wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Pasukan paramiliter Rapid Support Forces atau RSF setuju gencatan senjata selama 72 jam di Sudan, atas dasar kemanusiaan dan karena bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri 1444 H. Pasukan paramiliter pimpinan Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo alias Hemedti ini juga berkomitmen akan melaksanakan gencatan senjata penuh selama periode ini. Sebelumnya Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Antonio Guterres, juga menyerukan gencatan senjata tiga hari di Sudan selama Idulfitri (www.cnnindonesia.com 21/04/2023).
Pertempuran antara dua fraksi militer Sudan dengan pasukan paramiliter RSF pecah sejak Sabtu (15/4) lalu. Konflik ini dipicu perebutan kekuasaan dua faksi militer utama, yang mengakibatkan gagalnya proses transisi pemerintahan sipil sejak digulingkannya pemimpin diktator Omar al-Bashir.
Sepekan pasca perang, sebanyak 350 orang tewas dalam perebutan kekuasaan antara dua pemimpin militer, yang sebelumnya justru bersekutu menggulingkan al-Bashir. Konflik ini bahkan dinilai akan memupus harapan kemajuan Sudan menuju pemerintahan yang demokratis, bahkan bisa menarik persaingan regional antara Rusia dengan Amerika Serikat di kawasan itu.
Satu-satunya solusi untuk masalah di Sudan ini adalah deklarasi Khilafah Rasidah kedua dengan metode kenabian.
“Khilafah akan memulihkan keadaan menjadi normal kembali dengan cara hidup Islami sehingga kekuasaan akan menjadi tanggung jawab, bukan rampasan. Semua realitas pembunuhan, pembakaran dan penjarahan akan berakhir, dengan menerapkan hudud pada orang-orang yang melanggar hukum. Khilafah akan memotong tangan kafir kolonial yang mengganggu tanah muslim. Dan tidak hanya sementara seperti terjadi hari ini, sebatas idul fitri, hanya sebagai bentuk kemanusiaan. Bukan karena bagian dari ketundukan seorang muslim. Nasionalisme dan Politik belah bambu sudah sangat menghancurkan dan menjauhkan kaum muslimin dari perdamaian apalagi persaudaraan hakiki.
Hanya Khilafah dengan metode kenabian yang bisa menciptakan keamanan dan stabilitas di dunia ini, memperoleh surga kebahagiaan di akhirat, dan keridaan Allah yang lebih besar.
Sebagaimana Allah berfirman alam QS Al-Anfal ayat 24 sebagai berikut :
[يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِي]
“Wahai orang -orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul-Nya ketika dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan untukmu,”.
Neng Erlita N.
Pontianak-Kalbar
Views: 10
Comment here