Surat Pembaca

Kartu Prakerja, Benarkah Mengurangi Pengangguran?

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Dikutip dari Kompas.com, 9 Februari 2023, fenomema pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi akhir-akhir ini menambah tugas pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran serta kemiskinan. Salah satu upayanya melalui program Kartu Prakerja. Lantas, seberapa efektifnya program tersebut mengurangi angka pengangguran?

Kepala Komunikasi Manajemen Kartu Prakerja William Sudhana mengatakan, pelaksanaan Kartu Prakerja diyakini mampu mengurangi masalah tersebut. Nah, pelaksanaan Kartu Prakerja diyakini mampu mengurangi masalah tersebut, apakah kita yakin?

Sementara negara membuktikan angka kemiskinan semakin hari semakin meningkat.
Memang kartu prakerja ini terlihat bagus, yang namanya bantuan pasti bagus, namun apakah dengan kartu prakerja umat bisa mendapatkan pekerjaan yang layak atau bisa menghapus kemiskinan?

Buktinya program kartu prakerja tidak berdampak banyak dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran, sebab fakta nya kemiskinan dan pengangguran semakin meningkat, Badan pusat statistik atau BPS mencatat jumlah penduduk miskin baru2 ini semakin meningkat sehingga mencapai 26,36 juta orang, nah ini buktinya angka pengangguran semakin tinggi.

Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dari kartu prakerja. Pertama, tidak semua para pencari kerja atau korban PHK bisa merasakan pemberian saldo kartu ini. Kedua, sejatinya kartu prakerja bukanlah gaji untuk pengangguran tapi hanya program peningkatan skill angkatan kerja.

Jadi, Meningkatnya angka pengangguran selalu disebabkan oleh rendahnya pendidikan dan keterampilan yang dimiliki umat, Sementara biaya sekolah semakin sulit dijangkau dan negara gagal menyediakan lapangan kerja yang layak untuk umat.

Fakta yang kita lihat kelulusan dan lapangan kerja tidak seimbang, semua ini tidak lepas dari penerapan sistem kapitalisme di negeri kita ini yang mayoritas muslim. Sistem ini telah menjadikan penguasa sebagai regulator yang memberikan ruang besar bagi korporasi untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya atas potensi SDA di negeri ini, patut disayangkan negara mengabaikan terhadap urusan rakyatnya.

Jika pun pengelolaan sumber daya alam oleh korporasi swasta atau asing mampu membuka lapangan kerjan untuk rakyat, namun rakyat sering kali hanya diangkat sebagai buruh yang gaji nya rendah, pemilik usaha tetaplah kaum kapitalis yang menguasai sebagian kekuasaan alam negeri ini.

Oleh sebab itu, jaminan kesejahteraan hanya bisa didapatkan didalam sistem ekonomi Islam, dengan berbagai cara yang ada, khilafah manjamin setiap laki-laki mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang cukup, Negera juga menjamin memenuhi setiap kebutuhan pokok individu.

Dalam mengatasi pengangguran Khalifah juga memberikan pemahaman kepada setiap orang tentang wajib nya bekerja, jika orang tidak mau bekerja baik karna malas atau tidak memiliki keahlian dan modal maka Khalifah akan memaksa individu tersebut untuk bekerja dan negara menyediakan semua keperluan untuk dia bekerja termasuk pendidikan.

Seperti contohnya jika petani tidak memiliki lahan atau modal diberikan oleh pemerintah, sedangkan tanah yang ditelantarkan atau tidak di gunakan selama tiga tahun akan diambil dari pemiliknya. Beginilah cara Islam menyelesaikan masalah pengangguran untuk umat nya, semua ini bisa terwujud jika sistem Islam yang dianutnya, Maka selama sistem kapitalis masih ada mustahil kesejahteraan akan kita rasakan bersama.

Oleh: Izzatus Shanum (Anggota Ngaji Diksi Aceh)

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 25

Comment here