Surat Pembaca

Marak Geng Motor : Potret Buram Sekularisme

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Wd. Nining Ratnawati S.Pd.
(Pemerhati Remaja)

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA — Baru-baru ini marak aksi geng motor yang meresahkan masyarakat, di Cibinong, Kabupaten Bogor. Seorang pemuda mengalami luka bacokan karena diserang sekelompok orang yang menggunakan motor. Kapolsek Cibinong Kompol Adhimas Sriyono Putra mengatakan peristiwa penyerangan itu terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari, saat korban sedang nongkrong bersama teman-temannya.

“Ada rombongan anak muda sekira 20 orang melintas menggunakan motor, rombongan motor tersebut berbalik arah dan menyerang ke arah korban beserta teman-temannya. Alhasil, korban mengalami luka bacokan sejata tajam di bagian kepala dan punggung,” ujar Adhimas (sindonews.com, 11/2/2023).

Kasus ini bukan hanya terjadi di Cibinong, akan tetapi di wilayah lain juga terjadi seperti di Kota Cimahi, aksi brutal geng motor kembali menimbulkan korban. Kala itu gerombolan bermotor membacok seorang pemuda hingga tewas. Peristiwa ini terjadi di dekat rumah korban sekitar pukul 04.00 WIB.

Menurut saksi mata, Rahmat (40), mengatakan sebelum peristiwa pembacokan terjadi, ia mendengar teriak-teriakan. Anggota geng motor tersebut menanyakan apakah korban adalah salah dari anggota XTC (nama kelompok sebuah geng motor), korban menjawab bukan, lalu korban dibacok setelahnya (Kompas.com, 6/2/2023)

Masih di kota yang sama yaitu Kota Cimahi, aksi geng motor kembali meresahkan masyarakat. Ketika itu dua anggota geng motor membacok seorang mahasiswa di Jalan Pesantren lalu pelaku dtembak oleh polisi. Aksi ini terjadi pada Senin (23/1/2023) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari (Kompas.com, 9/2/2023).

Geng Motor Marak

Melihat dari kasus diatas, aksi geng motor akhir-akhir sangat meresahkan masyarakat. Mereka muncul seperti jamur di muslim hujan. Tidak sedikit korban yang mengalami luka bacokan hingga tewas. Hanya beralasan bukan teman se-geng mereka sampai membacok korban sampai tewas bahkan mereka menganiaya orang yang tidak dikenalnya. Mereka memulai aksinya saat dini hari dengan bermodalkan motor dan senjata tajam.

Kehidupan sekuler dengan asas liberal (kebebasan) saat ini telah menjadi wadah bagi pemuda saat ini. Para pemuda yang miskin akan jati dirinya menjadikan kebebasan untuk mengekspresikan apa yang ia pikirkan dan rasakan.

Pemuda yang berkumpul dalam geng motor, rata-rata adalah mereka yang masih dibawah umur dan masih berstatus sebagai pelajar. Maraknya kasus geng motor ini merupakan cerminan bahwa sistem pendidikan saat ini gagal membentuk generasi berakhlak. Merajalelanya geng motor ini juga adalah gambaan bahwa sistem keamanan kita saat ini terhalang olehaturan dasar demokrasi yaitu HAM. Anak dibawah umur mendapatkan keringanan hukum dalam bentuk apapun termasuk mengganggu keamanan masyarakat seperti geng motor yang sangat meresahkan masyarakat.

Inilah merupakan kegagalan dari sistem kapitalisme untuk membentuk generasi muda dengan akhlak mulia. Sangat jauh perbedaannya dengan gambaran pemuda dalam Islam yang mengingatkan dirinya sebagai penjaga Islam

Selamatkan dengan Islam

Islam merupakan ajaran yang berasal dari Allah Ta’alaa yang mampu menyelesaikan semua problematika yang dihadapi oleh manusia, termasuk masalah geng motor yang meresahkan. Di dalam Islam, agama dijadikan sebagai pedoman hidup manusia, dari sinilah bisa diyakini bahwa Islam mampu menyelesaikan semua problematika yang dihadapi oleh umat manusia.

Di dalam Islam, agama dijadikan sebagai landasan amal dalam pendidikan untuk membentuk akidah Islam. Pendidikan dalam Islam bertujuan untuk membentuk kepribadian Islam yaitu dengan membentuk pola pikir dan pola sikap yang sesuai dengan syariat Islam. Dalam Pendidikan Islam, pemuda tumbuh menjadi generasi terbaik dan berkontribusi secara positif terhadap negara.

Di dalam islam, keamanan masyarakat menjadi tanggung jawab negara karena negara merupakan pelindung dan pengurus umat. Negara memberikan sanski yang tegas bagi pelaku kejahatan. Ada tiga jenis sanksi syariat, salah satunya adalah sanksi pidana bagi pembunuhan yang disengaja, yaitu kisas (hukuman mati), membayar diat (tebusan/uang darah), atau al-‘afwu (memaafkan pelaku), ini tergantung dari pilihan keluarga korban. Sanksi pidana bisa dijatuhkan bila pelaku kejahatan telah akil balig atau dewasa.

Di dalam kehidupan masyarakat, pemuda dan seluruh lapisan masyarakat mengambil peran dalam amal ma’ruf nahi mungkar, sebagaimana firman Allah SWT:

“Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran” (TQS Al-‘Asr: 2-3).

Dengan demikian, aturan Islam harus diterapkan dalam kehidupan maka Islam akan menjadi rahmatan lil ‘alamin.

Wallahu a’lam bishowab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 24

Comment here