Oleh: Alya Atikah (Pelajar SMP Tahfidz di Batola)
Wacana-edukasi.com, OPINI– Kondisi masa depan anak-anak zaman sekarang sudah tidak stabil. Banyak dari mereka yang tidak bisa menikmati masa kanak-kanak mereka, atau banyak yang putus sekolah akibat berbagai faktor yang mempengaruhi. Misalnya, karena ekonomi keluarga yang sulit, jauhnya jarak yang ditempuh untuk bersekolah, transportasi yang kurang memadai, dan masih banyak lagi.
Namun di antara beberapa faktor tersebut, ada satu faktor yang membuat masyarakat menaruh perhatian besar, yaitu maraknya kasus-kasus pemerkosaan anak di bawah umur. Seperti yang telah terjadi di Banyuwangi adanya kasus pembunuhan dan pemerkosaan anak. Usai anak tersebut pulang sekolah menggunakan sepeda mini miliknya, anak tersebut ditemukan tewas dan diduga kuat bahwa ia sudah diperkosa oleh pelaku. (Kompas.com,17/11/2024)
Kasus yang sama juga terjadi kepada anak di bawah umur. Petani di Kabupaten Ende, NTT, ditangkap polisi atas dugaan kasus pemerkosaan terhadap seorang anak dibawah umur berinisial Z (16). Diketahui bahwa diantara pelaku dan korban ada hubungan keluarga. (Kompas.com,16/11/2024)
Begitu mirisnya kejadian tersebut, hingga para orang tua harus semakin memperketat pengawasan terhadap anak-anaknya. Kasus-kasus seperti ini tidak mengenal umur, karena zaman sekarang sistemnya kurang memadai untuk melakukan tindakan yang membuat jera pelaku. Walaupun pelaku tersebut sudah mendapat hukuman berupa penjara selama beberapa tahun, namun hal itu tidak membuat kejadian yang sama berhenti terulang. Ternyata, sistem yang diterapkan saat ini ialah sistem kapitalisme.
Sistem kapitalisme menyebabkan orang-orang yang menggunakannya, baik disadari maupun tak disadari, memiliki pandangan hidup untuk mencari materi atau keuntungan saja. Mereka berusaha untuk bertahan hidup dengan pandangan seperti itu. Walaupun mereka memiliki agama, mereka juga tidak sepenuhnya untuk diterapkan ke dalam hidupnya. Sehingga, halal atau haram pun juga tidak sepenuhnya dipedulikan, terutama urusan akhirat.
Kondisi seperti ini juga terjadi karena lemahnya keimanan individu, juga buruknya standar interaksi yang terjalin di antara masyarakat. Penyebabnya juga tidak lain ialah sistem kapitalisme. Sistem kapitalisme melahirkan akidah sekuler, yang mampu membuat individu bertindak mengikuti hawa nafsunya saja. Sehingga para generasi malah semakin banyak menjadi korban, karena pelaku juga yang tidak dididik dengan akidah terbaik.
Peran orang tua sangat diperlukan dalam masa pertumbuhan anak-anaknya, dimulai dari memberikan pendidikan yang baik dan benar, menanamkan dan memahamkan ilmu agama dalam dirinya, menyaring setiap informasi yang masuk padanya. Peran negara juga sangat penting dalam membantu para orang tua dan generasi penerusnya. Apalagi zaman sekarang teknologi sudah sangat canggih, sangat mudah bagi masyarakat untuk mengakses apa pun yang masuk dalam gadget mereka, terutama pada anak-anak. Seperti tidak ada filter pada dunia maya mereka, sudah sangat mudah bagi mereka untuk mengakses konten orang dewasa.
Seharusnya diisi dengan ilmu pengetahuan, namun malah konten tidak mendidik yang terus bermunculan untuk mereka tonton. Sebaiknya pemerintah sebagai kepala negara yang mampu bertindak lebih untuk selalu memfilter konten apa pun yang masuk ke dalam masyarakatnya. Saluran tersebut menyiarkan konten yang bermanfaat dan mendidik agar menghasilkan generasi yang mampu untuk meneruskan perjuangan bangsa yang cerdas.
Sistem yang digunakan saat ini semakin memperburuk keadaan, yang menyebabkan pemisahan aturan agama dari kehidupan membuat manusia semakin menjadi-jadi berbuat keonaran di muka bumi. Namun mengapa sistem ini terus dipertahankan oleh negara ? Mengapa tidak diganti dengan sistem yang dulu pernah mencapai masa keemasannya ? Bagaimana sistem itu bekerja sehingga bisa menguasai sepertiga dunia ?
Rakyat yang di bawah naungan sistem tersebut memiliki kehidupan yang lebih damai. Mereka merasa aman dan tenteram, sistem itu ialah sistem Islam. Berdirinya sistem Islam maka berdiri pulalah Daulah Islam, dan pemimpinnya disebut Khalifah. Khalifah akan terus menjamin ketenteraman dan keamanan rakyatnya di bawah aturan yang bersumber dari Allah SWT.
Daulah Islam memiliki 3 pilar perlindungan terhadap rakyatnya termasuk anak, mulai dari ketakwaan individu, peran keluarga, kontrol masyarakat hingga penegakan sanksi oleh negara yang tegas dan menjerakan. Daulah Islam akan selalu menjaga generasi, baik dalam kualitas hidup maupun lingkungan yang baik dan juga keselamatan generasi dari berbagai bahaya, termasuk kekerasan dan ancaman keselamatan. Semua itu akan terwujud jika ditegakkannya Daulah Islam dengan semua sistem kehidupannya berdasarkan sistem Islam secara kaffah.
Dengan demikian apabila Islam diterapkan ke dalam seluruh lini kehidupan, baik dalam individu, masyarakat, maupun negara. Karena Islam lebih memahami kondisi manusia, termasuk memiliki aturan yang terbaik untuk manusia. Islam lebih mengayomi para generasi, karena Islam memiliki akidah yang terbaik untuk mendidik generasi. Sehingga, para generasi telah diselamatkan oleh sistem Islam.
Views: 3
Comment here