Wacana-edukasi.com, SURATPEMBACA— Viral! Pasukan berani mati Jokowi menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam berita yang viral itu, bahkan Pasukan Berani Mati Jokowi disebut-sebut akan melakukan apel akbar di Tugu Proklamasi, Jakarta pada hari Minggu tanggal 22 September 2024 lalu.
Menurut Amien Rais (Ketua Majelis Syura Partai Ummat) ia menyampaikan, Pasukan Berani Mati Jokowi memiliki komitmen dalam menjaga Jokowi dan keluarganya, dari orang-orang yang ingin menjantuhkan Jokowi dari kekuasaannya (Kaltim.tribunnews.com, 22/09).
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa, keberadaan Pasukan Berani Mati Jokowi seharusnya dilarang. Sebab Jokowi cukup mengandalkan Paspampres, TNI, dan Polri yang selama ini sudah terbukti mampu melindungi Presiden. Ia juga mengingatkan akan pentingnya seorang pemimpin yang bertindak dengan sepenuh hati, sesuai dengan kepentingan rakyat. (rmol.id, 22/09).
Memecah Belah Umat
Keberadaan Pasukan Berani Mati Jokowi patut untuk dipertanyakan. Walaupun kita bisa menduga, bahwa pasukan ini terdiri dari orang-orang yang loyal terhadap Jokowi dan keluarganya. Loyalitas ini sungguh diluar nalar, karena nantinya bisa diprediksi bahwa seseorang hingga berani mati atau berani membuat rival politiknya mati, karena menjaga agar tidak runtuhnya kekuasaan Jokowi beserta keluarganya.
Potensi keterpecah belahan umat juga nantinya sangatlah besar. Saling tuduh-menuduh hingga potensi anti kritik, sangat memungkinkan. Termasuk penyerangan secara fisik juga pelaporan, atas nama pembelaan Jokowi sangatlah mungkin terjadi.
Pasukan berani mati Jokowi juga berpotensi merusak persatuan dan memecah belah anak bangsa. Anak bangsa akan saling berhadap-hadapan dan bisa jadi akan muncul korban jiwa. Sebab targetnya adalah berani mati. Karenanya, ini perlu disikapi dengan tegas agar tidak ada keterpecah belahan umat dan agar konsep berani mati diarahkan untuk kepada Islam saja.
Pasukan Berani Mati Hanya untuk Islam
Seorang mukmin sejati, tentu akan merindukan surga-Nya. Ia akan berpikir bagaimana untuk bisa beramal dan meraih ridho-Nya. Ia akan menjadikan loyalitasnya hanya untuk Islam saja. Hidup dan matinya, ia persembahkan hanya untuk Allah Pencipta Seluruh Alam. Sesuai dengan firman Allah SWT:
“Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (TQS. Al-An’am : 162)
Demikianlah seharusnya pasukan berani mati hanya untuk Islam saja. Agar tidak mati sia-sia dan bisa disebut sebagai syuhada, jika dipersembahkan hanya untuk Allah SWT saja. Seperti masyarakat Palestina yang berani mati demi menjaga tanah suci umat Islam yaitu Al Quds, mereka dengan loyal dan gagah berani melawan penjajah laknatullah Zionis Israel.
Begitulah seorang mukmin sejati, ia akan mendambakan dirinya untuk menjadi syuhada.
Agar kelak ia bisa mendapatkan surga-Nya. Karenya, agar tidak menjadi amal yang sia-sia, maka perlu di timbang kembali keberadaan pasukan berani mati Jokowi.
Wallahu ‘alam bi shawwab.
Ummu Kahfi
Bandung-Jawa Barat
Views: 11
Comment here