wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Dalam acara Kick Off Pancasila dalam Tindakan ‘Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting’ yang digelar BKKBN beberapa waktu lalu, Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengaku heran melihat banyaknya ibu-ibu yang senang pergi untuk menghadiri pengajian. Megawati lantas bertanya sampai kapan ibu-ibu gemar menghadiri pengajian. Sebab, ia khawatir dengan nasib anak-anak yang ditinggal ibunya untuk mengikuti kegiatan keagamaan (viva.co.id, 18/2/2022).
Pernyataan beliau lantas menuai kritik lantaran mempertanyakan soal ibu-ibu pengajian. Jika ditanyakan kenapa senang ikut pengajian? Pengajian atau datang ke majelis ilmu itu kewajiban dan banyak membawa keberkahan. Salah satunya dalilnya adalah
Rasulullah Saw. ”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)
Terlebih ilmu agama yang dipelajari di pengajian. Maka, pengajian bagi ibu-ibu itu penting karena sebagai bekal dalam kehidupan, termasuk dalam mendidik anak-anak. Ibu-ibu yang datang pengajian terbukti mampu memanajemen waktu dengan baik. Sebelum datang ke pengajian segala persiapan dilakukan, bahkan mengajak anak-anak mereka terbiasa datang ke majelis ilmu.
Kebiasaan ikut pengajian dengan penanggulangan stunting sepertinya tidak berkaitan. Stunting ditengarai dari berbagai faktor, yakni pola makan, pola asuh, sanitasi, dan semakin besarnya kemiskinan di Indonesia. Ini karena pengelolaan sistem ekonomi yang berdasarkan kapitalisme. Kekayaan alam hanya dirasakan segelintir orang. Sehingga, masyarakat sulit mendapatkan makanan sehat dan begizi untuk anaknya.
Tentu tidak ada hubungannya dengan ikut pengajian. Umat jadi terbebas dari melakukan kemaksiatan, dan berusaha mengentaskan kemiskinan dengan menerapkan Islam sebagai sistem yang mengatur kehidupan.
Ismawati
Palembang, Sumatra Selatan
Views: 6
Comment here