wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Tahun pesta demokrasi atau pemilu sebentar lagi. Hawa pencarian pendukung sudah mulai terasa di tengah masyarakat. Aroma persaingan antar calon pun tak mungkin dihindarkan. Baik di dunia nyata hingga dunia maya, opini-opini mulai digencarkan.
Kasi Humas Polres Sambas AKP Rosiagagea mengajak pengguna media sosial mampu mengenali apa itu hoaks. Hoaks secara sederhana, kata AKP Rosiagagea adalah berita tidak benar yang dibuat seolah-olah benar. Ia menambahkan, cara mengenali hoaks dan cara menanggapi berita hoaks adalah dengan melakukan verifikasi melalui website-website resmi atau media yang kredibel dan terverifikasi. [1]
Dalam diskusi yang bertajuk sosialisasi kepemiluan Bermedsos Pintar Pemilu Berdaulat di Aula Hotel Sambas Indah, AKP Rosiagagea mengingatkan agar masyarakat pintar dan bijak dalam bermedsos. Yakni mengenali ciri-ciri berita hoaks (berita tidak benar yang seolah-olah benar). Di antaranya yakni berisi provokasi, narasi yang digunakan juga diiringi banyak typo atau ejaan yng salah). Masyarakat juga dihimbau untuk teliti menelaah berita atau informasi.
Dalam ranah politik, berita hoaks tentu saja digulirkan demi keuntungan si pembuatnya. Baik dalam mendulang banyak suara, menentukan hasil perhitungan suara, atau sekadar mengacaukan susasana dan memecah belah masyarakat.
Di dalam sistem demokrasi hari ini. Penyebaran hoaks memang sudah jamak ditemukan. Kehidupan sekular seolah melegalkan berbagai pihak untuk menghalalkan segala hal dalam meraih kebermanfaatan. Parahnya lagi, ini bukan hanya terjadi di wilayah Indonesia. Tapi hampir seluruh negara yang menerapkan sistem demokrasi. Secara singkat, sebenarnya kita bisa menyimpulkan, bahwa pemilu dalam demokrasi itu sungguh penuh tipu daya.
Bukan salah pemilunya. Karena dalam Sistem Islam pun, pemilu juga dilaksanakan dalam penentuan pemimpin. Namun Islam jelas melarang seseorang menyebarkan kabar bohong, hingga memerintahkan Rasulullah untuk memeranginya. Hal tersebut bisa kita lihat dalam Al-Qur’an surah Al Ahzab ayat 60. Islam juga melarang setiap insan melakukan kecurangan. Maka, jika kita hendak menghilangkan penyebaran hoaks atau berita yang salah. Hanya bisa dirasakan jika Islam yang diterapkan.
Sri Purwanti (Sambas-Kalbar)
Views: 22
Comment here