Surat Pembaca

Membentuk Suasana Ketakwaan, Sebagai Pencegah Kekerasan

blank
Bagikan di media sosialmu

Jauhnya suasana ketakwaan dalam tatanan kehidupan hari ini, menjadi sebab dari maraknya tidak kejahatan dan kekerasan. Betapa tidak, jalinan konektivitas seorang hamba kepada Sang Maha Pencipta telah di babat habis dalam sistem sekulerisme liberal,

Oleh : Ummu Kahfi

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Permendikbud PPKSP baru-baru ini telah disahkan. Ditengah isu kekerasan di satuan Pendidikan, seolah PPKSP menjadi angin segar dalam mengentaskan kekerasan di satuan Pendidikan. Seperti yang dilansir melalui media online (www.kompas.com 8/8/2023), Menteri Nadiem mengatakan bahwa tujuan dari Permendikbud PPKSP tersebut untuk memperkuat tindak pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan dengan memperluas lingkup sasaran ke peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan warga satuan pendidikan.

Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah menggengam data yang sudah divalidasi, seperti dari data yang diambil dari organisasi-organisasi seperti KPAI. Dinyatakan melalui data yang telah tervalidasi, bahwa pada tahun
2022 saja pengaduan yang masuk ke KPAI pada perlindungan khusus anak itu sebanyak 2.133 kasus. Data yang masuk ini, mungkin 0,0 berapa persen dari kejadian yang sebenarnya terjadi. Karena pada saat melakukan asesmen, survei dan sensus hampir 34 persen peserta didik berpotensi mengalami kekerasan seksual. Dan 26 persen berpotensi mengalami kekerasan fisik dan 36 persen berpotensi mengalami perundungan.

Sistem Sekuler-Liberal adalah Akar dari Permasalahan Tindak Kekerasan di Satuan Pendidikan

Disadari atau tidak, dari berbagai macam bentuk permasalahan kekerasan di satuan pendidikan, yang jika dicermati berpangkal pada diterapkannya sistem kehidupan sekuler liberal pada hari ini.

Penyebabnya yaitu Pertama, sistem pendidikan sekuler yang hanya berfokus pada akademik dan cenderung mengesampingkan nilai agama. Dalam penerapan sistem Pendidikan sekuler, Pendidikan agama tidak menjadi hal utama yang ditekankan pada peserta didik. Pendidikan agama jikapun ada, ia hanya ada satu kali dalam seminggu.

Sebab yang kedua adalah lingkungan keluarga. Tidak sedikit pelaku kekerasan berasal dari keluarga broken home ataupun keluarga yang ayah atau ibunya lalai terhadap pengasuhan dan penanaman nilai agama di rumah. Kerap kali, lingkungan keluarga menjadi salah satu sebab munculnya bibit kekerasan, dikarenakan anak melihat contoh dari orang tua yang kerap melakukan tindak kekerasan. Secara tidak langsung, mereka sedang memberi contoh kepada anak untuk melakukan tindak kekerasan. Diperparah lagi, dengan keluarga yang tidak dibangun atas ketakwaan akan menjadi sumber masalah selanjutnya.

Ketiga adalah media. Media sosial yang menjadi bagian dari salah satu bentuk media, media sosial menjadi pemantik utama makin melejitnya tindak kejahatan di sekolah. Anak-anak dengan mudahnya mengakses informasi tentang pornografi dan adegan kekerasan yang bisa menstimulus terjadinya kasus kekerasan. Seperti kasus pembunuhan mahasiswa UI, misalnya, disebut-sebut pelakunya terinspirasi dari film serial Narcos yang penuh adegan kekerasan.

Membentuk Suasana Ketakwaan Sebagai Pencegah Kekerasan di Satuan Pendidikan

Jauhnya suasana ketakwaan dalam tatanan kehidupan hari ini, menjadi sebab dari maraknya tidak kejahatan dan kekerasan. Betapa tidak, jalinan konektivitas seorang hamba kepada Sang Maha Pencipta telah di babat habis dalam sistem sekulerisme liberal, yang menjadikan banyak yang tidak ragu untuk mengakses, hingga meniru segala sesuatu yang justru dilarang oleh Allah SWT. Oleh karena itu, regulasi yang dibuat tanpa merujuk persoalan utamanya, yaitu penerapan sistem kehidupan sekuler liberal, tidak akan membawa perubahan apa-apa.

Karenanya, ingatlah firman Allah Swt. yang memerintahkan kita untuk menjadi hamba-Nya yang bertakwa. “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya dan jangan kalian mati kecuali dalam keadaan Islam.” (TQS Ali Imran: 102)

Definisi takwa sendiri adalah melaksanakan seluruh perintah Allah dan meninggalkan seluruh larangan dari-Nya. Adapun perkara yang dapat mengantarkan kepada ketakwaan adalah berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunah Rasulullah saw. juga mengamalkan selruh aturan-Nya dalam setiap segmentasi kehidupan.

Lebih dari itu, dengan diterapkannya Islam dalam tatanan kehidupan, akan membentuk suasana ketakwaan pada individu, keluarga, dan masyarakat yang akan menghantarkan kepada suasana takut kepada Allah. Maka menjadi sangat tidak mungkin bagi seseorang akan berani melakukan tindak kejahatan ataupun tindak kekerasan.

“Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.” (TQS Al-An’am: 153)
Wallahu’alam bi shawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 10

Comment here