Puisi

Tergelitik Dunia Politik

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh. Diana Septiani

Aroma sedap pertarungan politik kian menyergap
Media massa dijejali potret sang calon pejabat

Antar kubu saling berseteru
Antar kubu saling menyerbu
Mengincar kursi nomor satu

Ada yang lucu
Di kala duka menyapa
Kerusakan dimana-mana
Calon kontestan tutup mata

Di kala rakyat menjerit
Ekonomi kian sempit
Elit politik terus menghimpit
Menjejali rakyat dengan janji yang rumit

Orang bilang malaikat pun bisa jadi iblis
Jika masuk ke sistem pemerintahan bengis
Nyatanya itu bukan sekedar teoretis
Jutaan rakyat telah menelan janji manis

Aku tergelitik melihat orang nyentrik
Tiba-tiba memakai peci
Tiba-tiba berkerudung rapi
Tiba-tiba duduk di majelis

Rakyat butuh makan
Bukan sekedar ocehan
Rakyat butuh kesejahteraan
Bukan dituntut berbagai angsuran

Berharap pemimpin amanah di sistem khianat
Seolah menaruh sebutir emas dalam granat Meledak!

Berharap rahmat di sistem bejat
Bak memahat ukiran di atas air
Mustahil!

Padahal identitas politik itu murni
Mengurusi kepentingan rakyat
Bukan kepentingan pejabat
Mengatur urusan seluruh umat
Bukan hanya para korporat

Entah harus tertawa atau menangis
Menonton panggung politik yang penuh dengan intrik
Hanya satu harapan terselip
Agar institusi terbaik
Mengembalikan hakikat politik

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 24

Comment here