Oleh: Galuh Metharia
(Aktivis Muslimah)
wacana-edukasi.com– Massa mahasiswa dari sejumlah aliansi mendatangi kawasan sekitar Gedung DPR di Jakarta untuk berunjuk rasa pada hari Senin (11/4). Adapun tuntutan yang disuarakan mahasiswa pada aksi demo itu diantaranya mendesak Presiden Joko Widodo secara tegas menolak penundaan pemilu 2024 dan wacana perpanjangan masa jabatan 3 periode. Selain itu, menunda pemindahan ibukota dan mengaji ulang UU IKN. Tuntutan yang lain yakni menyelesaikan konflik agraria, mengusut tuntas mafia minyak goreng dan menyelesaikan janji Jokowi di masa jabatannya (koran.gempo.co, 11/04/2022).
Tak bisa dipungkiri, hampir seluruh lini masyarakat merasakan kondisi yang tidak baik-baik saja. Di tengah wabah pandemi yang belum terselesaikan, pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menuai pro dan kontra. Belum lama ini terjadi kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok. Mulai dari minyak goreng, BBM, listrik, gas hingga tarif perpajakan. Tuntutan demi tuntutan memang sudah disampaikan. Akankah aksi para mahasiswa turun ke jalan mampu menyelesaikan problematika yang ada?
Di sisi lain, rakyat seakan kehilangan sosok pemimpin yang diharapkan. Pemimpin yang memikirkan kepentingan rakyat, yang berani melawan kezaliman, tegas dalam memberlakukan kebijakan hukum juga mampu mencegah segala kemungkaran yang ada. Namun, apakah sudah benar dan tepat, jika solusi perubahan ini dengan mengganti rezim sekarang dengan sosok pemimpinnya saja?
Negeri ini sudah mengalami beberapa kali perubahan dan pergantian kepemimpinan. Tak kunjung membaik, negeri ini justru semakin dihantui dengan beragam kebobrokan di segala aspek kehidupan. Hutang ribawi yang semakin melambung, sumber daya alam (SDA) yang masih tergadaikan, kasus korupsi merajalela, hukum yang tidak adil, pendidikan dan kesehatan yang masih jauh dari harapan. Untuk itu, sudah seharusnya masyarakat menelaah, apa sebenarnya yang menjadi permasalahan negeri ini.
Mengubah Sistem yang Rusak
Sebagian negara di dunia saat ini menerapkan sistem kapitalisme demokrasi, termasuk negara Indonesia. Sistem yang menjunjung nilai kebebasan dan meninggalkan aturan agama dari kehidupan. Semboyan dari, oleh, dan untuk rakyat hanyalah janji manis belaka. Yang terlihat saat ini justru ketamakan kepentingan penguasa dan para pemilik modal saja. Demokrasi yang diklaim sebagai sistem politik terbaik, nyatanya kian terbaca sebagai monster penebar kerusakan.
Faktor lain yang tak kalah penting yakni ketidaktahuan masyarakat akan pemahaman tentang bentuk kehidupan masyarakat ideal yang seharusnya diwujudkan dan peta jalan perubahan yang harus dilakukan. Kondisi ini juga diperburuk karena saat ini negara dikuasai Asing. Bukan sekadar sumber daya alamnya saja tetapi dari aspek politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, hingga pendidikan menggunakan produk pemikiran Asing yang tentu saja tidak kompatibel dengan aturan yang benar. Lalu, sistem dan aturan seperti apa yang mampu membawa perubahan yang hakiki?
Islam Memiliki Aturan yang Sempurna dan Paripurna
Umat Islam harus memahami bahwa kita adalah umat terbaik di bawah syariat Islam. Allah SWT telah menciptakan manusia, alam semesta dan kehidupan dengan seperangkat aturannya. Aturan yang sempurna sesuai fitrah manusia, menentramkan hati dan memuaskan akal hanyalah dengan sistem Islam. Sebagaimana sistem ini telah diterapkan oleh Rasulullah SAW dalam naungan Daulah Islamiyah. Sedangkan manusia sifatnya terbatas dan lemah. Jadi jika mengeluarkan aturan pun hanya akan mementingkan kalangan tertentu saja, menimbulkan perselisihan, dan kesengsaraan masyarakat lainnya.
Sejarah kegemilangan sistem Islam (Khilafah) juga mampu kita lihat dengan berbagai fakta sejarah. Bagaimana sistem khilafah melindungi rakyatnya, menjamin kesejahteraan rakyat, mengatur aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, keamanan, sosial, budaya dengan sesuai aturan Allah SWT (syariat Islam) tentunya.
Untuk itu, perubahan yang hakiki tidak hanya dengan pergantian pemimpin saja. Namun, beralih dari sistem yang rusak menuju sistem yang tegak di atas akidah yang shahih. Sudah seharusnya menghadirkan sistem Islam menjadi visi yang harus diperjuangkan umat saat ini. Agama (Islam) tidak hanya mengatur masalah ibadah ritual saja, tetapi juga menjadi solusi problematika kehidupan yang ada.
Tentu saja, untuk mewujudkan perubahan ini tidak cukup dengan niat saja. Mestipun Allah SWT sudah menjanjikan dan Rasulullah SAW sudah mengabarkan bahwa Khilafah Islamiyah akan tegak kembali. Namun, umat Islam harus meraihnya dengan jalan berjuang dan berkontribusi maksimal dalam proses perubahan yang hakiki ini.
Wallahu A’lam Bish Shawab
Views: 9
Comment here