Oleh. Imas Sunengsih, M.E. (Aktivis Muslimah Intelektual)
Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA-– Fenomena viralnya boneka labubu saat ini, dikarenakan oleh salah satu idol K-Pop member Blackpink yang bernama Lisa memamerkannya, boneka tersebut dijadikan gantungan atau mainan di tasnya. Sontak saja akhirnya menjadi Fomo dikalangan GenZ di Indonesia, bahkan rela antri walaupun harganya tinggi.
Menggebunya generasi GenZ untuk mendapatkan boneka labubu tersebut, ternyata tidak hanya di Indonesia tapi popularitas labubu merata di jepang, Singapura, Malaysia, Vietnam dan juga Thailand. Tren ini menjadikan penjualan boneka labubu meningkat pesat. (Liputan6.com.25/09/2024).
Jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, fenomena yang biasa disebut fomo ini merupakan strategi pemasaran bagi penguasa untuk menjual produknya dengan menggunakan orang terkenal (artis) sebagai target untuk memasarkan produknya. Karena memang yang menjadi idola generasi hari ini yaitu K-Pop, inilah yang menjadi targetnya. Jadi, Apapun yang digunakan idolanya, sang fans akan berusaha untuk bisa mendapatkannya walaupun harganya sangat tinggi, kisaran dari 250k sampai belasan juta. Fans K-Pop bahkan rela berjam-jam mengantri untuk mendapatkan boneka tersebut. Fans sejati ini dimanfaatkan untuk kepentingan mendapatkan cuan yang sebanyak-banyaknya dari produk yang dipasarkan. Sungguh miris, generasi GenZ jadi sasaran empuk untuk melesatkan penjualan labubu.
Hari ini, Sistem ekonomi kapitalisme yang diadopsi, sungguh telah menggurita dinegeri ini, berbagai kesempatan yang mendapatkan pundi-pundi keuntungan selalu dicari dan diviralkan. Sistem ini berasaskan sekulerisme yang telah memisahkan agama dari kehidupan, jelas telah menjauhkan seseorang dari agamanya. Dalam sistem ini tidak akan menciptakan generasi GenZ shaleh, tangguh, dan cerdas. Justru hanya menjadikan generasi yang bergantung kepada materi seperti fun, food dan fashion sebagai kebahagiaan yang terus dicari, bahkan rela mengantri walaupun harga tinggi. Fenomena ini akan terus ada, jika sistem kapitalisme sekulerisme masih diterapkan di negeri ini.
Jika dilihat dari sudut pandang Islam yaitu:
1. Generasi GenZ hari ini memang dari sisi pemahamannya jauh dari Islam, Mereka sangat mudah digiring kepada sesuatu yang menjadi fomo.
2. Generasi genZ tidak tepat dalam mengidolakan, seharusnya yang menjadi idola adalah Rasulullah Saw dimana beliaulah manusia terbaik yang menjadi suri tauladan dan yang akan memberikan syafaat di Yaumil akhir. Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam surat Al Ahzab ayat 21:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah,”
3. Standar kebahagian hanya diukur dari sebuah kepuasan materi semata, padahal kebahagiaan hakiki seorang muslim adalah ketika hanya menjadikan Islam sebagai standar dalam kehidupannya yang akan menyelamatkan dunia dan akhirat.
4. Jika genZ ingin cerdas berkualitas, maka dia harus mengkaji Islam supaya memiliki pemahaman Islam yang kokoh dan berkepribadian Islam.
Untuk itu, dibutuhkan sistem yang shalih yaitu sistem Islam yang akan mengembalikan pontensi generasi dengan optimal dan maksimal. Sistem Islam ini wajib diterapkan oleh negara, karena generasi muslim harus dididik dan dipersiapkan oleh negera untuk menghasilkan karya-karya terbaiknya, tidak hanya sebatas mengejar materi saja seperti hari ini. Jadi, pendidikan itu tidak hanya didapatkan didalam keluarga tapi juga masyarakat dan negara. Semuanya ini harus saling bersinergi untuk menciptakan generasi muslim yang gemilang.
Gemilangnya generasi muslim pernah ada dalam sejarah ketika sistem Islam diterapkan secara kafah dalam institusi negera selama kurang lebih empat belas abad lamanya. Jadi, yang harus dilakukan adalah memperjuangkan kembali tegaknya sistem Islam kafah oleh seluruh kaum muslim, agar Islam dan kaum muslimin juga generasinya menjadi mercusuar dunia.
Wallahu’alam bish shawab
Views: 38
Comment here