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Barat dan Kota Balikpapan senilai Rp53,3 triliun batal dilaksanakan karena Rusian Railways sebagai pemilik modal mengundurkan diri (Kalbar.antara.news, 04/03/2022).

Total luas lahan yang ditetapkan sebagai lokasi pembangunan jalur rel Kereta Api Borneo di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai sekitar 140 hektare. Lebih kurang 70 hektare lahan yang ditetapkan sebagai lokasi pembangunan jalur rel Kereta Api Borneo di Kelurahan Gunung Steleng dan Kelurahan Buluminung telah dibebaskan.

Lahan yang telah dibebaskan di Kawasan Industri Buluminung atau KIB di Kecamatan Penajam, untuk pembangunan stasiun kereta api. Pembangunan jalur kereta api tersebut dikelola oleh PT Kereta Api Borneo yang merupakan perusahaan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan perusahaan kereta api Rusia, yakni Russian Railways. Pasca pembatalan ini, PT Kereta Api Borneo tetap bakal berinvestasi atau menanamkan modal di Kabupaten Penajam Paser Utara , tetapi bukan di sektor atau bidang perkeretaapian.

Proyek pembangunan jalur atau rel Kereta Api Borneo sepanjang 203 kilometer yang melintasi Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Barat dan Kota Balikpapan senilai Rp53,3 triliun batal dilaksanakan karena Rusian Railways sebagai pemilik modal mengundurkan diri. Pembangunan jalur kereta api tersebut dikelola oleh PT Kereta Api Borneo yang merupakan perusahaan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan perusahaan kereta api Rusia, yakni Russian Railways. Khusus perkeretaapian akan dievaluasi PT Kereta Api Borneo, tapi tetap akan berinvestasi di wilayah Penajam Paser Utara,” ucapnya.

Pembangunan infrastruktur yang senantiasa mengharapkan modal dari asing, dimana perusahaan rusia berhenti dan salah satu alasannya adalah bahwa rencana ini sebenarnya bertabrakan dengan rencana pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan yang tergesa gesa tidak matang. Atau persaingan antar kapitalis global terutama china dalam pembangunan IKNitu sendiri. Apalagi Rusia lagi invasi ke ukraina, apakah ada indikasi konsentrasi foKus pada hal ini. Dan itu terlihat dari China siap menggantikan posisi Rusia melanjutkan pembangunan infrastruktur kereta api cepat tersebut.

Sayangnya pertumbuhan ekonomi berpijak dalam kapitalisme, bagaimanapun, pada aspek makro yang menjadi indikator bagi positifnya kesehatan ekonomi nasional. Maka, makin banyak investor yang masuk, iklim pertumbuhan ekonomi makin baik. Sehingga hengkangnya investor Rusia pada rel kereta api akan tetap investasi dibidang yang lain, hanya bentuknya saja yg berbeda.

Kemudian pertumbuhan ekonomi dalam sistem kapitalis saat ini hanya pada indikator di atas kertas. Bukan kondisi riil rakyat di akar rumput. Inflasi toh tidak selalu berkonotasi positif bagi rakyat. Inflasi yang terjadi saat ini melanda ditandai dengan banyaknya uang yang beredar di lapangan, yang realitasnya justru bermakna pemborosan ekonomi rumah tangga.

Rakyat pun makin pening, bahkan tercekik akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok. Presiden hanya bisa memperingatkan secara langsung tanpa mampu menjadi perisai untuk melindungi ekonomi masyarakat luas dari amukan kenaikan harga-harga yang meroket. Sementara asing makin leluasa dalam mengeruk sumberdaya alam di dalam negeri dengan dalih investasi. Ini jauh berbeda dengan keagungan sistem ekonomi islam yang ditopang oleh politik ekonomi yaitu sistem Khilafah yang mampu berjaya. Sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi riil yang mendasarkan pelaksanaannya pada akidah Islam bahwa seluruh harta di dunia ini adalah milik Allah Taala.

Sabrina
Pontianak-Kalbar

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 13

Comment here