Oleh : Nia Umma Zhafran (Aktivis Muslimah)
Wacana-edukasi.com, OPINI– Dilansir dari detik.com (01/11/2024), bahwa 11.000 lebih anak sekolah di Palestina terbunuh imbas serangan Zionis Yahudi. Kementerian Pendidikan Palestina mengungkapkan bahwa pembunuhan terhadap anak usia sekolah di Gaza mencapai 11.057 jiwa dan lebih dari 16.897 lainnya terluka. Sebanyak 681 mahasiswa terbunuh dan 1.468 mahasiswa lainnya luka-luka. Kemudian di Tepi Barat, 79 siswa sekolah dan 35 mahasiswa tewas, serta ratusan orang terluka dan ditahan oleh kedua kelompok tersebut.
Tidak hanya menyasar anak sekolah, serangan Zionis Yahudi juga menyasar ke pengajar dan staf yang ada di lembaga pendidikan. Sebanyak 441 guru juga staf sekolah terbunuh dan 2.491 lainnya luka-luka. Sementara di Tepi Barat, dua staf sekolah tewas, 17 luka-luka, dan 139 lainnya ditahan.
Selama setahun, Zionis Yahudi terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza dan menewaskan lebih dari 43.000 orang dan 101.200 lebih mengalami luka lainnya. Mirisnya, warga sipil, perempuan dan anak-anak menjadi sebagian besar korban.
Seorang paramedis di Gaza, Hussein Mohsen dalam Al Jazeera (01/11/2024), menuturkan bahwa ini bukan pertama kalinya pendudukan Zionis Yahudi menargetkan sekolah. Sebab, dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Zionis Yahudi telah menghancurkan beberapa sekolah dengan bom yang berubah menjadi tempat penampungan, dengan mengklaim bahwa pejuang Palestina beroperasi di sana.
Kekejaman dan kekejian militer Zionis Yahudi bukan hanya menyerang warga sipil, tapi tempat-tempat ibadah baik muslim dan non-muslim pun telah dihancurkan. Tidak berhenti disitu, mereka dengan brutal menyerang fasilitas rumah sakit sekaligus membunuhi tenaga medis, jurnalis dan petugas kemanusiaan.
Di balik kekejaman serangan Zionis Yahudi terhadap kaum muslim Gaza, ada sejumlah pelajaran penting untuk diketahui umat. Pertama, Kebenaran firman Allah SWT terkait sifat kaum kafir dalam memusuhi kaum muslim. (Lihat: surah al-Anfal [8]: 73)
Dalam tafsir Imam Ali ash-Shabuni menjelaskan, “jika kalian tidak melakukan apa yang telah diperintahkan kepada kalian, yakni memberikan loyalitas kepada orang-orang beriman dan memutuskan hubungan dengan orang-orang kafir, maka akan terjadi di bumj fitnah yang besar dan kerusakan yang masif.” (Ash-Shabuni, Shafwahb at-Tafasir, 1/506)
Umat menyaksikan negara-negara kafir seperti Amerika Serikat dan sekutu Baratnya terus mengirimkan bantuan keuangan dan persenjataan kepada Zionis Yahudi untuk menghancurkan Gaza, Palestina.
Kekejaman yang terjadi di kawasan Gaza hari ini tidak lepas dari sikap para penguasa Muslim, terutama para pemimpin Arab. Mereka malah berhubungan baik dengan para penguasa negara-negara Barat yang nyata mendukung kekejaman Zionis Yahudi. Sebaliknya, hanya retorika dan logistik ala kadarnya yang nyaris tidak ada pembelaan dari para penguasa Muslim untuk kaum Muslim di Gaza.
Kedua, tampaknya sikap pengecut dan kekalahan kaum Zionis Yahudi. Berton-ton bom yang di jatuhkan memperlihatkan ketakutan mereka dalam menghadapi kaum Muslim. Mereka mengetahui akan mengalami kekalahan jika berhadapan langsung dengan para pejuang Muslim. Perang menyebabkan kerugian besar secara ekonomi dan juga militer, yang mengakibatkan pimpinan Zionis Yahudi Netanyahu berkeliling merengek meminta bantuan tambahan ke negara-negara pendukung untuk menghancurkan Gaza.
Ketiga, Allah SWT perlihatkan ketegaran kaum Muslim Gaza dalam menghadapi serangan brutal Zionis. Di balik penderitaan yang mereka alami tidak berbalik meninggalka Islam. Mereka tetap menjalankan kewajiban sebagai Muslim. Mereka tetap melaksanakan shalat, membaca al-Qur’an serta mengerjakan shaum Ramadhan. Sungguh, keimanan mereka kian teruji. Bahwa semua milik Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Keempat, genosida yang terjadi hampir setahun lebih ini, umat bisa melihat sifat asli para penguasanya. Mereka pengecut, egois, sekaligus penghianat. Meski memiliki kekuatan militer yang besar, para pemimpin Dunia Arab dan Islam memilih untuk menempatkan pasuka mereka di barak-barak mereka dibanding mengirimkan pasukan untuk membela darah dan kehormatan umat. Bukankah kita saudara seiman yang wajib memberikan pertolongan kepada Muslim Gaza?
“Muslim itu saudara bagi Muslim yang lainnya. Tidak boleh menzalimi dan tidak boleh membiarkan saudaranya itu (dizalimi).” (HR. Muslim)
Kekejaman Zionis Yahudi yang menyebabkan penderitaan Gaza tidak akan pernah usai oleh PBB, Liga Arab, maupun OKI. Problem ini tidak akan bisa diselesaikan dengan cara-cara diplomatik apalagi perdamaian. Sikap seluruh penguasa negeri Islam tidak menyentuh persoalan mendasar masalah Paleatina, yaitu keberadaan penjajah Yahudi. Sikap mereka malah mengokohkan keberadaan entitas penjajah ini dengan solusi dua negara.
Untuk menyelesaikan persoalan ini, Allah SWT telah memberikan solusinya, yakni Jihad dan Khilafah. Dengan jelas Allah SWT memerintahkan jihad untuk kaum kafir yang nyata-nyata memerangi umat Islam (muhaarib[an] fi’l[a]).
Setahun genosida di Gaza juga akan tuntas sempurna jika kaum Muslim memiliki perisai untuk melindungi diri mereka, yakni Khilafah Islamiyah. “Sungguh Imam (Khalifah) itu adalah pelindung umat). (HR al-Bukhari dan Muslim)
Khilafah akan mewujudkan persatuan sejati, yang akan membentuk kekuatan negara adidaya yang mempresentasikan kekuatan Islam secara global. Sehingga Islam memiliki marwah dan kekuatannya mampu mengentaskan kaum penjajah, mengusir para entitas Zionis Yahudi dari Palestina dan menghukum mereka.
Views: 4
Comment here