Opini

Kriminalitas Makin Kronis

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Siti Nurhasanah

wacana-edukasi.com, OPINI-– Kasus pembunuhan merajalela. Seperti yang terjadi di Bekasi, seorang petugas kebersihan menemukan mayat wanita di dalam koper hitam, tepatnya di Jalan Inspeksi Kalimalang, Cikarang, Kabupaten Bekasi, pada hari kamis (25/4) pagi. Alasan pelaku tega membunuh korban karena tersinggung atas ucapan dan permintaan korban, korban meminta pelaku untuk menikahinya setelah mereka melakukan hubungan suami istri.

Selain itu, tersangka turut mengambil uang sebesar Rp43 juta milik kantor yang dibawa oleh korban. (cnnindonesia.com 05/05/24)

Tidak hanya di Bekasi, kejadian pembunuhan terhadap perempuan pun terjadi di Bali. Pembunuhan terhadap seorang Pekerja Seks Komersil (PSK) pada hari jumat (5/24), diduga karena korban meminta bayaran lebih dari harga awal yang disepakati serta mengancam akan membawa teman-teman korban apabila pelaku tidak menuruti permintaannya. Sehingga membuat pelaku murka dan dengan tega membunuhnya.

Di hari yang sama, seorang suami di Ciamis tega membunuh dan memutilasi istrinya sendiri, bahkan sempat menawarkan potongan tubuh sang istri kepada tetangga sekitar. Diduga pelaku mengalami gangguan jiwa karena seminggu sebelum kejadian pelaku berusaha melukai dirinya sendiri. Pemicu terjadi gangguan jiwa tersebut tidak lain karena masalah ekonomi.

Kasat Reskrim Polres Ciamis, Joko Prihatin, menyebut berdasarkan keterangan saksi termasuk anak korban tersangka memiliki utang ke bank dan perorangan sebesar Rp100 juta.
Utang tersebut digunakan untuk menutupi utang sebelumnya lantaran usahanya sebagai juragan domba bangkrut dan menyisakan utang. (bbc.com 08/05/24)

Sungguh memperihatinkan melihat manusia sekarang dengan mudahnya menghilangkan nyawa seseorang. Karena hanya terbawa emosi sesaat atau karena tidak kuat dengan cobaan yang menimpa sehingga tidak bisa berpikir dengan tenang dan menghilangkan akal sehatnya.

*Tekanan kapitalisme*

Berbagai kasus pembunuhan yang makin marak terjadi, baik disertai mutilasi ataupun tidak, pelakunya terkadang orang terdekat korban. Seperti keluarga atau teman dekat korban, pemicunya adalah kemarahan yang tidak terkendali dan berujung pada pembunuhan.

Kesulitan dan gaya hidup dapat menjadi penyebab tekanan luar biasa yang memudahkan terjadinya saling sikut. Tingkat stres masyarakat yang terus meningkat menyebabkan hilangnya naluri kasih sayang mereka. Akibatnya emosi mudah tersulut, hingga bisa sampai melakukan tindakan sadis.

Sistem yang diterapkan dalam masyarakat pun menjadi salah satu dampak besar dalam kehidupan. Kepuasan jasmani dan materi menjadi prioritas utama dalam masyarakat sekuler, sehingga mereka akan menghalalkan segala cara agar tujuan dan keinginannya dapat terwujud. Hal ini tentu akan berpengaruh juga pada pengendalian emosi ketika berkehendak.

Hal ini juga terkait sistem pendidikan yang salah, karena pada kenyataannya sistem pendidikan sekarang lebih berorientasi pada kemampuan dan keahlian, tanpa memperhatikan adab dan ahklak individu. Karena sistem kapitalisme hanya memikirkan untung dan rugi, hingga menghasilkan manusia-manusia yang selalu berorientasi pada materi. Hingga manusia menjadi tamak dan sering memaksakan kehendak untuk memenuhi nalurinya.

Sistem sanksi yang tidak menjerakan pun menjadikan kejahatan merajalela. Sehingga menjadi contoh untuk orang lain, untuk tidak berpikir berulang kali saat akan melakukan tindak kejahatan lainnya.

*Solusi Komprehensif*

Islam menetapkan tujuan manusia untuk taat kepada Allah SWT dan aturannya. Islam mengajarkan manusia untuk senantiasa mengontrol nalurinya dengan cara mengikuti aturan Islam. Dengan sistem pendidikan IsIam akan membentuk kepribadian yang beriman kepada Allah Taala dan hari akhir, sehingga menjauhkan dan menjaga diri dari perbuatan kemaksiatan atau kejahatan.

Akidah Islam adalah landasan bagi seorang muslim untuk mengikuti aturan Allah Taala. Tak kala keyakinan kepada Allah sangat kuat, apabila tertimpa kesusahan dan cobaan seorang muslim akan bersabar dalam menghadapinya dan senantiasa percaya bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan hambanya.

Negeri dalam sistem Islam sangat berperan penting untuk memastikan institusi pendidikan dan media informasi yang diterima masyarakat. Hingga mampu mengarahkan cara berfikir masyarakat dengan benar, yakni menjadikan kehidupan semata-mata ladang amal untuk bekal kehidupan akhirat yang kekal kelak. Ketakutan mereka semata-mata adalah kepada Allah apabila sampai melanggar syariatnya.

Negara juga harus menjamin kebutuhan manusia secara layak sebagai langkah awal agar masyarakat mendapatkan ketenangan hidup. Lapangan pekerjaan yang cukup, tersedianya fasilitas yang murah dan memadai, serta jaminan rasa aman merupakan salah satu kunci menekan angka kriminalitas.

Islam juga memiliki sistem sanksi yang tegas dan memberikan efek jera sehingga mampu mencegah orang untuk melakukan perbuatan yang dimurkai oleh Allah Taala. Sehingga orang yang akan melakukan kemaksiatan dan kejahatan akan berpikir berulang kali untuk melakukannya.

Seperti Hukum qishas bagi pelaku kemaksiatan yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 178 :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishas berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.”

Hukum qishas yang diterapkan dalam sistem IsIam bukan berarti IsIam tega dan tidak berperikemanusiaan, melainkan untuk memberikan contoh agar orang lain tidak melakukan lagi kemaksiatan atau kejahatan tersebut. Oleh karena itu begitu pentingnya penerapan sistem IsIam secara kaffah, untuk mewujudkan perisai umat yang hakiki. Wallahu’alam

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 10

Comment here