Oleh: Mita Octaviani S.Pd
wacana-edukasi.com, OPINI– Rusaknya sistem kapitalisme merusak berbagai lapisan masyarakat juga berbagai sendi-sendi utama kehidupan. Realitanya nampak dari pondasi keluarga yang rapuh, rumah tangga yang problematik, sistem ekonomi yang buruk, kesehatan dan kebersihan yang minim, pendidikan yang kurang dan belum seluruhnya bisa dijangkau masyarakat. Juga sumber daya alam, sarana dan prasarana yang lebih didominasi dan dikuasai oleh swasta serta asing.
Sungguh ironis, negeri yang kaya akan sumber daya alam justru dinikmati dan dikuasai kebanyakan oleh pihak asing sementara masyarakat pribumi hanya bisa gigit jari.
Ketika pondasi yang paling kecil yaitu keluarga mulai rapuh. Kita lihat saja jelas kapitalisme perlahan masuk dan menguasai jiwa para ibu yang terus disasar hingga mengalihkan fokusnya sebagai ummu warobatul bait (ibu rumah tangga). Segala kebutuhan pokok yang merangkak naik, biaya pendidikan, biaya kesehatan, tidak jarang memaksa sebagian ibu ikut bekerja mencari nafkah untuk keluarga.
Kapitalisme menyajikan rumah tangga yang problematik hingga jauh dari Islam. Kapitalisme jelas perlahan menjauhkan keluarga dari sistem Islam dan syariat Islam. Tiap masing-masing anggota dibuat sibuk dengan kehidupan dunia karena sudah lelah bekerja, tidak ingin belajar agama, tidak ingin belajar caranya parenting menjadi orangtua yang baik sesuai dengan Islam, tidak ingin belajar bagaimana menjadi pasangan yang baik menurut Islam. Sehingga bobroknya kapitalisme semakin terasa ketika sudah terjadi berbagai tragedi seperti KDRT, perselingkuhan, saling membunuh karena tuntutan ekonomi, tuntutan pinjol, ikut campurnya pihak keluarga ke dalam rumah tangga, provokasi, dan lainnya.
Dilansir dari Bekasi, Beritasatu(dot)com – terjadi kasus suami bunuh istri di Cikarang, si pelaku Nando Kusuma Wardana (25) menyerahkan diri ke Polsek Cikarang Barat dengan diantar orang tuanya. Diketahui Nando menggorok leher istrinya, Mega Suryani Dewi (24), hingga tewas pada Kamis (7/9/2023). Nando kemudian ditetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan istrinya.
Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat, AKP Muhammad Said Hasan mengatakan, Nando sempat kebingungan setelah melakukan pembunuhan. Berdasarkan kronologi yang diungkapkan orang tua Mega, Linda, serta keterangan polisi, pembunuhan dilakukan pada Kamis (7/9/2023) malam. Suami istri dengan usia pernikahan belum genap lima tahun ini terlibat percekcokan di kamar kontrakan mereka di Jalan Cikedokan, Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kasus KDRT berujung pembunuhan di atas hanya salah satu dari sekian kasus yang terjadi dalam rumah tangga. Sangat jelas kondisi di atas terjadi sebab kurangnya pemahaman syariat Islam.
Di sisi lain, sistem kapitalisme yang bobrok juga menyasar ke dalam perekonomian yang buruk. Adanya kenaikan bahan pokok seperti: beras, telur, daging yang kini semakin tak terjangkau bagi masyarakat kecil. Meski sudah diadakan sembako murah di berbagai titik lokasi, masyarakat masih harus mengeluarkan biaya dan itupun tidak merata.
Dikutip dari TRIBUNNEWS(dot)Com-Update harga pangan di pasar tradisional pada Senin (11/9/2023), di sejumlah wilayah terpantau mengalami kenaikan. Bahkan harganya melonjak di atas harga rata-rata (HET). Berdasarkan data dari Badan Pangan Nasional, harga beras kualitas super pada perdagangan hari ini dibanderol di kisaran Rp 15.450 per kg.
Kembali yang lebih diuntungkan adalah para pelaku kapitalis yang semakin kaya. Sementara banyak masyarakat kecil yang akhirnya terpaksa mencuri untuk mengganjal perutnya sebab kelaparan.
Dikutip dari SERAMBINEWS(dot)com-Demi anaknya bisa makan, seorang ibu di Tangerang Selatan nekat mencuri telur di minimarket. Ibu ini mengaku terpaksa mencuri karena anaknya kelaparan. Saat diketahui pegawai toko, sang ibu kemudian dilaporkan ke polisi.
Kemudian pengaruh sistem kapitalisme di bidang pendidikan pun perlahan dijauhkan dari syariat Islam. Fenomena kenakalan remaja yang semakin merajalela seperti tawuran, murid yang membantah guru, bullying, menjadikan guru dan orangtua prihatin dengan keadaan remaja jaman sekarang. Orangtua pun harus ekstra dalam menjaga dan membersamai tumbuh kembang anak-anaknya.
Viralnya video seorang murid yang minim adab semakin menunjukkan hasil ketidak idealan sistem pendidikan ala kapitalisme-sekular dalam mendidik generasi. Dilansir dari VIVA Trending- nampak murid yang melawan gurunya. Hal ini dikarenakan sang guru hendak mengambil ponsel milik murid yang ketahuan main HP saat belajar. Saat HP diambil guru, murid laki-laki itu pun mengamuk.
Sungguh miris bukan? Guru yang selayaknya harus dihormati, didengar, dan dihargai justru dilawan oleh muridnya sendiri tanpa rasa takut dan segan.
Tidak luput pula dalam bidang kesehatan. Belum semua lapisan masyarakat bisa menjangkaunya. Mulai dari biaya yang mahal sekalipun ada pelayanan gratis namun regulasinya belum sepenuhnya dimudahkan. Alhasil masih banyak masyarakat yang belum tertolong dan belum mendapat pelayanan kesehatan yang layak.
Dikutip dari detikjatim-Seorang ibu hamil asal Kabupaten Subang, Jabar, Kurnaesih (39) meninggal setelah ditolak RSUD Ciereng. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (16/2/2023) malam. Saat itu, Kurnaesih dan kandungannya yang sudah berusia 9 bulan hendak melahirkan di RSUD Ciereng, Subang. Suami korban Juju Junaedi (46) mengatakan bahwa kejadian bermula ketika istrinya mengalami kontraksi saat masih berada di rumah. Tapi kondisi kesehatannya terus menurun. Keluarga pun membawa korban ke Puskesmas Tanjungsiang agar segera mendapatkan penanganan awal. Namun takdir berkata lain sebab belum adanya konfirmasi dari rujukan puskesmas Tanjungsiang saat dibawa ke RSUD, berujung nyawa sang ibu tidak tertolong.
Kembali Bangkit dengan Sistem Islam
Satu-satunya cara untuk mengembalikan kedamaian dan keadilan di dunia adalah dengan menjalankan kehidupan yang berpegang teguh pada syariat Islam. Menjalankan segala aktivitas kehidupan dengan syariat Islam sebab Islam diturunkan untuk menjadi rahmatan lil alamin yang artinya kehadirannya di tengah kehidupan membawa kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.
Ketika syariat Islam diterapkan dalam lingkup keluarga, aktivitas rumah tangga antara suami/istri juga anak-anaknya dibangun dengan keimanan. Islam mengajarkan suami/istri untuk menjalankan kewajibannya dengan mengharap ridho Allah semata. Maka sakinah mawaddah warohmah akan tercipta dalam rumah tangganya.
Islam mampu meminimalisir konflik problematika keluarga agar tidak berkepanjangan. Sebab semua aktivitas didasarkan atas ridho Allah Swt. Maka untuk menggapai ridho Allah Swt tidak bisa berlandaskan materialistik dan kapitalistik.
Dalam Islam, negara diwajibkan berperan penuh menjamin kebutuhan dasar perekonomian masyarakat agar selalu terpenuhi. Sehingga masyarakat tidak pontang-panting cari nafkah sekedar untuk bertahan hidup. Negara juga menjamin kesehatan dan menyediakan pelayanan kesehatan yang layak untuk seluruh lapisan masyarakat. Bahkan negara menjamin ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang layak untuk seluruh wilayah dan masyarakatnya.
Sistem Islam terbukti mampu menjadi ploblemsolving atas seluruh permasalahan hidup manusia, sebab sistem Islam berasal dari Pencipta manusia, alam semesta juga kehidupan, niscaya memberi kebaikan untuk makhlukNya.
Wallahu’alam bishowab.
Views: 32
Comment here