Opini

Atasi Deflasi, Perlu Solusi Hakiki

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Afifah, S.Pd. (Praktisi Pendidikan)

Wacana-edukasi.com, OPINI-– Para pengamat ekonomi menilai kondisi ekonomi negeri kita sekarang sedang tidak baik-baik saja. Hal ini ditandai diantaranya terjadinya deflasi. Deflasi yang terus terjadi selama 5 bulan berturut-turut yakni dari bulan Mei sampai September 2024, merupakan indikasi pemerintah tidak mampu mengatasi penurunan daya beli masyarakat sehingga berdampak pada penurunan harga harga barang dan jasa, dan dalam jangka panjang akan mengakibatkan pengurangan produksi dan pada akhirnya akan berujung pada phk massal.

Selama ini kinerja perekonomian Indonesia ditopang sebagian besarnya oleh konsumsi rumah tangga. Deflasi mengindikasikan konsumsi rumah tangga mengalami penurunan daya beli signifikan diakibatkan oleh pendapatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan belanja barang dan jasa, sehinga rumah tangga menahan daya belinya.

Harga pangan yang cenderung menurun memang menjadi pendorong terjadinya deflasi secara bulanan dan pelandaian angka inflasi secara tahunan. Namun ada potensi terjadinya pelemahan daya beli masyarakat yang juga dapat menjadi alasan terjadinya deflasi lima bulan beruntun.

Jika daya beli sektor rumah tangga terus menurun, maka dampak secara langsung adalah pada kesejahteraan anggota keluarga termasuk ibu dan anak, mengingat sebagian besar anggaran rumah tangga saat ini diketahui dikeluarkan untuk biaya pendidikan dan kesehatan. Diketahui deflasi pada harga bahan pangan strategis seperti cabai, telur , daging ayam dan tomat,.jika untuk biaya belanja kebutuhan pokok (sembako) saja keluarga sudah mengurangi konsumsinya, apatah lagi untuk mengeluarkan biaya pendidikan dan kesehatan yang lebih mahal. Alih-alih terpenuhi, sangat mungkin akan dikorbankan mengingat rendahnya kemampuan daya beli rumah tangga dan tingginya biaya jasa pendidikan dan kesehatan.

Akibatnya bukan tidak mungkin generasi akan mengalami penurunan kualitas kesehatan seperti terjadinya stunting dan gizi buruk, yang berpotensi mengakibatkan pada penurunan kualitas pendidikan mengingat lemahnya kemampuan daya beli rumah tangga akibat penurunan kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi. Mengapa deflasi ini bisa terjadi?

Adapun akar masalah terjadinya deflasi ini adalah akibat penerapan sistem kapitalisme sekulerisme yang diterapkan di negeri ini. Sistem ekonomi dan keuangan dalam sistem kapitalisme ini bertumpu pada sektor non riil dan berbasis ribawi. Sumber daya keuangan lebih banyak beredar di pasar bursa saham (ekuitas) dibandingkan pada sektor riil/produktif yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.

Disamping itu negara dalam sistem kapitalisme sekuler ini, sumber keuangannya bergantung pada pajak dan utang ribawi. Hal ini justru semakin membebani kehidupan masyarakat. Rakyat bekerja untuk membayar sendiri kebutuhan hidupnya seperti pelayanan kesehatan/pengobatan dan pendidikan. Lalu, bagaimana solusi hakiki untuk mengatasi deflasi ini?

Dalam kondisi deflasi ini rakyat sangat perlu kehadiran negara. Negara berkewajiban mewujudkan jaminan kesejahteraan bagi setiap warga negara. Dengan kata lain negara harus menjalankan fungsinya sebagai pelayan (raa’in) yang senantiasa melayani dan mengurusi kepentingan seluruh rakyat. Bukan sebagai pelayan kepentingan segelintir elit pengusaha/korporasi sebagaimana dalam sistem sekuler sekarang. Namun sayangnya pemerintah sekarang tidak mampu memberikan jaminan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan kepada seluruh rakyat. Buktinya negara melimpahkan pemenuhan jaminan kesehatan dan kesejahteraan kepada masing-masing rakyat

Kondisi ini tak akan terjadi bila negara menerapkan sistem politik dan sistem ekonomi Islam. Karena sistem Islam mengharuskan negara mengurus rakyatnya dan menjamin kesejahteraannya melalui berbagai aturan yang bersumber dari Allah dan RasulNya

Solusi hakiki untuk mengatasi persoalan deflasi ini hanya ada pada Islam. Islam memberi jaminan pemenuhan kebutuhan pokok keluarga. Semua keluarga dijamin akan selalu mampu mengakses baik secara tidak langsung maupun secara langsung. Layanan pendidikan dan kesehatan juga dijamin negara untuk setiap individu. Sistem Islam menjamin kesejahteraan rakyat, secara individu per individu. Syariat Islam mewajibkan laki-laki muslim untuk mencari nafkah (bekerja). Kaum lelaki yang diperintahkan untuk menjamin kebutuhan pokok berupa sandang, pangan dan tempat tinggal bagi diri dan orang yang menjadi tanggungan mereka secara makruf. Para ayah dan suami, juga anak lelaki wajib memenuhi kebutuhan mereka dan haram menelantarkan anggota keluarga yang menjadi tanggungan mereka.

Negara dalam Islam juga akan menyediakan/menjamin lapangan pekerjaan bagi rakyat khususnya laki-laki agar dia bisa memberi nafkah bagi dirinya dan anggota keluarga yang menjadi tanggungannya. Membekali mereka dengan skill/keterampilan yang dibutuhkan dan memberikan bantuan modal bagi mereka tanpa riba untuk mengelola usahanya. Ini bentuk tanggung jawab negara untuk menjamin kesejahteraan rakyatnya. Negara juga wajib memastikan distribusi barang kebutuhan pokok merata, memastikan setiap individu rakyat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya, baik dengan harga yang terjangkau, dan atau memberi mereka secara cuma-cuma, terutama warga yang lemah (tidak mampu).

Disamping itu, Sistem ekonomi dan keuangan dalam Islam bertumpu pada sektor riil, dan haram terlibat dalam sektor non riil yang bergerak di pasar bursa saham berbasis riba. Melalui penerapan sistem politik dan ekonomi Islam, juga menjamin pengelolaan kepemilikan umum berupa sumber daya alam dan energi (SDAE) ada di tangan negara, haram dikelola oleh swasta (asing). Dengan negara yang mengelola SDAE maka akan membuka lapangan pekerjaan yang banyak untuk memenuhi kebutuhan terhadap pekerjaan bagi warga negara.

Hasil pengelolaan SDAE akan riil dipergunakan negara untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok setiap warga negara baik dengan cara langsung bagi rakyat yang lemah (miskin) maupun tidak langsung. Dan juga negara akan menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok kolektif rakyat berupa jaminan keamanan, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan gratis bagi setiap warga negara.

Dengan penerapan sistem Islam secara kaffah tersebut akan menjamin terwujudnya kesejahteraan rakyat individu per individu. Sistem ekonomi Islam menetapkan sumber-sumber pemasukan negara sehingga negara akan mampu memenuhi kebutuhan pokok rakyat, tanpa menggantungkan pada utang dan pajak sebagaimana pada negara kapitalisme sekarang ini.

Jaminan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan bagi rakyat tak akan dapat terwujud melainkan hanya dengan penerapan syariah Islam secara kaffah dalam naungan khilafah. Hanya dengan metode Islam inilah maka deflasi akan dapat di atasi dan terwujud negara/pemerintah yang betul-betul melayani dan mengurusi segala urusan rakyat dengan adil, Negara inilah yang mampu melindungi dan menjamin kesejahteraan merata bagi setiap warga negara. Wallahu a’lam

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 4

Comment here