Oleh Santy Mey
wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Di tengah krisis pangan yang melanda negeri ini, harga Beras malah kian meninggi. Berdasarkan informasi dari Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten Bandung Dicky Anugrah. Bahwa saat ini harga beras eceran untuk beras medium Rp 13.300/kg dan beras premium Rp 14.000/kg, padahal harga eceran sebelumnya berkisar antara Rp 10.400/kg sampai Rp 12.000/kg.
Namun demikian, harga tersebut, tidak mutlak sama di setiap tempat karena faktanya ada beras yang harga ecerannya sampai Rp 15.000/kg bahkan ada juga yang harganya Rp 16.000/kg. Apalagi di daerah terpencil biasanya harga beras akan lebih tinggi lagi.
Mirisnya lagi, ditengah mahalnya harga beras, rupanya muncul pula isu adanya beras plastik yang sudah beredar di pasaran. Hal ini membuat masyarakat semakin resah. Sebab, dengan situasi dan kondisi yang serba sulit, tentunya masyarakat akan mencari beras yang harganya murah, tanpa peduli beres tersebut mengandung plastik atau tidak.
Dalam menanggapi isu yang ada, pemerintah tidak bergerak cepat untuk segera mengusut kasus tersebut. Padahal masyarakat, sudah merasa was-was tentang kebenaran berita tersebut. Maka bila benar-benar terbukti, akan timbul masalah bari yang berkenaan dengan gangguan kesehatan.
Karena sekarang berada disistim kapitalis, maka banyak kecurangan yang terjadi dan tidak ada satupun masalah yang bisa terselesaikan dengan baik dan tuntas. Maka disini pemerintah belum bisa memberikan solusi yang baik, terbukti dengan harga beras yang semakin melejit dan hal ini tentunya sangat menambah penderitaan rakyat karena hampir semua kebutuhan mengalami kenaikan yang signifikan.
Akar dari permasalahan yang ada adalah neo liberalisasi, dimana kebebasan mereka didalam hal distribusi perdagangan. Di dalam demokrasi kapitalis adanya pasar bebas , sehingga tidak adanya perlindungan impor. Akhirnya mereka bebas untuk mengirimkan beras kepada kita dan disini pemerintah tidak pula memperhatikan dari segi keamanan, apakah halal atau haram tetapi yang penting meraup keuntungan yang banyak.
Sehingga begitu banyak beredar beras plastik. Maka hal tersebut adalah kelalaian dari negara. Padahal disini peran negara sangat besar, dalam menyelesaikan berbagai masalah.
Bahkan menurut berita yang berkembang, bahwa beras yang mengandung plastik adalah bagian dari batuan pemerintah yang ternyata beras tersebut di impor dari vietnam, thailand dan myanmar.
Terlepas benar atau tidaknya berita yang santer yang jelas bahwa pemerintah selalu melibatkan negara lain dalam menangani permasalahan yang terjadi di negeri sendiri. Dan tidak pernah mengambil pelajaran dari pengalaman bagaimana ketika melibatkan negara lain bukan solusi yang di dapat malah sering menimbulkan masalah baru.
Masalah diatas terjadi karena tidak adanya penjagaan dari pemerintah. Karena penguasa kita bukan roim tetapi regulator, mereka penghubung antara produsen dan konsumen, sehingga hanya ingin meraup keuntungan saja dengan cara menimbun beras tersebut.
Maka solusi tepat, dalam menyelesaikan berbagai masalah hanyalah dengan sistem Islam, karena sebagai orang yang beriman kita percaya kepada janji Allah SWT yang tercantum di dalam Surat Al-Insyirah bahwa dibalik kesulitan ada kemudahan ini artinya Allah SWT lah yang akan memberikan kemudahan itu ketika umatnya mau berusaha dengan baik dan sabar mengharap pertolongan -Nya.
Dengan demikan, terkait masalah pemenuhan kebutuhan pokok dalam hal ini beras, seorang khaliffah akan memenuhi kewajiban sebagai pemimpin untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya. Khaliffah pun tentunya akan melakukan Langkah-langkah yang ditempuh untuk meningkatkan produksi pangan, yaitu dengan cara mempasilitasi alat produksi yang modern supaya hasilnya lebih banyak dan juga memberikan edukasi serta pengarahan kepada para petani secara terarah agar menghasilkan beras yang terbaik. Tidak kalah penting juga untuk membantu mempermudah dalam pemasaran. Dengan demikian diharapkan para petani mendapatkan kesejahteraan.
Sehingga di dalam Pemerintahan Islam tidak akan kita temui kecurangan-kecurangan
Sebab dari awal pemimpin akan mengutus Bulog untuk memantau beras di pasaran, kalaupun ada isu-Isu yang meresahkan seperti adanya beras plastik yang beredar di pasaran. Pemimpin Islam akan bertindak tegas dengan cara mengutus Bulog untuk segera sidak secara langsung ke pasar-pasar dan bila terbukti ada akan segera di tangani dengan baik dan bijak. Sebelum terjadi masalah baru.
Wallahu’alam bishawab
Views: 3
Comment here