wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Berdasarkan surat At-Taubah ayat 36 Allah sebukan bahwa dalam satu tahun diantaranya ada 4 bulan haram yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharam dan Rajab. Dan sekarang kaum Muslimin sudah memasuki bulan Dzulhijah. Dimana umat Muslim melaksanakan rukun Islam yang ke-5 yakni menunaikan ibadah haji ke Baitullah.
Dalam penanggalan satu Syawwal ataupun satu Dzulhijjah, kerap terjadi perbedaan atau perselisihan. Hal ini sering terjadi tiap tahunnya, sehingga kaum Muslimin merasa bingung karena kurang nya pemahaman tentang Islam itu sendiri.
Perbedaan tersebut sering kali memicu perpecahan diantara umat, karena merasa diri paling benar. Padahal jelas berdasarkan hadist, Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang melihat hilal dimanapun berada maka berpuasalah atau barbukalah”. Lain halnya dengan Idul Adha, menentukan satu Dzulhijjah harus berdasarkan keputusan Amir Mekah, karena terkait dengan tempat pelaksanaan ibadah haji di Mekah.
Belum adanya seorang pemimpin bagi seluruh kaum Muslimin, menjadikan umat mudah terpecah belah mengurusi perbedaan-perbedaan yang terjadi dikalangan umat Muslim.
Dalam Islam, kewajiban seorang pemimpin yaitu mengurusi (meri’ayah), melindungi, mensejahterakan rakyatnya, mempersatukan umat dari berbagai perbedaan yang akan menimbulkan perpecahan, serta menyelesaikan berbagai permasalahan rakyat dengan ma’ruf dan adil tanpa memilah.
Maka dari itu pentingnya mengkaji ilmu Islam secara benar dan menyeluruh untuk memperkuat akidah kaum Muslimin agar tidak mudah terpecah belah dan tidak mudah terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran barat.
Walhasil dengan diterapkannya syariah Islam dalam kehidupan sehari-hari baik individu, masyarakat maupun negara, khususnya pemimpin yang adil dan amanah maka akan terjalin ukhuwwah Islamiyyah yang kokoh di kalangan kaum Muslimin. Hingga menjadikan kaum Muslimin kembali menjadi khairu ummah yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Ummu Zaki
Views: 4
Comment here