Seperti biasa menjelang tahun politik, masyarakat disuguhkan dengan nama-nama calon pemimpin dan seribu janji-janjinya. Ada yang ingin memberantas kemiskinan, memperbanyak lapangan pekerjaan, jaminan kesejahteraan petani, harga kebutuhan pokok turun, gratis ini itu dan banyak lagi yang lainnya.
Oleh Neng Mae
wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Bulan Juli lalu tepatnya 18/7/2023 telah digelar acara sosialisasi program strategi Bupati Bandung Tahun 2023 yang dilaksanakan oleh pemerintah Kecamatan Ciparay.
Ada yang menarik dari sesi tanya jawab, seorang Kepala Desa, Deden Toha, menanyakan 3 program Bupati Bandung yang tidak sesuai seperti saat berkampanye dulu. Program-programnya adalah (1) Program dana bergulir, faktanya ketika sudah mengumpulkan persyaratan ternyata di Banknya juga di blacklist. (2) Program guru ngaji, kenapa guru ngaji harus mengajar di Sekolah padahal sudah punya zona masing-masing. (3) Kartu tani, yang katanya akan mendapatkan Rp.500.000/bulan, tapi belum juga terealisasikan.
Seperti biasa menjelang tahun politik, masyarakat disuguhkan dengan nama-nama calon pemimpin dan seribu janji-janjinya. Ada yang ingin memberantas kemiskinan, memperbanyak lapangan pekerjaan, jaminan kesejahteraan petani, harga kebutuhan pokok turun, gratis ini itu dan banyak lagi yang lainnya. Semua dilakukan demi menarik simpati masyarakat agar memilihnya. Padahal mereka pun belum yakin program-program yang mereka janjikan ketika kampanye bisa direalisasikan di tengah-tengah masyarakat, terkadang mereka lupa akan janjinya ketika mereka sudah menempati tahta kekuasaannya. Mereka jadikan janjinya sebatas ornamen kampanye,janji tinggallah janji, tanpa berfikir kelak janji yang tak terpenuhi itu akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat.
Inilah fakta yang terjadi di negeri berasaskan sistem sekuler kapitalisme, tak ada lagi aturan Allah SWT yang mereka libatkan dalam setiap perbuatan manusia, mereka mainkan aturan buatan manusia yang di kedepankan adalah asas manfaat. Mereka iming-imingi rakyat dengan janji-janji semu demi kekuasaan. Terbukti sistem ini mencetak karakter pemimpin yang mudah mengingkari janji, mudah berbohong demi mencapai kekuasaan, dan mudah berkhianat terhadap amanah yang di embannya. Semua itu adalah ciri-ciri golongan munafik dan orang yang ingkar janji akan mendapatkan dosa besar dan di anggap temannya setan.
Dalam ajaran Islam, berjanji atau membuat perjanjian itu tidak dilarang apalagi dalam hal positif. Ketika seseorang telah melontarkan janji artinya telah terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak atau lebih yang wajib ditepati. Jadi jika seseorang ini mengingkari janji merupakan perbuatan tidak terpuji karena telah menyebabkan rasa sakit hati dari orang yang telah di bohongi dan merugikan dirinya dan orang lain. Harus kita ketahui bahwa, ketika seseorang ingkar janji bukan hanya Allah yang melaknat tapi juga Malaikat dan seluruh manusia. Karena itu begitu besarnya dosa yang ingkar janji, Rasulullah SAW bersabda ” Barang siapa yang tidak menepati janji seorang muslim, niscaya ia mendapat laknat Allah, Malaikat dan seluruh manusia.” (HR.Bukhari dan Muslim).
Sebagai seorang muslim, kita harus menjadikan Al-Quran dan As-sunnah menjadi satu-satunya acuan dalam memilih seorang pemimpin, juga dalam menyikapi perilaku dan kebijakannya. Menjadi seorang pemimpin dalam Islam, harus mempunyai akidah yang kuat, harus mempunyai wawasan luas, harus mempunyai dedikasi tinggi menjadi pelayan umat dan harus mempunyai komitmen yang kuat terhadap ajaran Islam.
Salah satu contohnya adalah keteladanan Sayyidina Umar bin Khattab, ketika beliau mengetahui ada rakyatnya yang kelaparan, beliau langsung membawakan makanan yang banyak dan memanggulnya sendiri sambil menangis, karena beliau sadar akan tanggung jawabnya sebagai pemimpin untuk meriayah rakyatnya,yang kelak di akhirat akan dimintai pertanggungjawaban.
Lantas apakah kita mau terus hidup dalam kepemimpinan sistem kufur yang jelas-jelas membuat rakyat menderita? Sudah saatnya umat Islam dipimpin oleh seorang pemimpin yang hanya menerapkan hukum-hukum Allah.
Wallahualam
Views: 14
Comment here