Surat Pembaca

Rusaknya Peradaban Manusia dalam Kapitalisme

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Galuh Metharia
(Aktivis Muslimah, DIY)

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Dilansir dari katadata.co.id, definisi kapitalisme adalah ideologi yang didasarkan dari nilai-nilai kapital atau permodalan. Karl Mark, seorang filsuf asal Jerman mengungkapkan kapitalisme sebagai sistem ekonomi yang bebas, yakni bebas dari pembatasan produksi dan bebas dari pembatasan oleh penguasa. Sedangkan sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan semua orang untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Maka, tak mengherankan dalam sistem ini terjadi kesenjangan sosial, distribusi yang tidak adil dari kekayaan dan kekuasaan, menguras sumber daya alam terbatas demi keuntungan, terjadi kemiskinan global, indikator kerusakan lingkungan, juga problem pengikisan moral.

Istilah kapitalisme muncul dari konsep ekonomi di Inggris pada abad 18, kemudian menyebar ke Eropa Barat dan Amerika Utara sebagai bentuk perlawanan terhadap ajaran gereja. Dari sini lahirlah paham sekularisme, dimana agama hanya diperbolehkan mengatur urusan ibadah dan dilarang mengatur aspek kehidupan lainnya. Sistem ini berkembang dan menguasai dunia setelah diruntuhkannya sistem kekhilafahan Turki Utsmani oleh Mustafa Kemal At Taturk yang sebelumnya memang sudah dilemahkan oleh Inggris dan sekutunya.

Tak bisa dipungkiri, runtuhnya sistem Islam (Khilafah) dan diterapkannya sistem demokrasi sekuler berdampak buruk pada umat di seluruh dunia. Umat Islam disekat-sekat menjadi beberapa negeri-negeri kecil. Di dalam negeri-negeri kecil tersebut, Barat melakukan penjajahan baik secara sistemis maupun fisik, yang terstruktur dan masif, sehingga umat Islam pun semakin jauh dari syariatnya. Mereka mengganti aturan dan peran Allah swt. dengan kepemimpinan yang penuh hawa nafsu.

Berbeda dengan negeri-negeri di tanah Syam yang sedang diperangi secara fisik. Kita di negeri ini memang hidup dalam keadaan aman dari peperangan fisik, namun penjajahan non fisik sedang membelenggu umat saat ini, dan parahnya lagi banyak yang tidak mampu mencerna penjajahan itu. Sadar atau tidak, ibarat satu tubuh, punggung kita sedang digilas tank-tank Israel di tanah Gaza, tangan dan kaki kita dibombardir di Suriah, mulut kita dibungkam di Uighur, belum lagi Rohingya, India, pun sumber daya alam di perut kita sendiri sedang dijarah habis-habisan. Atau kah kezaliman itu sudah tidak terasa karena tebalnya keangkuhan, kesombongan, dan wahn.

Memang tak mudah, mesti banyak mata yang menyaksikan dzalimnya sistem kapitalisme demokrasi, namun banyak pula yang rabun dan pura-pura buta tertutup kemunafikan. Secara terang-terangan mereka berteriak membela pelaku maksiat atas nama kebebasan dan HAM. Inilah perangkap ruwaibidhah sebagaimana yang pernah diperingatkan Rasulullah saw..

Rasulullah saw. bersabda yang artinya:
“Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan tipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara. Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah ya Rasulullah?” Rasulullah pun menjawab; “Orang fasik dan bodoh yang turut campur dan berbicara dalam urusan orang banyak”.

Ya, dunia saat ini telah dihadapkan pada kenyataan bahwa sistem kapitalisme telah gagal menyelamatkan peradaban manusia. Justru sebaliknya, sistem ini telah merusak peradaban manusia. Minimnya empati para penguasa, para oligark dan korporat yang menguasai dan merampas hak-hak rakyat, generasi muda kehilangan jati dirinya sebagai umat terbaik, juga kaum ibu yang sejatinya sebagai madrasatul ula diimpit berbagai persoalan hidup yang menekan laju kewarasan akal.

Segala problematika yang terjadi karena imbas penerapan sistem yang rusak sejatinya menyadarkan akan perlunya sistem tatanan yang baru. Dengan sistem baru itu, peradaban manusia akan bangkit dan bercahaya. Dialah sistem Islam dalam bingkai Daulah Khilafah. Sistem yang menjadikan aturan Allah swt. sebagai payung pelindung kita dan generasi.

Mestipun tantangan sistem kapitalisme sekuler begitu sulit, namun tegaknya kembali Khilafah merupakan janji Allah swt. dan bisyarah (kabar gembira dari Rasul-Nya) yang takkan tertolak oleh apapun. Oleh karena itu, mari ceburkan diri dalam ilmu dan dakwah, melebur di tengah-tengah masyarakat untuk mengklarifikasi tuduhan terhadap Islam sekaligus menghadirkan solusi Islam sebagai solusi problematika umat.

Wallahu A’lam Bish Shawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 15

Comment here