wacana-edukasi.com, PUISI–Oleh. Mak Ayu
Sang ibu tak lagi bangga
Dengan sempoyongan terkoyak moyaknya
Air matanya menyiratkan duka
Kelu tertunduk tanpa kata
Tak ada yang berani bertanya
Tentang hancurnya harapannya
Hanya bermuram durja
Menyimpan segala cerita
Ibu tak pernah menelantarkan kalian
Ibu juga tak pernah menghukum kalian
Ibu ingin rumah ini nyaman
Ibu ingin berbagi cinta bersama kalian
Namun Ibu malu
Bopeng di tubuh ini makin kaku
Namun mereka masih memaksa Ibu
Menyajikan kenikmatan semu
Ibu tak berdaya
Saat mereka memasukkan pasaknya
Mengambil isi bumi dengan angkara
Tanpa peduli kalian yang penting dia kaya
Mereka adalah para kapitalis
Yang telah menjarah Ibu dengan bengis
Ibu meronta dan menangis
Melihat kalian meringis
Kondisi Ibu dikuasai para durjana
Kekayaanku di jarah oleh mereka
Tubuhku di koyak moyak dengan murka
SDA direnggut tak bersisa
Dan kalian melihat Ibu di rudapaksa
Kenapa tak beranjak membela?
Membawa bambu runcing hadapi para durjana
Agar Ibu bisa membusungkan dada
Kalian anak-anak negeriku tercinta
Jika hanya diam dalam aniaya
Hilang keberanian bahkan sekedar kata
Akan hilang identitas kita bersama
Ingatlah pekik Allahu Akbar para pahlawan
Semangatnya mengentarkan lawan
Membela Ibu Pertiwi dengan juang
Pantang menyerah kecuali menang
Ngawi, 8 Desember 2022
Views: 11
Comment here