Oleh Anastasia S.Pd.
Wacana-edukasi.com, OPINI-– Hollywood memang menjanjikan kehidupan dunia yang penuh limpahan materi, ketenaran, dan kesenangan. Silaunya kejayaan, membuat orang tergiur dengan kenikmatan sesaat, yang menyesatkan. Hollywood sejatinya lingkaran setan, yang mampu menjerat angan-angan kosong manusia, seolah-olah memberikan kebahagiaan, padahal itu adalah jebakan kehancuran. Hollywood, tepat berada di jantungnya negara kapitalis. Negara, yang melindungi kebebasaan sebesar-besarnya dalam bertindak laku.
Pandangan ini, melahirkan gaya hidup bebas tanpa aturan. Adanya, industri hiburan dengan berkiblat ke Amerika, menghasilkan generasi bebas yang rusak, namun sayangnya, banyak masih tergiur jebakannya. Seolah-olah, Hollywood adalah puncaknya kesuksesan di dunia hiburan. Padahal, industri ini alat penjajahan yang merusak generasi. Seperti yang terjadi baru-baru ini, munculnya skandal White Party. Pesta dengan drescode putih, di mana kaum elite dunia, seperti artis, tokoh terkemuka, influencer, bahkan atlet, berkumpul dan bersenang-senang.
Disinyalir, pesta ini hanya topeng dari aktivitas terlarang, seperti penyalahgunaan narkoba, pemerasan, kekerasan seksual dan perdagangan seks. Walaupun demikian, White Party adalah satu dari seribu kisah, yang terekspos dari kelamnya kehidupan Hollywood.
Jeratan Bisnis, Kampanye Pemikiran Kapitalis
Salah satu sumber aset kekayaan Amerika, salah satunya berasal dari industri seni dan hiburan. Sebagai negara super power, Amerika telah menjadikan hiburan sebagai, salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan. Hegemoni global, membuat kiblat hiburan dunia tertuju padanya. Dengan adanya strategi ini, Amerika secara berkala, telah mampu menciptakan sumber pemasukan melalui industri hiburan. Sebagai negara adidaya, tentu sangat mudah bagi Amerika untuk bisa memasarkan berbagai film, dengan pencapaian keuntungan yang fantastis. Seperti pada film Barbie, berhasil meraup US$1,44 miliar atau sekitar Rp22,36. Data Indonesia.id (02/01/2024). Sudah terbayang, berapa banyak keuntungan yang telah didapatkan, apabila dalam setahun industri hiburan Amerika, getol memproduksi film atau pun album lagu. Amerika telah berhasil, menciptakan standar kesuksesan dunia hiburan dengan berkiblat ke Hollywood.
Amerika menjadikan, negara-negara berkembang sebagai sasaran pasar. Film, adalah salah alat untuk membangun pengaruhnya. Karena, film mampu membawa pesan halus mempertahankan citra baik, terlebih di negara muslim yang telah menjadi pasar utamanya.
Industri tontonan, sejatinya mempunyai peran stategis yang penting untuk penyebaran ideologi kapitalis. Seperti paham kebebasan bertingkah laku, yang mampu memberikan perubahan yang sangat besar terhadap, penerimaan komunitas dan ide LGBT, dan pergaulan bebas, di negeri -negeri muslim. Seperti Film Kill Your Darlings (2013), film tentang hubungan sesama jenis, yang telah dilegalkan. Serta, dijadikan nominasi film LGBT terbaik 2013. Tentu, propaganda tersebut bertujuan, supaya umat Islam dipaksa toleran menerima konsep kehidupan barat. Dalam perkembangannya pun, Amerika melalui penjajahan industri, telah berhasil menciptakan generasi konsumerisme dan hedonisme. Industri hiburan, telah melahirkan gaya hidup mengejar kesenangan materi. Padahal, dari gaya hidup ini, generasi rentan dengan penyakit mental seperti depresi, merasa tidak puas, karena terlalu mengejar urusan materi dunia. Bukan sekedar itu, munculnya free seks, narkoba, hingga penyakit AIDS, yang sekarang menjadi penyakit masyarakat. Ini adalah goal yang diharapkan oleh Kapitalis, di mana kita mempunyai karakter yang sama seperti barat.
Propaganda Menghandang Kebangkitan
Skandal White Party, telah mengguncang Amerika dan dunia. Padahal itu, gambaran kehidupan masyarakat yang rusak, akibat diterapkannya kapitalis. Sejatinya, kapitalis adalah pandangan hidup yang menjauhkan manusia dari aturan kehidupan, apa pun aktivitasnya, tidak mengenal aturan. Berbeda dengan Islam, yang mewajibkan manusia untuk terikat kepada hukum Allah. Hal demikian, bertentangan dengan Kapitalis, Sehingga, kapitalis memandang Islam sebagai musuh, yang harus dihancurkan. Ideologi Islam adalah penghalang, bagi ideologi Amerika. Apabila Islam, diemban secara menyeluruh maka, Islam mampu menghancurkan, pemikiran kapitalis. Tentu, ini sangat berbahaya bagi eksistensi Amerika. Untuk menghalau kebangkitan Islam, Amerika menyerang pemikiran Islam sebagai agenda utamanya. Hidup dengan pandangan barat, adalah agenda yang dibawa Amerika, menghancurkan generasi Islam. Fokusnya, menghilangkan identitas Islam dari generasi , mereka sangat senang apabila, generasi Islam berkepribadian seperti masyarakat kapitalis. Yaitu, menjauhkan Islam daril pikiran mereka, tidak menjadikan Islam sebagai solusi kehidupan. Mereka takut akan munculnya generasi yang paham Islam, karena kesadaran terhadap Islam, akan mampu menghancurkan eksistensi mereka. Sehingga, mereka berusaha membendung Islam, dengan segala narasinya.
Allah Swt telah mengingatkan kita melalui firman-Nya,
Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :
يُرِيدُونَ لِيُطۡفِـُٔواْ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفۡوَٲهِهِمۡ وَٱللَّهُ
مُتِمُّ نُورِهِۦ وَلَوۡ ڪَرِهَ ٱلۡكَـٰفِرُونَ
Artinya : “Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.” (Q.S. Ash-Shaff [61] :8)
Ayat di atas, merupakan janji Allah Swt, yang akan menyempurnakan agama Islam. Walaupun mereka senantiasa berusaha memadamkan cahaya Islam, namun Allah yang akan menjaga agama-Nya.
segala upaya yang dilakukan oleh Amerika hanyalah menunda kebangkitan Islam.
Bangkitnya Generasi Islam
Kita sudah memahami, generasi di bawah sistem kapitalis tidak mampu melahirkan generasi mulia. Berbeda dengan Islam, agama sempurna yang bersumber dari Allah Swt. Islam aturan yang sesuai fitrah manusia, sehingga apabila diterapkan akan memberikan kemuliaan. Begitu pun Islam, memberikan perhatian terhadap penjagaan generasi.
Generasi adalah, aset yang harus dijaga. Perlindungan Islam terhadap generasi, begitu sempurna. Mulai dari kewajiban orang tua, sebagai pembina pertama bagi anak-anaknya. Rasulullah saw. bersabda,
“Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” (HR Al-Hakim).
Dalam ruang lingkup yang lebih luas, Islam mewajibkan adanya dakwah di tengah-tengah masyarakat, aktivitas mengajak kepada kebaikan. Sehingga suasana menjadi kondusif. Apabila muncul perilaku yang bertentangan dengan Islam, akan segara mudah diatasi.
Islam memberikan jaminan kehidupan bagi masyarakatnya, yaitu pendidikan gratis bagi siapa saja. Kurikulum Islam berlandaskan aqidah akan mengantarkan pada proses berfikir yang benar, melahirkan kesadaran yang aplikatif terhadap solusi kehidupan. Sehingga, siapa pun orangnya yang hidup dalam naungan Islam, maka dia akan tampil menjadi pribadi mulia jauh dari kehidupan rusak. Wallahu’alam.
Views: 22
Comment here