Qalam Ramadan

Skala Prioritas Muslim Sejati

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Ismawati

wacana-edukasi.com– Bulan Ramadan adalah bulan mulia dan penuh makna. Selama satu bulan penuh kita berpuasa di bulan Ramadan. Suasana saat Ramadan amat berbeda dengan bulan lainnya. Suasana iman dan takwa senantiasa menyelimuti manusia. Orang-orang semakin dekat dengan al-Qur’an karena disadari bahwa hanya di bulan ini pahala dalam setiap amal akan dilipatgandakan. Banyak sekali pelajaran penting yang bisa kita ambil di bulan ini. Termasuk salah satunya menjadi pelajaran bahwa Ramadan menjadikan kita berbuat dengan skala prioritas.

Apakah itu skala prioritas? Skala prioritas bermakna sebuah tingkatan kebutuhan dari kebutuhan yang terpenting hingga kebutuhan yang bisa ditunda. Jika seorang muslim, skala prioritasnya adalah berbuat mengikuti skala prioritasnya yang ditetapkan oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya. Yakni mendahulukan ibadah yang wajib daripada yang sunnah. Pun demikian mendahulukan kewajiban yang manfaatnya menyentuh masyarakat banyak daripada kewajiban yang hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri.

Di bulan Ramadan ini, lihatlah bagaimana orang-orang memprioritaskan lebih dulu perintah Allah Swt. daripada kepentingan dunia yang fana. Orang-orang lebih memilih berpuasa, menahan dari segala yang membatalkan puasa dari masuk subuh hingga masuk waktu berbuka. Jika andai lebih memilih dunia tentu kita akan lebih memilih makan enak, melepaskan dahaga, dll. Pun demikian halnya, umat Muslim lebih memilih tadarus al-Qur’an, shalat tarawih, dibandingkan dengan menonton tv atau bahkan hanya tidur seharian.

Nu’man bin Basyir pernah menuturkan bahwa : suatu ketika aku bersama sekelompok para Sahabat dekat mimbar Rasulullah Saw. saat itu ada seorang laki-laki yang berkata : setelah Islam ini aku tidak peduli untuk tidak berbuat karena Allah kecuali memberi minum kepada jamaah haji. Yang lain mengatakan bahwa : kalau menurutku amal yang harus dipedulikan adalah memakmurkan Masjidil Haram. Sementara orang yang lain lagi mengatakan: kalau menurutku amal yang harus dipedulikan itu adalah jihad di jalan Allah.

Melihat para Sahabat berdebat di dekat mimbar Nabi Saw. Umar menghampiri seraya berkata : Jangan meninggikan suara di dekat mimbar Nabi Saw. (saat itu adalah hari jum’at), nanti setelah shalat jumat akan aku tanyakan perkara ini kepada Rasulullah Saw. setelah Umar mengadukan permasalahan ini kepada Rasulullah Saw. maka turunlah firman Allah Swt. “Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjid Haram kamu samakan dengan orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta berjihad di jalan Allah? mereka tidak sama di sisi Allah. allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang zalim. Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan” (QS. At-Taubah 19-20).

Dalam ayat ini Allah Swt. menegaskan bahwa tidak sama kedudukan tiga amal tesebut yakni memberi minum jamaah haji, memakmurkan Masjidil Haram, dan orang yang beriman, hijrah kemudian jihad di jalan Allah Swt. bahwasanya orang yang beriman, hijrah, dan jihad di jalan Allah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah Swt. Maka, inilah maksud dari skala prioritas berdasarkan perintah Allah Swt. mendahulukan kewajiban yang datang dari Allah.

Oleh karena itu, mari kita renungkan, dengan rangkaian ibadah di bulan Ramadan yang mulia ini, sudahkah kita mendahulukan yang harus didahulukan, dan mengakhirkan yang haru diakhirkan. Sudahkah kita mendahulukan kewajiban daripada amalan sunnah. Sudahkah kita mendahulukan menutup aurat daripada tadarus? Sudahkah kita meninggalkan aktivitas riba yang sudah jelas haram? Sudahkah kita mendahulukan dakwah menegakkan syariah daripada tilawah?

Ingatlah firman Allah Swt. yang terakhir dalam surat at-Taubah ayat 19 “ … Dan Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang berbuat zalim”. Siapakah orang yang berbuat zalim dalam ayat ini? Yakni orang-orang yang lebih mendahulukan memberikan minum kepada jamaah haji atau memakmurkan Masjidi Haram daripada berjihad di jalan Allah. sebab, skala prioritasnya tak sesuai denag apa yang telah ditetapkan Allah Swt.

Dengan demikian, seperti inilah sejatinya skala prioritas muslim sejati. Yakni mendahulukan amalan wajib dari yang berasal dari Allah Swt. Agar Allah Swt. merahmati kita bukan hanya di bulan Ramadan saja, namun juga di bulan-bulan lainnya.

Wallahu a’lam bishowab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 241

Comment here