Oleh: Nur Wahida Lota S.Pd. (Aktivis Pendidikan)
wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA-– Seperti tidak ada usainya penderitaan yang dialami oleh saudara kita yang ada di Palestina, genap sudah 100 hari pembantaian terus dilakukan oleh Zionis Israel. Serangan terus dilakukan oleh Israel atas penyerangan Hamas 7 Oktober 2023, tercatat sudah sebanyak 23.843 orang warga Palestina yang tewas dan lebih dari 60.317 lainnya luka-luka. Protes pro-Palestina di seluruh dunia menyerukan diakhirinya serangan Israel ke Gaza.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada hari Sabtu bahwa perang Gaza “menodai kemanusiaan” menjelang hari ke-100 ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggandakan sumpahnya untuk mengalahkan Hamas. Konflik yang menghancurkan ini telah memicu krisis kemanusiaan di Gaza dan kekhawatiran akan eskalasi regional semakin meningkat setelah pasukan AS dan Inggris menyerang pemberontak Houthi pro-Hamas di Yaman pada hari Jumat setelah serangan terhadap pelayaran di Laut Merah.
Mahkamah Internasional yang berbasis di Den Haag minggu ini mendengar argumen dalam kasus yang diluncurkan oleh Afrika Selatan – dan disambut baik oleh warga Gaza – yang menuduh Israel melanggar Konvensi Genosida PBB. Kasus ini menuntut penghentian kampanye militer, yang ditekankan oleh Israel kepada pengadilan sebagai pembelaan diri dan tidak ditujukan kepada warga Palestina.
Namun, Netanyahu bersikeras bahwa tidak ada pengadilan atau musuh militer yang dapat menghentikan Israel untuk mencapai tujuannya dalam menghancurkan Hamas. Kasus ini menuntut penghentian kampanye militer, yang ditekankan oleh Israel kepada pengadilan sebagai pembelaan diri dan tidak ditujukan kepada warga Palestina (tribunnews.com/14/01/2024).
Mengapa Hal Ini Terjadi?
Penyerangan dan penindasan yang terjadi di Palestina bukan hal yang baru lagi, bahkan penyerangan yang dilakukan oleh Israel ditahun-tahun sebelumnya juga terus terjadi, hanya saja penyerangan yang terjadi sejak oktober 2023 hingga saat ini merupakan salah satu penyerangan yang sangat brutal. Penyerangan yang dilakukan oleh zionis Israel tanpa pandang bulu, mereka membantai siapapun yang dapat mereka jangkau, bahkan anak-anak dan perempuan pun mereka bantai tanpa rasa kemanusian.
Namun apa yang penguasa Negeri muslim lakukan, untuk membantu saudaranya yang terus tertindas dan terjajah? Tidak ada, yang dilakukan hanya sekedar mengecam setiap tindakan yang dilakukan oleh Israel terhadap orang-orang palestina, bahkan PBB yang merupakan forum yang dirikan untuk memelihara perdamaian dan melindungi Hak Asasi Manusia pun tidak mampu memberikan pertolongan pada Palestina karena terhalangan oleh sekat-sekat antar negara. Miris sekali bukan dari sekian banyaknya Negeri-negeri muslim tidak ada satupun yang mampu memberikan pertolongan dengan berani mengirimkan tentaranya.
Penguasa negeri muslim hanya mampu mengecam dan memberikan bantuan logistik saja. Namum apakah itu cukup menjadi solusi untuk kebebasan Palestina? Ternyata tidak, karena jika kita melihat kebelakang pemberian pengecaman dan bantuan logistik pun sudah sering diberikan oleh berbagai Negeri muslim dan yang tejadi Palestina masih terus dijajah oleh Israel.
Solusi hakiki
Karena itu tidak cukup hanya mengecam dan memberi bantuan logistik, karena sejatinya Palestina membutuhkan persatuan kaum muslim di seluruh dunia yang kemudian mampu membangkitkan umat dan mewujudkan bantuan dari negeri-negeri muslim berupa pengiriman tentara.
Dengan demikian pembebasan Palestina membutuhkan aksi nyata sebuah negara bukan hanya sebatas kelompok semata. Para penguasa harusnya berani sebab negara memiliki kekuatan besar untuk melakukan aksi nyata.
Aksi nyata ini adalah dengan mengirimkan tentara dan senjata kepada Palestina, karena tidak akan mungkin bisa dilakukan tanpa adanya persatuan umat muslim. Rasulullah saw. bersabda, “Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling menyayangi dan mengasihi adalah seperti satu tubuh, bila ada salah satu anggota tubuh mengaduh kesakitan, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” (HR Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu perlunya kesadaran penuh dari setiap kaum muslim, bahwa masalah Palestina adalah masalah bagi seluruh kaum muslim, dan satu-satunya solusi untuk membebaskan Palestina adalah dengan tegaknya Khilafah Islamiah sebagai perisai bagi kaum muslim.
Dengan sistem pemerintahan islma atau yang disebut Khilafah, sekat bangsa akan tercerai, persatuan kaum muslim akan mewujud, akidah Islam menjadi fondasi kekuatan Islam. Khalifah juga akan menyerukan jihad memerangi musuh-musuh Islam. Hanya jihad dan Khilafah solusi tunggal dan fundamental untuk Palestina dan negeri muslim lainnya yang masih terjajah.
Wallahua’lam bishawwab.
Views: 20
Comment here