Surat Pembaca

Panas Ekstrem Melanda Dunia, Apa Sebabnya?

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Gelombang panas ekstrem yang melanda wilayah Asia mencuri perhatian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Menurutnya fenomena iklim ini turut melanda tanah air meski tak seburuk negara lain. BMKG di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand, dan Laos sudah melaporkan kondisi suhu panas lebih dari 40°C. BMKG menyebut semenjak minggu lalu hingga hari ini, hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak gelombang panas atau heatwave. Dilansir Cnbcindonesia.com, Rabu (26/04/2023).

Gelombang panas terjadi di beberapa negara di dunia yang mengakibatkan perubahan suhu sudah dirasakan dampaknya di Indonesia. Misalnya yang terjadi di Indonesia bencana kekeringan Petani dan Petambak. Kapitalisasi sumber daya alam yang menyebabkan perubahan iklim inilah yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Karena dalam paradigma kapitalisme boleh dikelola asing dan dipribadikan. Maka terjadinya penebangan hutan dan penguasaan sumber mata air oleh swasta.

Hutan memiliki peranan penting dalam mengatur keadaan iklim di bumi melalui siklus karbon, dapat menyerap karbon 2,4 miliar ton karbon dioksida tiap tahunnya. Suhu kering akan terus melanda dunia. Problem gelombang panas nyata telah mengakibat problem global yang membutuhkan solusi global pula, dan dunia dalam cengkeraman kapitalisme nyatanya belum menunjukkan upaya serius untuk menyelesaikan persoalan global ini.

Islam adalah solusi untuk persoalan global ini. Dengan sistem Islam akan ada satu komando untuk menyelesaikan problem dari akar masalah. Akibat penerapan sistem kapitalisme hingga berdampak pada kekeringan. Fungsi ekologis dan hidrologis yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia pada hutan dan sumber-sumber mata air, sungai, danau, dan lautan secara luas. Rasulullah saw. bersabda “Kaum muslimin berserikat dalam tiga hal yaitu api, padang rumput, dan air.” (HR.Dawud dan Ahmad). Berdasarkan sabda ini kita paham, tidak dibenarkan dimiliki oleh asing atau pun swasta dalam mengelola sumber daya alam. Negara harus hadir sebagai pihak yang diamanahi oleh Allah. Bertanggung jawab sepenuhnya dalam mengelola harta milik umum. “Imam adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya” (HR. al-Bukhari).
Wallahu’alam bishshawab!

Oleh Eva Ariska Mansur (Anggota Ngaji Diksi Aceh)

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 8

Comment here