Oleh Lala
wacana-edukasi.com, OPINI– Dilansir dari CNBC Indonesia (01/08/2024) Sejumlah serangan yang dilakukan Israel di Timur Tengah, Israel melakukan serangan udara diBeirut Lebanon yang menewaskan seorang pimpinan senior Hizbullah, Fuad Shukr, dan terakhir diyakini terlibat dalam pembunuhan pemimpin Hamas.
Pejuang Islam menemui syahadah, pemimpin Hamas Ismail Haniyah terbunuh secara kejam setelah rumahnya diserang pihak musuh. Kepergian beliau dipastikan tidak akan menyurutkan perlawanan muslim Palestina atas penjajahan zionis Yahudi, bahkan tumpahan darahnya akan menjadi tambahan bahan bakar yang kian mengobarkan semangat perjuangan.
Kerusakan Ulama saat ini
Kerusakan hari ini begitu menyeramkan, hukum pun tidak bisa tegak secara adil, bahkan pendidikan pun semakin rusak dan remaja semakin hancur. Yang lebih parahnya lagi Ulama pun hari ini hanya terdiam di tengah rusaknya umat hari ini.
Wajar negara ini hancur karena Ulama yang wajib mengingatkan saja terdiam tak berkutik, tidak sedikit dari kalangan Ulama yang justru tunduk pada pemerintah, dan mereka tunduk pada penguasa diktator yang zalim. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang mendukung sistem ini padahal sistem ini telah bobrok dan rusak.
Seperti kata imam Al-Ghazali; ” Tidaklah terjadi kerusakan rakyat itu kecuali dengan kerusakan penguasa dan tidaklah rusak para penguasa kecuali dengan kerusakan para ulama”.
Kondisi kehidupan dari rakyat hingga penguasanya rusak gk karuan, karena rusaknya Ulama yang berada di gerbang penguasa. Banyak Ulama yang berdakwah tetapi dakwah mereka sebatas berada di zona aman dari gangguan para penguasa zalim dan nyaman karena mendatangkan materi berkelimpahan.
Beriman dan taat Syari’ah
Ketika seorang muslim telah akil balig maka ada kewajiban baginya untuk memahami dan mengamalkan Islam kafah bahkan mendakwahinnya, tidak menunggu tua baru mempelajarinya, sebab Allah memerintahkan kepada kaum muslim yang beriman agar masuk kedalam Islam secara keseluruhan.
Muslim tua dan yang muda ketika mereka menunaikan kewajiban dakwah disebut sebagai umat terbaik, Islam hadir disetiap lini kehidupan maka muslim harus memiliki kesadaran politik Islam, kerusakan kehidupan yang banyak menyimpang, Islam kafah akan membongkar kerusakan tersebut dan menyampaikan solusi terbaik kepada masyarakat.
Semua muslim mereka harus mengkaji Islam secara istiqomah agar kokoh keimanannya, pemikiran dan perasaan mereka terbina, dengan pembinaan Islam kafah maka kaum Muslim akan menjadi pelaku perubahan di tengah-tengah masyarakat.
Ulama Pejuang
Ulama adalah pewaris para nabi. Demikian sabda nabi Muhammad Saw, sejatinya peninggalan baginda Rosulullah, para Ulama tidak hanya mewarisi misi risalah beliau, tetapi juga mewarisi sifat dan akhlak beliau, mewarisi keistiqomahan, keteguhan, semangat, kesabaran, berani memperjuangkan dan membela Islam tanpa khawatir dan takut terhadap celaan para pencela. Para ulama seharusnya ‘mewarisi’ penderitaan Rasulullah yang banyak dihadapkan pada ragam tantangan diintimidasi, diboikot, dianiaya secara fisik, bahkan diancam untuk dibunuh.
Ulama hari ini perlu mengingatkan kembali kisah-kisah ulama para pewaris nabi yang layak diteladani oleh generasi muslim masa kini, khususnya oleh para ulamanya.
Imam malik bin Anas dipukul 70 kali karena fatwa beliau bahwa pengangkatan Abu ja’far sebagai khalifah tidak sah karena melalui paksaan.
Izzuddin bin Abdus Salam Beliau tunjukkan harga diri di depan para penguasa dengan nasihat-nasihat terang-terangan, beliau juga memimpin jihad untuk membela umat.
Hasan al-Bashri seorang Ulama yang begitu keras rasa takutnya kepada Allah, beliau berani menentang penguasa yang zalim juga berani mengungkap keburukan perilaku penguasa tersebut dihadapan rakyat.
Syekh Ibn Taimiyah keberaran beliau bukan semata-mata dari sisi keilmuannya tetapi juga dari sisi ketakwaan, kesalehan, ketekunan dalam beribadah, kesabaran, kewaraan, kezuhudan, keteguhan, semangat kepahlawanan dan keberaniannya baik di medan dakwah maupun di medan jihad. Yang tidak senang kepada beliau mereka meniupkan racun-racun fitnah hingga karenanya beliau harus mengalami berbagai tekanan, dipenjara, diasingkan, dibuang, dan disiksa. Saat beliau dipenjara pun terus berdakwah dan menulis, di dalam penjara pun banyak penghuninya yang menjadi ramai dengan ibadah kepada Allah SWT, akhirnya penjara berubah menjadi pesantren.
Syekh Taqiyuddin an-Nabhani dari usia dini sudah bergelut dengan masalah politik dibimbing oleh sang kakek,
beliau sudah hapal Al-Qur’an sebelum usia 13 tahun, aktivitas tanpa lelah beliau dalam diskusi politik dan keilmuan, beliau mengkritisi kemunduran umat dan mendorong aktivitas politik dan intelektual untuk membangkitkan umat dan mewujudkan Daulah Islam, beliau juga mendorong dan mendesak para Ulama al-Azhar lembaganya memainkan peran aktif dalam membangkitkan umat.
Syekh Taqiy membantu merancang rencana untuk sebuah pergolakan revolusioner menentang Inggris dan Yahudi, pada akhir 1952 dan awal 1953 beliau mendirikan Hizb di al-Quds, namun pemerintah Yordania mengeluarkan larangan terhadap Hizb dan menyatakan aktivitasnya sebagai ilegal, pada tahun 1953 syekh Taqiy dan Ustaz Dawud Hamdan ditangkap di Al-Quds. Keteguhan dan keistiqomahan beliau dalam memperjuangkan tegaknya syariah dan khilafah, beliau pernah ditangkap dan disiksa akibat ragam siksaan tangan beliau lumpuh, jahatnya siksaan yang dilakukan para thaghut itu kepada beliau.
Ulama dengan segenap kekuatannya akan memberdayakan masyarakat dan tidak akan menyia-nyiakan atau menelantarkan para generasi, khilafah akan membina mereka dengan akidah Islam yang kuat, Ilmu dan tsaqafah yang mumpuni, dan berjiwa pejuang.
Views: 10
Comment here