Opini

Gen Z Butuh Parpol Islam, Bukan Demokrasi

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Nana Juwita, S.Si.

Wacana-edukasi.com, OPINI-– Pemahaman umat termasuk gen Z terhadap politik memang mestinya harus diluruskan kembali, dikarenakan ada ungkapan bahwa politik itu kotor, jangan suka berpolitik, politik itu identik dengan perebutan kekuasaan, intimidasi, ataupun yang lainnya. Fakta ini menunjukkan bahwa ada yang salah dengan penerapan politik di negeri ini, sehingga menyebabkan adanya pandangan bahwa di Indonesia ada fenomena kemunduran demokrasi (Democratic Backsliding).

Oleh karena itu, muncul harapan agar kaum muda khususnya mahasiswa bisa menjadi agen perubahan demokrasi. Hal ini dapat terwujud dengan adanya reformasi ditubuh partai politik dengan adanya perubahan pola rekrutmen, kaderisasi dan distribusi kader.

Adanya fenomena kemunduran Demokrasi ini saharusnya menjadi catatan tersendiri bagi para pelaku politik di negeri ini bahwa konsep Demokrasi yang dipelajari dan diadopsi oleh kaum muda khususnya mahasiswa tidak menunjukkan adanya perubahan bagi kemajuan negeri ini, bahkan kondisi masyarakat makin terpuruk akibat penerapan Demokrasi sehingga wajar kaum muda malas untuk berpolitik bahkan mereka cenderung bersikap pragmatis.

Hal ini juga diakibatkan karena gen Z tidak memahami kesalahan demokrasi secara konseptual. Seharusnya ketika politik demokrasi itu menampakkan berbagai kerusakan yang diindera pemuda, sejatinya itu bukanlah kemunduran demokrasi. Lebih tepat disebut demokrasi sebagai sebuah sistem yang merusak, sehingga demokrasi memang layak ditinggalkan oleh pemuda.

Para pemuda tidak seharusnya alergi dengan politik, bahkan para pemuda harus berpartisipasi dalam perubahan politik Indonesia. Dan untuk itu pemuda membutuhkan peran partai politik untuk membimbing mereka memahami politik yang benar, dan melakukan perubahan politik, yaitu dengan memahami politik Islam dan perubahan politik menuju sistem Islam, bukan mempertahankan demokrasi yang terbukti problematik.

Pemuda harus diberikan pemahaman tentang apa itu politik, bahwa politik adalah pengaturan dan pemeliharaan urusan rakyat, baik mencakup urusan mereka di dalam maupun di luar negeri. Aktivitas politik diselenggarakan oleh negara dan rakyat. Negara merupakan institusi yang secara langsung melakukan pengaturan urusan rakyat. Sedangkan dalam bahasa arab, politik atau yang biasa dikenal dengan kata siyasah, berasal dari kata: sasa, yasusu, siyasah; maknanya berarti mengatur urusan rakyat.

Oleh karena itu pemuda harusnya bersikap politis yaitu dengan menyandarkan bahwa politik yang benar adalah politik yang berasaskan pada akidah Islam bukan kepada akidah sekularisme Demokrasi. Dengan demikian tugas partai politik Islam adalah mencerdaskan para pemuda dengan memberikan pemahaman Islam terkait politik dalam Islam dan solusi terhadap persoalan yang dihadapi bangsa ini, sehingga mereka memiliki pemahaman yang sohih tentang politik Islam, dan menjadi penggerak bagi perubahan menuju kepada kebangkitan umat Islam.

Jadi sudah semestinya pemuda harus bergabung dengan parpol sahih utk memperbaiki kehidupan masyarakat dan negara. Mewujudkan tata dunia baru yg berbeda dengan model politik demokrasi yang jelas telah gagal sejak lama. Kegagalan Demokrasi tersebut disebabkan karena demokrasi meniscayaakan manusia untuk dapat membuat aturan sendiri dalam hal mengurusi urusan kehidupan manusia, sehingga menjunjung tinggi kebebasan beragama, berpendapat, kepemilikan dan berperilaku.

Sementara manusia yang merupakan mahkluk ciptaan Allah SWT mestilah terikat dengan aturan Islam, sehingga ketika Islam tidak diambil sebagai aturan untuk mengurusi urusan manusia, maka muncul lah berbagai problematika kehidupan, yang dirasakan oleh umat pada saat ini. Wajarlah jika hingga saat ini perubahan yang diharapkan oleh umat belum terwujud, karena masih berharap pada Demokrasi sekularisme yang terbukti gagal mensejahterakan rakyat.

Oleh karena itu kriteria parpol sahih harus dipahami pemuda yaitu: memiliki ideologi sahih (Islam) sekaligus menjadi ikatan yang menghimpun para anggotanya; memiliki konseptual politik yang dipilih untuk menjalankan perubahan (mengadopsi fikrah politik tertentu); memiliki metode langkah perubahan yang relevan dengan problem sistem (metode perubahan yang teruji); memiliki para anggota yang memiliki kesadaran yang benar (bukan sekedar karena ketokohan, kepakaran, jabatan).

Inilah gambaran parpol Islam yang sohih bahwa semua aktivitas parpol tidak lain hanya untuk menjadikan Islam sebagai solusi satu-satunya dalam mensolusi segala bentuk persoalan yang sedang dihadapi oleh umat. Maka para pemuda haruslah memberikan dukungan kepada parpol Islam yang sohih jika mereka menginginkan suatu perubahan hakiki.

Dimana keberadaan sebuah partai politik Islam sohih juga merupakan keharusan yang telah Allah SWT tetapkan, sebagaimana dikabarkan dalam Al-Quran surat (Ali-Imran:104), yang artinya:

’’Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan (Islam), menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari ynag munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.’’

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT telah memerintahkan kaum muslimin agar di antara mereka ada satu kelompok (jamaah) yang terbentuk, dimana kelompok tersebut memiliki dua tugas: mengajak kepada kebaikan, yaitu mengajak kepada Islam, dan menyeru kepada yang makruf dan mencegah kepada kemunkaran. Para pemuda wajib berpolitik sesuai dengan tuntunan Islam, pemuda juga harus ikut andil membawa perubahan pada negeri ini, hanya dengan Islam bukan Demokrasi.

Wahai para pemuda sudah saatnya tidak memberikan harapan kepada partai-partai sekuler apapun basis massa yang dimiliki, karena jangan sampai potensi besar kaum muda malah disalah gunakan hanya untuk kepentingan kelompok demi mendapatkan suara semata, demi memenuhi kepentingan pribadi ataupun kelompoknya. Masihkan pemuda menggantungkan harapan perubahan pada partai-partai sekularisme? wallahu a’lam bishawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 9

Comment here