Oleh : Yanti ummi Haziq
wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Tidak terasa waktu sudah mendekati hari raya IdulFitri dan bulan Ramadhan pun akan segera berakhir, sungguh sedih rasanya kita akan berpisah dengan bulan Ramadhan di mana pahala kita di lipat gandakan di bulan ini, akan tetapi senang rasanya mendengar hari raya Idul Fitri akan cepat tiba.
Menjelang hari raya Idul Fitri tentu saja di Negara kita ini ada tradisi Mudik, tentu saja karena para umat muslim ingin bertemu, bersilaturahmi, saling melepas rasa rindu dan tidak lupa untuk saling bermaaf-maaf an. Tradisi mudik ini terjadi karena di Negara ini mayoritas penduduknya adalah kaum Muslim.
Tradisi mudik ini pasti sangat berhubungan erat dengan transportasi, karena mereka yang mudik banyak yangbmenggunakan transportasi, baik transportasi umum maupun transportasi pribadi. Transportasi umum pun berhubungan dengan harga tiket yang mana menjelang hari raya IdulFitri harga tiket rata-rata pasti melonjak naik. Bahkan kenaikan harga tiket tersebut bisa mencapai 2x lipat, tidak terkecuali, baik itu harga tiket darat, laut maupun udara, semuanya mengalami kenaikan yang signifikan.
Dikutip dalam REPLUBIKA. CO. ID JAKARTA bahwa ketua Komisi DPR 5, Lasarus, mendesak Kementrian perhubungan (Kemenhub) segera mengatasi harga tiket jelang Lebaran. Baik model transportasi darat, laut maupun udara yang di rasakan masih mahal oleh masyarakat luas. Lasarus juga mengatakan ” karenanya pemerintah menurut saya harus hadir dalam situasi ini. ” Selasa (4/4/2023). Ia berharap, pemerintah bisa mencarikan jalan keluar. Antara lain dengan mencermati betul soal tiket baik transportasi darat, laut maupun udara, termasuk kereta api, karena modal transportasi itu menyentuh hajat hidup orang banyak.
Jika kita telaah bahwa seharusnya jika pemudik semakin banyak maka harga tiket justru harusnya di turunkan bukan malah di naikan, apalagi kenaikan nya berlipat ganda bisa sampai dua kali lipat. Semua ini terjadi karena sistem pemerintah yang menganut sistem ekonomi kapitalisme, di mana di dalam sistem ini tidak akan mungkin memikirkan nasib rakyat, karena sistem kapitalisme ini mempunyai prinsip harus bisa mendapatkan keuntungan berupa materi sebanyak-banyak nya tanpa memikirkan dampak nya terhadap masyarakat.
Maka tidak aneh jika dalam sistem kapitalisme harga tiket akan naik berlipat-lipat, momen menjelang Idul Fitri ini di manfaatkan oleh sistem karena di momen ini masyarakat pasti akan membeli tiket semahal apapun. Masyarakat tidak berdaya dengan di terapkan nya sistem kapitalisme ini, mereka rela membeli tiket yang sangat mahal tersebut dengan melepas kerinduan untuk bertemu dan berkumpul dengan keluarga mereka.
Sungguh miris di saat ekonomi negri ini sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja adanya setelah pandemi, rakyat di bebankan dengan harga tiket yang menjulang tinggi. Bagi rakyat yang mampu mungkin harga tiket tersebut tidak seberapa, akan tetapi bagi rakyat yang tidak mampu mereka harus mempersiapkan itu semua demi pulang kampung, dengan cara menabung dari jauh-jauh hari. Maka dengan di terapkannya sistem Kapitalisme ini, rakyat miskin semakin terpuruk.
Sebenarnya jika di terapkannya sistem Islam, hal seperti ini tidak mungkin terjadi. Karena di dalam sistem Islam suatu pemerintahan harus bisa meruiyah rakyatnya, rakyat pasti di mudahkan dalam hal transportasi, terlebih kebutuhan transportasi untuk mudik.
Di dalam Islam penyediaan transportasi umum adalah tugas negara, tentu saja pelayanan transportasi tersebut tidak akan memberatkan rakyat terutama rakyat kecil, mereka yang tidak mampu akan di sediakan transportasi gratis. Bukan hanya gratis, transportasi tersebut harus nyaman dan aman.
Maka dari itu masyarakat tidak mampu tidak usah khawatir dan memikirkan besarnya biaya yang akan mereka keluarkan untuk perjalanan mudik. Karena di dalam Islam dana yang di pakai untuk penyediaan transportasi umum adalah dari baitul mall yang berupa hasil dari pengelolaan sumber daya alam, harta milik umum, kharaj, jizyah dan lain-lain.
Hanya hukum Allah lah yang maha sempurna, semua masalah yang ada di bumi ini pasti ada solusinya dan tidak akan menimbulkan masalah yang lain. Dan hanya di terapkan hukum Islam secara kaffah umat muslim akan tenang.
Wallahu a’lam bisshawab
Views: 7
Comment here