Opini

Prostitusi Online Marak, Sebab Kapitalisme

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Supriyani, S.T.P (Muslimah Bekasi)

wacana-edukasi.com, OPINI– Era digital saat ini memang tak dapat dilepaskan dengan dunia komunikasi. Kemudahan akses untuk berpetualang di dunia maya dengan menggunakan telepon pintar sudah dapat diakses oleh semua kalangan, salah satunya yakni anak-anak. Berbagai macam aplikasi komunikasi tersebar dengan mudahnya untuk digunakan. Diantaranya aplikasi komunikasi yang kadang disalahgunakan sebagai sarana untuk transaksi prostitusi secara online. Menurut Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menyebut pihaknya menemukan transaksi hingga Rp127 miliar yang diduga berkaitan dengan prostitusi anak. Transaksi ratusan miliar itu ditemukan dengan rincian setidaknya ada 130 ribu transaksi yang terkait dugaan prostitusi anak tersebut (cnnindonesia.com, 27/7/2024).

Cara para pelaku untuk membuat anak-anak masuk ke dalam jaringan prostitusi daring memang bukanlah hal yang sulit. Mereka dapat melihat aktivitas dunia maya para anak serta status media sosialnya yang dapat diprediksi kondisi keluarga maupun mental anak tersebut. Dengan modal aplikasi percakapan, kencan, dan tawaran-tawaran menarik untuk calon korbannya. Bermodal perhatian layaknya kekasih maupun keluarga menjadi senjata dalam merayu korban. Tidak hanya itu, rayuan tentang jaminan kebutuhan yang terjamin di depan mata membuat para korban sulit untuk menolak ajakan pelaku. Sudah lama praktik prostitusi terjadi, namun seiring dengan kecanggihan dan perkembangan zaman, caranya semakin canggih, sehingga prostitusi online semakin mendapatkan tempat di era digital saat ini.

Prostitusi anak semakin marak, maka hal tersebut tidak lepas dari adanya permintaan dan penawaran dalam dunia perdagangan. Selama ada permintaan terhadap layanan tersebut, maka jaringan atau situs penyedia perzinaan akan selalu ada, dan anak bukanlah komoditas berupa barang atau pun jasa. Menghalalkan segala cara demi memenuhi kebutuhan biologis maupun jasmani merupakan salah satu ciri dari sistem sekulerisme. Selain itu, atas nama ekonomi menjadi alasan yang mendukung mereka melakukan hal tersebut. Tertancapnya kehidupan sekuler kapitasme di tengah masyarakat menjadi akar masalah banyaknya prostitusi online. Dengan dasar memisahkan kehidupan dari agama, sekulerisme melahirkan manusia-manusia yang jelas tidak paham terhadap agama. Sehingga walaupun diterapkan suatu aturan, namun hasil dari akal manusia yang lemah berpotensi menyebabkan rusaknya perilaku dan sebagainya. Selain itu, kondisi masyarakat yang sekuler jelas memiliki standar kebahagian yang bersifat jasadiah sehingga permintaan terkait “komoditas seksual” dianggap hal yang biasa.

Hidup di bawah sistem sekuler kapitalisme membuat manusia di dalamnya acuh terhadap aturan agama, yakni tidak memandang halal dan haram dalam aktivitasnya termasuk berbisnis. Karena dalam sistem ekonomi kapitalisme, keuntungan merupakan target utama, tidak peduli apakah bisnis tersebut dapat membawa mudarat dalam kehidupan. Ditambah lagi dengan kemiskinan yang sistematis, karena tata kelola Sumber Daya Alam negara kapitalis diserahkan pada swasta sehingga wajar jika tidak semua masyarakat dapat merasakan sumber daya alam yang ada. Wajar jika ikatan yang ada antara penguasa dan rakyat hanya sebatas pedagang dan pembeli yang akhirnya perekonomian masyarakat terus merosot. Selain itu, lapangan pekerjaan semakin sempit dan harga kebutuhan pokok tinggi. Walhasil, seakan tidak ada pilihan lain selain menjajakan diri untuk dapat memenuhi kebuttuhan hidup.

Sungguh kusut hidup dalam sistem kapitalisme, penuh dengan lingkaran kemaksiatan yang tak terputus. Prostitusi online merupakan satu dari banyaknya kerusakan penerapan sistem kapitalisme. Oleh karena itu, perlu adanya solusi untuk memutuskan lingkaran tersebut, dengan beralih pada sistem yang sempurna yakni Islam.

Islam merupakan agama sekaligus sitem kehidupan mampu menjawab berbagai persoalan, termasuk banyaknya prostitusi online. Allah SWT telah mewajibkan umatnya untuk menerapkan Islam secara total. Hal tersebut telah jelas dalam QS Al-Baqarah: 208, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” Dengan dasar Aqidah Islam, dan syariat sebagai aturanNya, sistem Islam mampu menciptakan manusia-manusia yang beriman dan bertaqwa. Sehingga, aktivitas yang mereka lakukan akan selalu terikat dengan aturan Allah karena standar perbuatan seorang muslim adalah halal dan haram, sedangkan standar kebahagiannya adalah mendapat Ridho-Nya.

Modal itulah, yang dapat menjadi jaminan untuk selalu taat dan terikat pada Allah SWT. Pada akhirnya permintaan terhadap bisnis prostitusi akan lenyap. Pengusaha maupun pebisnis akan senantiasa memiliki rasa takut jika menjalankan bisnis yang tidak sesuai dengan syariat, karena mereka memahami akan ada pertanggung jawaban di akhirat kelak. Selain melahirkan individu yang beriman, Islam menjaga masyarakat dengan adanya sanksi yang tegas. Islam memiki sistem sanksi yang dapat membuat jera para pelakunya. Hukuman bagi pelaku seperti PSK dan pengguna PSK sudah jelas, yakni cambuk dan rajam. Bagi pezina yang sudah menikah hukumannya yaitu rajam dan bagi pezina yang belum menikah berupa cambuk 100 kali dan diasingkan selama 1 tahun.
“Ambillah dari diriku, ambillah dari diriku, sesungguhnya Allah telah memberi jalan keluar (hukuman) untuk mereka (pezina). Jejaka dan perawan yang berzina hukumannya dera seratus kali dan pengasingan selama satu tahun. Sedangkan duda dan janda hukumannya dera seratus kali dan rajam.” (HR Muslim).

Selain sistem sanksi, Islam pun memiliki sistem ekonomi yang dapat menjamin kebutuhan masyarakat . Tidak ada transaksi jual beli antara penguasa dan rakyat, yang ada seperti pelayan dengan majikannya. Penguasa dalam Islam wajib melayani rakyatnya tanpa kecuali. Kebutuhan dasar dipenuhi per individu rakyat, Sumber Daya alam dikelola penuh oleh negara sehingga distribusi sumber kekayaan negara dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Alhasil, semua itu dapat terwujud jika Islam diterapkan secara praktis dalam semua aspek kehidupan. Sehingga rahmat-Nya dapat dirasakan oleh seluruh alam. Waallau’alam.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 10

Comment here