Opini

Palestina Makin Membara

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Ilma Mahali Asuyuti

Wacana-edukasi.com, OPINI-– Serangan Zionis makin menggila. Mirisnya, perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hanya bisa mengecam tanpa melakukan aksi untuk membela Palestina. Demikian pula para pemimpin negeri muslim, bahkan ada yang diam saja. Ini adalah pengkhianatan yang besar terhadap saudara sesama muslim, terlebih lagi mereka yang memiliki kekuasaan dan pasukan.

Mengutip Sindonews.com, serangan udara Zionis pada Sabtu malam telah membantai 73 warga Palestina di daerah pemukiman di Beit Lahia, Gaza Utara. Pemerintah negara-negara Arab tidak berkomentar atas serangan brutal tersebut.

Zionis melancarkan serangan udara dan darat secara besar-besaran sejak 6 Oktober, memperketat pengepungannya di daerah yang dilanda perang dan menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.
(Sindonews.com, Minggu, 20 Oktober 2024)

Utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah pada Ahad, mengutuk serangan yang terus berlanjut terhadap warga sipil Palestina.

“Hal ini terjadi setelah berminggu-minggu operasi intensif Zionis yang mengakibatkan banyak korban jiwa dari warga sipil dan hampir tidak adanya bantuan kemanusiaan yang menjangkau masyarakat di wilayah Utara,” kata Tor Wennesland, Koordinator PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah.

Sejak 7 Oktober 2023, serangan militer Zionis di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 42.603 warga Palestina dan melukai 99.795 orang, kata Kementerian Kesehatan. Jumlah korban tersebut termasuk 84 kematian dalam 24 jam sebelumnya.
(Tempo.co, Senin, 21 Oktober 2024)

Kaum Zionis tak henti-hentinya melakukan serangan terhadap kaum muslim Palestina. Tidak hanya itu, ratusan gedung runtuh bahkan rumah sakit pun tak lepas dari sasaran penyerangan Zionis laknatullah.

Ini bukti bahwa kaum Zionis memang sudah tak punya hati nurani dan rasa kemanusiaan. Mereka bahkan lebih keji dari binatang. Dari tragedi ini, yang menyayat hati bukan hanya tentang apa yang terjadi dan dialami oleh kaum muslim Palestina, tapi yang membuat geram adalah melihat sikap para penguasa Arab dan penguasa Muslim yang tak pernah beraksi untuk membela kaum muslim Palestina. Mereka hanya mampu mengecam bahkan diam saja dengan penderitaan yang sedang terjadi di Palestina.

Meskipun sebanarnya mereka mengirim bantuan kemanusiaan (makanan, pakaian dan lain-lain), tapi itu bukan solusi dan hanya pencitraan, karena pada kenyataannya para penguasa Arab dan penguasa Muslim masih tetap berjabat tangan dengan para penjajah untuk kepentingan pribadi.

Pada dasarnya, pembentukkan kaum Zionis adalah sebagai sebuah produk kebijakan kapitalis yang bertujuan untuk mencuri Sumber Daya Alam (SDA) kaum muslim, mencegah persatuan kaum muslim dan membuat kaum muslim tetap berada di bawah kekuasaan Barat, sehingga akan terus ketergantungan kepada Amerika, PBB, Inggris atau Prancis untuk mendapatkan solusi.

Karena sejatinya kaum Zionis hanya orang-orang kecil yang dimanfaatkan oleh Barat untuk menghancurkan kaum muslim dan menjauhkan kaum muslim dari agama mereka sendiri. Termasuk para penguasa di negeri-negeri muslim, Amerika dan Inggris telah membeli mereka untuk menerapkan kebijakan-kebijakan Barat di wilayah itu.

Dengan dalih kerjasama untuk simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan, alhasil Kapitalisme semakin melekat pada diri penguasa. Padahal sebenarnya mereka sedang dibodoh-bodohi dengan mempertaruhkan agama Islam demi keuntungan segelintir orang.

Itu kenapa para penguasa Arab dan para penguasa Muslim gagal untuk membantu kaum muslim di Gaza, karena mereka sibuk dalam lingkaran Kapitalisme yang haus akan kekuasaan. Akhirnya para penguasa Muslim dan para penguasa Arab sibuk menyerukan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).

Besarnya pengaruh Kapitalisme membuat para penguasa menutup telinga dan mata mereka atas apa yang terjadi di Palestina. Kekuasaan membuat mereka lupa bahwa persoalan Palestina bukan tentang tanah, tetapi tentang kaum muslim.

Hal inilah yang membuat Zionis semakin menggencarkan serangan mereka, karena mereka terus didukung oleh Amerika dan seperti kita ketahui, Amerika Serikat (AS), Jerman, Prancis dan Inggris terus mengirimkan bantuan keuangan dan senjata kepada Zionis untuk menghancurkan Gaza. Bahkan bantuan yang diberikan pun bukan bantuan kecil, melainkan bantuan besar yang bisa mencapai miliaran dolar AS (triliunan rupiah Indonesia).

Karena itu, segala upaya Amerika dan kebijakan Eropa membantu Zionis hanyalah satu dari banyaknya cara untuk menjauhkan umat dari Islam dan memastikan bahwa umat tidak menerapkan Islam.

Selain itu, akibat nasionalisme menjadikan adanya individualis dan menganggap konflik di Palestina hanya masalah kecil antar wilayah. Padahal persoalan Palestina merupakan persoalan Islam, karena Palestina adalah permata dalam sejarah kaum muslim sejak Allah SWT. mengaitkan Masjid Suci di Makkah, yaitu ketika Allah membawa Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha (QS Al Isra : 1).

Diamnya para penguasa muslim juga menjadi akibat semakin rusak dan hancurnya keadaan saat ini, karena tidak melaksanakan perintah Allah. Allah berfirman dalam QS Al Anfal : 73, yang artinya:
“Jika kalian tidak melaksanakan perintah Allah (untuk saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar.” (TQS Al Anfal : 73).

Sikap para penguasa muslim yang hanya diam saja berarti mengakui kekejaman para Zionis dan membiarkan mereka terus menyerang Palestina. Inilah sifat asli para penguasa, mereka egois dan pengkhianat. Padahal kekuatan militer yang dimiliki oleh negara-negara Arab tidak kalah besar, tetapi mereka memilih tetap diam dan tidak mengirim pasukan militer untuk membela kehormatan umat.

Penderitaan Palestina tidak akan pernah selesai jika berharap pada para penguasa, karena pada prinsipnya, penguasa kapitalis tidak akan memberikan pertolongan jika tidak ada keuntungan bagi mereka. Perdamaian pun tidak akan bisa dijadikan sebagai solusi, karena satu-satunya solusi untuk konflik yang terus berlangsung ini hanyalah jihad yang akan menuntaskan dan mengusir para penjajah demi penjagaan Islam dan umat.

Apalagi “solusi dua negara”, itu jelas sebuah pengkhianatan, karena sejatinya tanah Palestina merupakan milik kaum muslim dan tidak akan pernah jatuh ke tangan orang-orang kafir.

Jihad menjadi satu-satunya solusi untuk melawan kaum agresor yang ingin memerangi kaum muslim dan merampas wilayah kaum muslim, seperti Zionis dan antek-anteknya. Berdasarkan firman Allah :

“Perangilah mereka oleh kalian di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian” (TQS Al Baqarah : 191)

Perlunya Khilafah Islamiyyah juga agar permasalahan dan penderitaan yang terjadi bisa tuntas, karena pada dasarnya umat memerlukan perisai untuk melindungi mereka. Negara memiliki peran penting untuk kesejahteraan umat, karena kekuasaan ada di tangan mereka.

Jika sistem negaranya rusak, maka kerusakan pula yang akan terjadi. Sebaliknya jika sistem negaranya Islam, maka kerusakan tidak akan terjadi, karena negara yang menerapkan Islam akan mampu menjaga keamanan dan kepemilikkan umat sesuai syara’.

Oleh karena itu, yang diperlukan saat ini adalah Khilafah Islamiyyah yang akan menerapkan sistem Islam dan persatuan umat untuk berjuang dan mengusir kaum Zionis.

Wallahua’lam bisshawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 0

Comment here