Surat Pembaca

Anak Putus Sekolah Tak Terurus

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Bupati Sambas minta Kepala Desa (Kades) memastikan di daerahnya anak-anak usia sekolah bisa bersekolah atau melanjutkan jenjang pendidikan dalam rangka meningkatkan SDM, Minggu (02/07/2023) (https://kalbar.antaranews.com/berita/543504/satono-minta-kades-pastikan-anak-anak-di-daerahnya-bersekolah).

Ia menambahkan, jika terjadi kendala di lapangan terutama yg membuat anak tidak bersekolah atau orang tua tidak mampu menyekolahakan, maka perlu bekerja sama dalam mencari solusi mengatasi masalah tersebut.

Kades dan Polri dikerahkan untuk mendata dengan lengkap anak2 yg tidak sekolah pada usia sekolah. Di akhir beliau mengajak seluruh masyarakat untuk bersirnergi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten Sambas.

Banyaknya anak putus sekolah ini merupakan fenomena yang memprihatinkan. Apalagi bila kemudian menimbulkan masalah baru, seperti kenakalan rwmaja, pengangguran dan kriminalitas. Hal ini mengindikasikan ketidak mampuan pemerintah dalam pembiayaan pendidikan. Bukan hanya itu, dalam sistem kapitalisme sekuler, pendidikan dikapitalisasi hingga kerap muncul anggapan, hanya orang berada saja yang bisa sekolah. Jelas dalam sistem ini tidak akan mungkin semua kalangan bisa mengakses pendidikan secara merata meskipun sekedar pendidikan dasar. Jika demikian sulit mengakses pendidikan, sungguh sangat mustahil mewujudkan generasi berkualitas. Sungguh pemerintah telah gagal memenuhi hak rakyatnya.

Sejatinya, Islam sebagai sebuah mabda memiliki solusi tuntas terhadap seluruh permasalahan kehidupan, termasuk pendidikan. Dalam sistem pendidikan Islam, negara memiliki kewajiban dalam periayahan umatnya. Negara tidak akan membiarkan pelajar putus sekolah. Negara hadir untuk memastikan dan menjamin tidak akan ada anak atau pelajar putus sekolah. Negara menyadari betul bahwa pendidikan adalah salah satu kebutuhan dasar untuk semua kalangan yang wajib dipenuhi oleh negara.

Dalam Islam, negara memiliki sistem ekonomi tangguh yang mampu bertahan dalam situasi apapun. Keuangan negara akan dikelola dengan cara yang shahih, sebagai modal mensejahterakan warganya. Terlebih Khalifah akan menjadikan akidah Islam sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan. Sehingga visi, misi, tujuan dan metodenya sesuai akidah Islam. Negara juga wajib menyediakan pendidikan gratis, membayar dengan setimpal para pengajarnya. Demikian pula penyediaan fasilitas sekolah yang memadai guna memfasilitasi berjalannya proses pendidikan. Pemuda dalam sistem Islam akan didukung dan diajarkan tentang visi dan misinya dengan mengoptimalkan potensi yang Allah berikan berupa akal, jasmani dan naluri dalam rangka mengumpulkan bekal bagi kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan meneladani kehidupan Rasulullah Saw., mereka akan didukung dalam keluarga muslim, masyarakat dan negara yang menjalankan ajaran Islam. Sehingga output yang dihasilkan adalah generasi yang berakhlakul karimah dan ahli di bidangnya.

Sebagaimana catatan sejarah setelah Islam datang, umat manusia menjadi makin cerdas dan cinta akan ilmu pengetahuan, hingga semakin kuat akidahnya. Karena di masa Khilafah Islam memberikan jaminan kesempatan pendidikan seluas-luasnya bagi seluruh warga negara. Oleh karena itu, hanya dalam sistem pendidikan dibawah naungan khilafahlah, rakyat akan memperoleh akses pendidikan yang tak hanya murah (bahkan gratis), tapi juga berkualitas.

Intan
Sambas, Kalbar

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 15

Comment here