Surat Pembaca

Cara Khilafah Atasi Karhutla

blank
Bagikan di media sosialmu

Sistem khilafah mampu membuat manusia menjaga kelestarian alam. Caranya dengan melakukan langkah antisipatif melalui pemberian edukasi dalam kurikulum pendidikan. Langkah antisipatif lainnya adalah Khilafah akan memberi jaminan pemenuhan kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan) pada setiap individu rakyat.

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Ratusan titik panas terpantau di sejumlah daerah di Kalimantan Barat, termasuk adanya lahan gambut yang terbakar di Kabupaten Kubu Raya. Tim gabungan berupaya memadamkan kebakaran lahan, baik melalui darat maupun udara. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat Daniel menuturkan, tim gabungan terdiri dari BPBD Provinsi Kalbar, Manggala Agni, dan Polri
(https://www.kompas.id 11/08/2023).

Masalah karhutla menghampiri setiap tahunnya. Akan tetapi, ketika bencana ini datang, seakan-akan upaya penyelesaian hanya di permukaan, seperti mitigasi bencana, meminimkan munculnya titik api, membuat hujan buatan, menangkap tersangka pembakaran hutan, ataupun melakukan restorasi lahan gambut. Pada kenyataannya, peristiwa yang sama terus berulang, khususnya setiap musim kemarau tiba.

Tindakan warga membakar hutan dan lahan untuk dijadikan perkebunan dan pertanian disebabkan dorongan ekonomi. Saat ini perekonomian sulit, mencari kerja susah, kebutuhan pokok seperti beras mahal dan PHK di mana-mana, sedangkan pemerintah tidak menjamin kesejahteraan warganya. Kondisi ini bisa mendorong orang untuk berbuat apa saja, asal bisa bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga meski mengorbankan kelestarian lingkungan.

Begitulah dampak dari penerapan sistem kapitalis. Sistem ini menghalalkan segala cara, meski mengakibatkan kerusakan bumi, demi tercapainya kebutuhan dan pertumbuhan ekonomi. Berbeda dengan penerapan sistem Islam dalam naungan khilafah.

Sistem khilafah mampu membuat manusia menjaga kelestarian alam. Caranya dengan melakukan langkah antisipatif melalui pemberian edukasi dalam kurikulum pendidikan. Langkah antisipatif lainnya adalah Khilafah akan memberi jaminan pemenuhan kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan) pada setiap individu rakyat. Dengan demikian, rakyat di sekitar hutan tidak ada dorongan ekonomi untuk merusak hutan.

Khilafah juga menerapkan ekonomi Islam sehingga pembangunan ekonomi tidak berjalan secara kapitalistik sehingga merusak alam. Pembangunan ekonomi dalam khilafah akan memperhatikan daya dukung lingkungan sehingga tidak merusak alam.

Khilafah memposisikan hutan sebagai kepemilikan umum sehingga negara tidak akan menyerahkan pengelolaan hutan kepada swasta. Negaralah yang akan mengelolanya. Negara akan memilih sumber energi yang ramah lingkungan, baik dari sisi emisi yang dihasilkan maupun potensi kerusakan pada produksinya.

Khilafah juga akan menindak tegas individu maupun perusahaan yang melakukan perusakan hutan. Khilafah akan memberi sanksi tegas pada oknum-oknum aparat yang terbukti memberi akses pada perusakan hutan. Demikianlah langkah khilafah menyelesaikan karhutla dan menjaga kelestarian alam. Wallahualam.

Halimah
Pontianak-Kalbar

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 42

Comment here