wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Apa yang ada di benak Anda jika mendengar kata Palestina? Ya. Semua sepakat bahwa saat ini negeri Palestina sedang tidak baik-baik saja. Penjajahan masih terus dilakukan oleh Zionis Yahudi di wilayah Gaza, Palestina. Hingga akhirnya menyita perhatian dunia. Beragam aksi ditunjukkan masyarakat di belahan dunia untuk mendukung Palestina. Termasuk juga di Indonesia.
Sayangnya, saat aksi damai bela Palestina di Bitung, Sulawesi Utara Sulut) pada Sabtu (25/11) mengalami kericuhan hingga menelan satu korban jiwa. Korban tewas akibat dikeroyok oleh massa ormas adat pasukan Manguni Makasiouw. Video pengeroyokan peserta aksi yang diketahui bernama Anto itu pun beredar di media sosial X (gelora.com, 26/11).
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Manado, mengimbau seluruh masyarakat yang berada di luar provinsi Sulut untuk tidak terpancing dengan potongan video atau foto apa yang terjadi di Bitung. Sementara kasus ini sudah dalam proses penangan aparat keamanan setempat.
Miris memang melihat kejadian ini. Bisa saja karena arogansi mereka saling menyelisihi. Mulai main hakim sendiri, memberi hantaman tanpa henti. Tanpa sadar, timbul korban jiwa akibat kelalaian bersama.
Seharusnya kita harus sadar apa yang terjadi di Palestina adalah sebuah penjajahan. Bukankah amanat dari Undang-Undang Dasar 1945 kita adalah “penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan”. Lebih dari ribuan nyawa melayang mulai dari anak-anak yang tak berdosa, orang tua, hingga kaum wanita.
Boleh saja kita melakukan aksi untuk menyampaikan aspirasi. Tapi jangan bersikap anarki. Karena tugas kita masih banyak di dunia ini, melepaskan belenggu penjajahan negeri-negeri muslim yang mulia, negeri para Nabi. Serukan jihad memerangi Zionis Yahudi laknatullah, bantu saudari muslim kita yang terjajah. Lepaskan belenggu nasionalisme dengan kekuatan Islam. Allahuakbar!
Ismawati
Palembang, Sumatera Selatan
Views: 6
Comment here