Oleh: Umi Hanif (Aktivis Muslimah Jawa Timur)
wacana-edukasi.com– Khilafah adalah sebuah keniscayaan, pernah eksis 13 abad. Sisi historis yang panjang tersebut tidak dapat dipungkiri. Bahkan para ilmuwan dan sejarawan Barat mengakui kebesararan dan keunggulaan masyarakat yang ada dalam negara Khilafah.
Menggambarkan hal ini, Bloom dan Blair menyatakan, “Rata-rata tingkat kemampuan literasi (kemampuan melek huruf membaca dan menulis Dunia Islam di abad pertengahan lebih tinggi daripada Byzantium dan Eropa. Karya tulis ditemukan di setiap tempat dalam peradaban ini.” (Jonathan Bloom & Sheila Blair, Islam – A Thousand Years of Faith and Power, Yale University Press, London, 2002, p-105).
Sejarah juga menyatakan bahwa Turki Ottoman (Ustmani) juga tercatat melakukan hubungan diplomatik dengan kesultanan lainnya di Nusantara. Hal itu ditandai dengan adanya sebuah pernyataan menarik, pada pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia ke-VI di Yogyakarta, 12 Februari 2015.
Momen itu adalah ketika Sri Sultan Hamengku Buwono X mengakui adanya hubungan erat antara Kesultanan Yogyakarta dengan Kekhalifahan Turki Ottoman.
Pada tahun 1479, Sultan Ottoman mengukuhkan Raden Patah (Sultan Demak pertama) sebagai Khalifatullah ing Tanah Jawa, perwakilan kekhalifahan Islam Turki Ottoman untuk tanah Jawa.
Pengukuhan tersebut ditandai dengan penyerahan bendera bertuliskan Laa ilaaha illa Allah berwarna ungu kehitaman terbuat dari kain kiswah Ka’bah, dan bendera bertuliskan Muhammadurrasulullah berwarna hijau. Tribunnews.com (7/8/2019).
Sedangkan dalam ranah iman, wajib bagi seorang muslim mempercayai sebagai konsekuensi syahadat yang telah diikrarkan.
Pendapat Imam Ibnu Hazm
قال الإمام ابن حزم (456 ه) : ( إتَّفَقَ جَمِيْعُ أهْلِ السُنَّةِ وَجَمِيْعُ الْمُرْجِئَةِ وَجَمِيْعُ الشِيْعَةِ وَجَمِيْعُ الْخَوَارِجِ عَلَى وُجُوْبِ اْلإمَامَةِ… ).
الفصل في الملل والأهواء والنحل لابن حزم (4/87)
Imam Ibnu Hazm (w. 456 H) berkata,”Telah sepakat semua Ahlus Sunnah, semua Murjiah, semua Syi’ah, dan semua Khawarij atas wajibnya Imamah (Khilafah)…”
Ibnu Hazm, Al Fashlu fi Al Milal wal Ahwa wan Nihal, Juz 4 hlm. 87.
Disamping itu, buah diterapkannya khilafah adalah adanya capaian manusia dengan derajatnya yang tinggi bisa dirasakan manfaatnya hingga kini. Sebagai contoh, adalah al-Idris sang penemu pakar geografi (1099-1166) yang membuat bola dunia dari perak seberat 400 kilogram, untuk di hadiahkan pada Raja Roger dua di Sicilia dan dilengkapi dengan kitab ar-Rujari (Roger book). Penemuan yang akurat, dengan mencantumkan tujuh benua, rute-rute perdagangan, sungai, danau dan pegunungan dengan jaraknya yang lengkap sehingga memudahkan menjangkau berbagai wilayah di dunia.
Jika hari ini Khilafah di kriminalkan dengan berbagai narasi yaitu, radikalis, intoleran, pemecah belah, organisasi yang memperjuangkan dicabut badan hukumnya, orang yang mendakwahkan di bunuh karakteknya dengan berbagai fitnah adalah akibat kedengkian sebagian manusia yang merasa kepentingannya terusik.
Para penikmat sistem tersebut tidak ingin semua yang diraihnya beralih ke tangan yang lain, pun yang notabene rakyatnya di tipu dengan komentar pejabat adanya salah sasaran, penghematan dan berbagai alasan yang dipaksakan untuk membenarkannya. Padahal semua itu bukan buat rakyat tapi untuk oligarki. Faktanya setiap kebijakan selalu menyengsarakan rakyat. Kenaikan BBM, tarif dasar listrik, kenaikan pajak, minyak, berbagai kebutuhan harganya semakin tak terjangkau, dan banyak lagi kezaliman yang menyusahkan lahir dari pemimpin ala Sekuleris Kapitalisme.
Jika kita cermati di negeri ini dan di penjuru dunia, berbagai kerusakan yaitu pembunùhan, pencurian, tawuran, penggusuran, aborsi, pelecehan, perselingkuhan, korupsi, jual beli hukum, bencana alam, narkoba dan lain-lain adalah buah diterapkannya sistem Sekuler Kapitalisme. Sistem yang rusak sejak asasnya, karena mengesampingkan peran agama untuk mengatur kehidupan publik.
Namun kenapa yang di persekusi adalah khilafah? Adakah khilafah korupsi? menjual aset kekayaan negeri? Padahal khilafah wujudnya belum ada dan masih sebatas wacana/dakwah yang di sampaikan kepada umat.
Inilah bentuk kekalahan intelektual, serta menunjukan bahwa orang yang membela sekuleris kapitalisme bisa jadi tidak paham atau salah paham dengan khilafah. Terlebih jika yang menghadang adalah seorang muslim maka konsekuensinya kelak di akhirat berat, karena khilafah adalah ajaran lslam yang telah dijanjikan oleh Allah Swt melalui lisan Rosulullah saw.
Semoga tulisan ringkas ini bisa membuka cakrawala berpikir umat, khususnya kaum muslimin kenapa harus ada Khilafah.
Allahu a’lam
Views: 35
Comment here