Oleh Ilma Mahali Asuyuti
wacana-edukasi.com–Dugaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara, Dr. H. Maratua Simanjuntak mengungkap bahwa ada faktor internal dan eksternal yang menyebabkan mereka memilih keluar dari Agama Islam. Faktor internal karena keimanan seorang Muslim yang lemah, sehingga mudah tergoyahkan dan mudah ditipu muslihat. Sedangkan faktor eksternalnya adalah karena adanya kelompok yang secara massif mengajak warga untuk keluar dari Agama Islam. Kelompok itu mulanya menawarkan pekerjaan dan tawaran keuangan.
Keimanan yang lemah tentu akan tergoyahkan ketika ditimpa oleh sesuatu hal yang dapat membuat seseorang futur (putus asa) atau berpaling dari keimanannya. Seperti halnya pemurtadan yang terjadi di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, diduga ada tindakan pemurtadan secara sistematis dan terorganisir. Tiga lembaga,yakni LADUI MUI SumUt, PAHAM SumUt dan TPUA SumUt meminta pelaku ditindak tegas oleh aparat penegak hukum.
Dalam surat pernyataan sikap yang diterima portibi.id via pesan WhatsApp, Jumat (13/5/2022), disebut bahwa LADUI MUI SumUt, PAHAM SumUt dan TPUA SumUt selaku umat Islam SumUt, khususnya yang ada di Kabupaten Langkat mengutuk keras terhadap tindakan pemurtadan secara sistematis dan terorganisir yang diduga dilakukan oleh oknum-oknum pelaku pemurtadan dan para pendukungnya. Terkhususnya dalam kasus pemurtadan terhadap Seorang Muslimah yang bernama Nurhaibah Br. Brutu.
Ade Lesmana yang diketahui sebagai team kuasa hukum Nurhaibah Br. Brutu mengatakan, ada modus dan dugaan yang terjadi. Bahwa, Nurhaibah Br. Brutu awalnya berkenalan dengan seorang non-muslim berinisial JDPH melalui aplikasi media sosial.
JDPH dan Ibunya diduga pernah menjanjikan Nurhaibah Br. Brutu akan dimasukkan kerja. Bahkan, Nurhaibah Br. Brutu dibawa pergi oleh JDPH selama kurang lebih 5 bulan, dan JDPH berjanji bahwa ia akan memeluk Agama Islam dan menikahi Nurhaibah Br. Brutu secara Islam. Selama itu pun Nurhaibah Br. Brutu dilarang bertemu dan berkomunikasi dengan orangtua dan keluarganya.
Tetapi, JDPH tidak pernah menepati janjinya bahwa ia akan memeluk Agama Islam dan menikahi Nurhaibah Br. Brutu secara Islam, malahan JDPH dan keluarganya melakukan tipu muslihat dan ancaman kepada Nurhaibah Br. Brutu agar bersedia dibaptis dan mau menikah secara Kristen dengan JDPH.
Nurhaibah Br. Brutu dan keluarga pun lalu mengungkap kasus dugaan pemurtadan ini dan melaporkan kepada pihak kepolisian atas dugaan tindak pidana.
Tetapi, pihak kepolisian menolak laporan Ayah Nurhaibah Br. Brutu, sedangkan laporan dari JDPH langsung diterima dan ditindak lanjuti yang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Abang dari Nurhaibah Br. Brutu tanpa pernah menerima surat panggilan dan surat penetapan tersangka.
Ketika sistem Islam dijauhkan dari kehidupan, yang ada bukanlah keadilan, namun hanya yang berkuasalah yang mendapatkan keadilan.. Sungguh miris sistem sekularisme ini, aturan yang diterapkan pun semena-mena, bukan aturan yang berasal dari Allah, sehingga banyak terjadi pemurtadan karena kesalahan penerapan aturan dan ketidakpahaman dari masyarakat akan aturan islam.
Penyebab terjadi pemurtadan seperti ini adalah karena penerapan aturan-aturan hidup yang bukan bersumber dari Allah SWT. Banyak orang di sistem demokrasi ini yang menerapkan aturan yang dibuat manusia, sehingga apapun aturan tersebut akan dilakukan tanpa mengetahui apakah sesuai dengan syari’at atau malah bertentangan.
Akibatnya pun umat manusia menjadi semena-mena, hidupnya asal saja tanpa aturan dan membuat imannya lemah karena tidak dikuatkan oleh sistem yang dijalani (demokrasi).
Rasa keimanan seorang manusia harusnya kuat, namun akibat sekularisme (pemisahan Agama dari kehidupan) ini, iman seorang manusia malah semakin lemah bahkan dilemahkan sehingga mudah goyah.
Dalam Islam, umat senantiasa dibimbing akidahnya dengan akidah Islam yang mampu menguatkan rasa iman tanpa keraguan sedikit pun. Karena pada dasarnya, rasa iman itu dibangkitkan dan muncul dengan sendirinya, meskipun orang tua sekali pun adalah orang yang bertakwa, tetapi keimanan dan ketakwaan bukanlah turunan, melainkan atas bimbingan yang membangkitkan rasa keimanan di dalam hati sehingga tergerak untuk beriman kepada Allah dan rela melakukan segala apa yang Allah perintahkan bukan malah menjauhkan aturan Agama Islam dari kehidupan.
Islam mengajarkan bahwa setiap Muslim harus menangguhkan dan menetapkan keimanan terhadap Allah, bukan pada yang lain. Iman senantiasa dijaga sekuat mungkin.
Bagaimana solusi Islam?
Solusi dari segala permasalahan adalah Islam Kaffah. Dalam hal ini, islam akan menjaga serta menguatkan keimanan seseorang dengan meyakinkan dalam hati bahwa satu-satu nya yang berhak diimani hanyalah Allah SWT.
Perlunya mengkaji Islam Kaffah adalah agar umat terhindar dari kelemahan iman, dengan mengkaji Islam Kaffah, umat akan mengetahui bahwa landasan yang benar adalah berperilaku sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Orang-orang yang beriman akan saling ber-amar ma’ruf (saling mengingatkan) satu sama lain agar keimanan tetap kuat.
Islam tidak akan membiarkan satu orang pun lemah imannya. Islam tidak akan membiarkan umat melakukan kemurtadan dan tidak akan membiarkan umat merasa ragu akan keimanannya terhadap Allah sang Khaliq. Karena sesungguhnya sang pencipta hanyalah satu, yakni Allah SWT. Bahkan alam semesta beserta isinya pun telah menjadi bukti bahwa itu adalah ciptaan Allah, tidak ada keraguan padanya.
Begitu pun dalam beragama, Allah menetapkan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai dan berada di sisi Allah. Allah berfirman dalam Q.S Ali Imran ayat 19 yang artinya : “sesungguhnya Agama (yang di Ridhai) di sisi Allah hanyalah Islam”
Sudah jelas bahwa Allah hanya meridhai Islam sebagai satu-satunya Agama yang shahih.
Marilah kita mengkaji Islam Kaffah, agar kita tahu bahwa kehidupan ini ada aturan-aturan yang berlaku, yaitu aturan Islam yang berasal dari Allah SWT. Dan kita harus tahu bahwa Allah adalah al-Mudabbir (Maha Pengatur), sebagai manusia pun kita harus patuh akan aturan yang Allah tetapkan. Kuatkanlah keimanan jangan sampai keimanan kita lemah dan goyah oleh hal-hal yang membuat kita jauh dari Allah.
Semoga seluruh umat Muslim tetap menangguhkan dan menguatkan keimanan, dan syari’at Islam senantiasa diterapkan dalam kehidupan. Pimpinan Islam yakni Khilafah segera ditegakkan atas izin Allah. Aamiin Allahumma Aamiin. Sejatinya hanya Islam lah satu-satunya solusi hakiki untuk menyelesaikan problematika kehidupan.
Wallahu’alam bisshawab
Views: 20
Comment here