Opini

Jelang Ramadan, Apa Kabar dengan Harga Bahan Pokok?

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Aan Nurhasanah (Ibu Rumah tangga)

“…. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut ….” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 233)

wacana-edukasi.com– Jelang bulan suci Ramadan 1443 hjriah yang jatuh pada 2 April 2022 mendatang, kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Bandung terkendali. Persedian sejumlah komoditas bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Tidak terjadi kelangkaan dan stabilitas harga sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi),” kata Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Bandung Dicky Anugrah usai penutupan festival sarung Majalaya Kabupaten Bandung, Minggu (13/3/2022).

Untuk komoditi cabe, bawang sayuran dan lainnya stabil, karena sumbernya cukup banyak di Kabupaten Bandung, Berbeda dengan kedelai, karena berasal dari impor luar negeri, sehingga sempat terjadi lonjakan harga dan terjadi kelangkaan selama dua bulan lalu.

“Terjadi kelangkaan kedelai itu karena di negara asalnya menghentikan ekspor, untuk memenuhi kebutuhan kedelai di negara asalnya,” ujarnya.

Penting untuk diperhatikan, bahwa jaminan kebutuhan pokok bukan hanya cabai, bawang dan sayuran. Beras, minyak, telur, daging dan protein lainnya juga merupakan kebutuhan pokok rakyat.

Apalagi harga minyak, gas, dan tarif dasar listrik melambung dan kebutuhan pokok terus merangkak naik hingga masyarakat bawah makin terjepit hidupnya.

Ekonomi Kapitalisme

Dalam sistem kapitalis, pemerintah memberi kebebasan bagi para pemodal untuk mengembangkan usahanya dan masyarakat bebas membentuk berbagai kegiatan usaha, serta dapat memunculkan banyak inovasi.

Dan harta yang diusahakan atau dihasilkan akan menjadi hak milik perseorangan atau individual. Asas kebebasan yang dijunjung tinggi oleh penganut mabda inilah yang menimbulkan kesenjangan sosial.

Hanya masyarakat yang memiliki modal dan mampu mengembangkan kegiatan usahanya, yang akan hidup makmur.

Antara individu yang satu dengan yang lain akan berusaha saling menjatuhkan karena dalam sistem perekonomian ini ada persaingan bebas akibat dari sikap individualisme yang tinggi.

Dalam sistem kapitalis yang kini tengah diterapkan, kemajuan ekonomi ditentukan oleh besarnya investasi, pertumbuhan, dan lain-lain. Akibatnya, yang diperhatikan adalah para pengusaha. Sebab, merekalah yang dipandang pencipta kemajuan ekonomi. Kondisi rakyat serba kekurangan tidaklah jadi ukuran.

Kapitalis hanya akan menyediakan barang yang dibutuhkan konsumen yang bisa membeli, tapi tidak akan memenuhi setiap yang menjadi kebutuhan rakyat yang tidak mampu membeli, Kebijakan hanya berpihak pada oligarki bukan rakyat.

Khilafah sebagai Solusi

Dalam sistem Islam yaitu khalifah atau pemimpin wajib menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok rakyatnya baik rakyat itu muslim ataupun non muslim, kaya atau miskin.

Hal ini berdasarkan tugas utama khalifah adalah sebagai periayah(pelayan) umat. Khalifah akan bertanggung jawab menjamin dan melayani semua keperluan rakyat bukan regulator seperti pemimpin kapitalis saat ini.

Sistem Khilafah akan menjamin secara tidak langsung pemenuhan kebutuhan pokok berupa sandang, pangan dan papan dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang sangat luas. hal tersebut bukan utopis sebab dalam sistem khilafah sumber daya alam mutlak adalah kepemilikan umum yang dikelola oleh negara dan haram diserahkan kepada pihak swasta atau privatisasi.

Pengelolaan yang mandiri oleh negara inilah yang berpotensi membuka lapangan pekerjaan yang sangat luas. Karena bisa dipastikan lapangan pekerjaan diutamakan bagi rakyat bukan bagi tenaga kerja asing. Jikalau terpaksa menggunakan tenaga asing pun mereka adalah yang benar-benar tenaga ahli dibidangnya. Bukannya mendatangkan tenaga buruh asing seperti saat ini.

Adapun hasil keuntungan dari sumber daya alam wajib dikembalikan kepada rakyat dalam bentuk langsung yaitu berupa jaminan terhadap pendidikan, kesehatan, keamanan secara murah bahkan bisa gratis, pembangunan infrastruktur dan hajat publik lainnya.

Bayangkan jika kekayaan Sumber Daya Alam tersebut dapat dikuasai dan dikelola negara khilafah tanpa mengambil keuntungan demi kesejahteraan seluruh manusia dimuka bumi ini. Dan bukan dikuasai oleh negara-negara penjajah baik secara langsung maupun melalui korporasi-korporasi mereka seperti saat ini. Pasti sistem khilafah akan berhasil mensejahterakan rakyat. Sistem Khilafah benar-benar akan menjamin untuk dapat terpenuhinya segala kebutuhan pokok rakyatnya.

Oleh karena itu untuk mengembalikan kedaulatan umat atas kekayaan sumber daya alam yang mereka miliki, harus ditempuh dengan menegakkan kembali khilafah. Karena itu pula jika saat ini ada penolakan terhadap penegakan negara khilafah dan kriminalisasi ide khilafah yang dilakukan oleh rezim di negeri-negeri Islam, bisa diduga kuat bahwa di belakang mereka adalah para kapitalis dan negara-negara penjajah yang khawatir kehilangan mata pencaharian mereka.

Khilafah Islam telah berhasil menjamin kebutuhan pokok rakyatnya selama kurang lebih 13 abad. Sudah seharusnya kita kembali beralih kepada sistem Islam yang telah terbukti mampu menyejahterakan rakyatnya. Wallahua’lam

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 4

Comment here