Opini

Sistem Ideal untuk Tata Kelola Transportasi Nyaman dan Aman

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Lely Novitasari
Aktivis Generasi Peradaban Islam

wacana-edukasi.com, OPINI– Aman dan nyaman tentunya dambaan masyarakat saat beraktivitas menggunakan transportasi di jalan. Era globalisasi pun menjadikan transportasi kini bertransformasi menjadi lebih modern. Berbagai inovasi dikembangkan hingga menjadikan desain transportasi kian beragam serta semakin canggih dalam penggunaanya.

Sebagai bagian dari kebutuhan dasar, transportasi menjadi sarana penting yang memudahkan masyarakat dalam mengakses segala kebutuhannya, semisal aktivitas bekerja, distribusi kebutuhan pokok sandang, pangan, papan, kebutuhan medis, dan pendidikan. Selain itu, transportasi juga memainkan peran penting dalam memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan konektivitas sosial.

Ironinya, keberadaan transportasi aman dan nyaman di negeri Indonesia yang dihuni dengan jumlah penduduknya terpadat ke 4 di dunia masih terbilang minim. Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya angka kecelakaan lalin (lalu lintas), kemacetan, padatnya penumpang, dan sebagainya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2019 hingga 2021, Indonesia termasuk negara ASEAN yang memiliki tingkat kematian tinggi akibat kecelakaan berkendara di jalan. Secara angka, kisarannya sekitar 103.645 kejadian kecelakaan pada tahun 2021. 

Profesor Siti Markhamah, selaku Erasmus+ Project Team Leader Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebutkan dari tahun ke tahun kasus kecelakaan di Indonesia meningkat. Ini sesuai data dari Korps Lalu-Lintas Polri. “Sepeda motor adalah kendaraan yang paling banyak mengalami kecelakaan lalu lintas dari tahun ke tahun”, katanya saat pemaparan materi di ruang Amphitheatre Gedung Pascasarjana UMY.

Guna menghindari kemacetan, sepeda motor masih menjadi primadona transportasi yang umum digunakan. Maka tak heran keberadaannya lebih mendominasi dibanding transportasi umum ataupun kendaraan roda empat. Namun sisi negatifnya dari penggunaan sepeda motor ini memiliki resiko lebih besar dibanding transportasi lain dari segi keamanannya. Dengan begitu resiko kecelakaan pengguna sepeda motor juga besar.

Adapun beberapa faktor beresiko yang menyebabkan kecelakaan, diantaranya:

1.Infrastruktur yang rusak mulai dari jalanan yang berlubang, perlintasan kereta api yang kurang aman, dan kondisi infrastruktur transportasi yang buruk dapat menjadi faktor resiko utama dalam kecelakaan lalu lintas.
2.Perawatan yang tidak memadai pada jalan dan kendaraan. Jalan dan kendaraan yang tidak menjalani perawatan dengan tepat dapat memiliki masalah mekanis yang dapat menyebabkan kecelakaan. Tambalan jalan yang mudah rusak, kondisi kendaraan dengan rem yang aus, lampu yang tidak berfungsi, atau ban yang tidak layak lagi digunakan.
3.Kurangnya regulasi yang ketat terhadap standar keselamatan kendaraan dan perilaku pengemudi juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
4.Ditambah kurangnya pendidikan dan kesadaran pengemudi. Pendidikan yang kurang mengenai keselamatan lalu lintas dan kurangnya kesadaran akan resiko dapat menghasilkan perilaku pengemudi yang berbahaya, seperti kelelahan mengemudi, mabuk, atau mengabaikan peraturan lalu lintas. Tidak jarang pula didapati pengemudi dalam kondisi lelah pulang kerja atau kecapean di jalan yang akhirnya mengalami microsleep, yaitu suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa lelah atau mengantuk.

Pada umumnya kejadian microsleep berlangsung sekitar sepersekian detik hingga 10 detik penuh tapi bisa berakibat fatal jika pengemudi memaksakan dirinya terus berkendara.

Di sisi lain, kebutuhan akses transportasi umum juga belum sepenuhnya menjangkau wilayah-wilayah pinggiran ataupun perkampungan. Kalaupun ada jumlah armadanya kurang memadai, tentu ini membuat masyarakat enggan untuk menunggu lebih lama walaupun berbiaya murah.

Sangat penting untuk diperhatikan bahwa transportasi menjadi kebutuhan yang vital bagi aktivitas hidup manusia. Akan ada banyak kebermanfaatan ketika transportasi nyaman dan aman bisa diwujudkan secara nyata. Transportasi aman dan nyaman akan meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat, mengurangi stres dalam perjalanan sehari-hari, dan waktunya tidak habis di jalan hingga bisa memberikan lebih banyak waktu untuk hal-hal yang penting. Selain itu, transportasi yang aman akan mengurangi angka kecelakaan dan menjadikan jalan raya lebih aman bagi semua orang.

Untuk mencapai transportasi aman dan nyaman sesuai dambaan, perlu ada perbaikan yang berkesinambungan  dalam infrastruktur transportasi, pengembangan teknologi yang lebih canggih untuk kendaraan, serta regulasi yang ketat untuk memastikan keamanan dan kenyamanan berkendara. Di era yang semakin memudahkan masyarakat dalam terkoneksi, transportasi yang nyaman dan aman adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih baik.

Tapi, berharap solusi di atas bisa diwujudkan dalam iklim ekonomi kapitalisme-sekular yang nampak diterapkan hari ini, rasanya bagai pungguk merindukan bulan. Begitu banyak janji disaat pencalonan pemilu untuk membenahi insfrakstruktur, nyatanya hanya sebagian kecil yang terlaksana. Sementara di pinggiran, pelosok dan perkampungan seakan terabaikan.

Harus berapa banyak lagi nyawa meregang di jalan agar bisa menggerakkan para pemilik kewenangan merealisasikan janji manisnya?

Akibat Ekonomi Kapitalistik

Adanya dominasi sepeda motor berarti ada produsen dan konsumen yang besar. Dengan terkondisinya masyarakat yang memilih transportasi roda dua ini seakan mengisyaratkan negara berlepas tangan dengan akses transportasi umum masyarakatnya dan seakan memaksa rakyatnya untuk mandiri. Lalu, dengan keberadaan sepeda motor sebetulnya siapa yang diuntungkan? Rakyat atau kapitalis (produsen)?

Belum lagi berbagai proyek yang kontroversi kemanfaatan dan urgensinya seperti proyek membangun kereta cepat dengan alasan agar rakyat bisa lebih mengefisiensikan waktu. Realitanya proyek tersebut menelan biaya yang sangat fantastis dengan trayek jangkauan yang pendek.

Ditambah persoalan belum rampungnya rencana proyek kereta cepat yang didanai dengan utang akibat pembekakan biaya sebesar 18 trilyun serta pengerjaannya yang molor. Menurut pengamat ekonomi dari Indef, Rizal Taufikurahman, berkata ada kemungkinan pengelolaan kereta cepat ini diambil alih oleh China jika Indonesia dinyatakan gagal bayar utang. Sumber Bbc(dot)com.

Di sisi lain ada pembangunan tol-tol baru yang dikebut. Sebetulnya semua proyek infrastruktur itu untuk kepentingan siapa? Faktanya kita saksikan banyak proyek tol tersebut ternyata sepi pengguna. Sudahlah berjibaku dengan kemacetan, resiko besar kecelakaan di jalan, ditambah lagi kelak beban utang negara yang dipungut dari pajak. Apakah sistem/aturan yang diterapkan saat ini mampu mewujudkan transportasi aman dan nyaman untuk seluruh rakyat?

Transportasi Diatur dalam Islam

Dalam pandangan Islam, selayaknya negara berperan dengan optimal dan sangat mengutamakan keselamatan rakyatnya. Negara memberikan layanan terbaik untuk rakyat, baik dari sisi penyediaan moda transportasi maupun kondisi jalan yang dilalui. Sebab negara berperan sebagai pengurus urusan rakyat.

Islam yang tidak hanya mengatur sebatas ibadah ritual, juga memiliki aturan yang bisa diterapkan negara untuk membina rakyat agar memiliki kesadaran taat aturan termasuk dalam hal aturan berlalu lintas, juga petugas yang amanah dalam menjalankan kewajibannya.

Sistem Islam mengkondisikan negara sebagai pelayan rakyat. Para pejabatnya diberikan amanah untuk mengurus kepentingan rakyat bukan menjadi petugas partai ataupun mengurus kepentingan korporat.

Sejarah di masa kepemimpinan Islam, khalifah Umar bin Khattab menjalankan amanahnya sebagai kepemimpinan dengan banyak perkembangan positif pada wilayah pemerintahan Islam. Salah satu yang mencolok adalah pembangunan infrastruktur. Di masa itu jalanan mulai dibangun. Sarana dan prasarana transportasi yang menghubungkan antar daerah juga mulai ditingkatkan.

Bahkan khalifah Umar bin Khattab betul-betul menjaga keamanan jalan. Sampai kekhawatirannya tentang keledai yang dikhawatirkan jika ada jalanan berlubang, kelak pertanggung jawabannya di akhirat berat. MasyaAllah..

Jika keledai saja diperhatikan apalagi manusianya. Islam dan kepemimpinan menjadi satu kesatuan yang seharusnya tidak boleh dipisahkan. Karena Islam tanpa kepemimpinan bagaikan anak ayam kehilangan induknya. Kondisi kehidupan umat manusia pada era gemerlap modern saat ini justru membawa berbagai kenestapaan baik secara individu maupun kehidupan sosial masyarakat secara umum. Nyawa pun seakan dilihat sekedar deretan angka.

Padahal begitu besarnya harga nyawa seorang muslim dalam pandangan Islam hingga bagi Allah swt hancurnya Ka’bah lebih ringan daripada hilangnya nyawa satu orang mukmin.

Sekalipun kecelakaan bagian dari qada’ atau ketentuan dari Allah, namun ada perbuatan manusia yang akan ditanya pertanggung jawabannya, terlebih bagi para pejabat yang memiliki wewenang luas untuk mencegah potensi kecelakaan di jalan dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat ketika menggunakan berbagai moda transportasi.

Sayangnya di era sekular seperti saat ini, profil pejabat yang amanah justru menjadi perkara langka. Kondisi yang berkebalikan saat sistem Islam diterapkan secara kaffah sebagaimana dicontohkan Rasulullah saw dan para shahabatnya.

Wallahu’alam bishowab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 16

Comment here