Oleh: Dewi K. Tumanggor (Aktivis Muslimah, DIY)
Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA-– Sebuah video yang menggegerkan tengah beredar luas di media sosial. Video pendek berdurasi 19 detik tersebut memperlihatkan para siswi SMA yang memakai baju putih abu-abu bergantian masuk ke dalam toilet yang didampingi oleh guru perempuan untuk melakukan tes kehamilan menggunakan test pack.
Kejadian tersebut terjadi di SMA Sulthan Baruna, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur. Kegiatan tersebut juga merupakan salah satu program kegiatan tahunan yang sudah berjalan selama 2 tahun belakangan. Menurut Kepala SMA Sulthan Baruna Sarman, adapun alasan sekolah tersebut melakukan kegiatan ini adalah karena adanya siswi yang hamil usai libur semester. “Jadi, waktu itu salah seorang orang tua datang untuk memberitahukan bahwa anaknya telah hamil. Setelah libur semester, siswi tersebut berhenti dan tidak melanjutkan sekolah,“ ujarnya. (Kompas.com, 22-01-2025).
Pihak sekolah mengatakan bahwa kebijakan tersebut penting untuk dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mencegah kenakalan remaja, khususnya di tengah maraknya kebebasan pergaulan berujung kehamilan tidak diinginkan seperti kasus yang terjadi di sekolah tersebut. Pihak sekolah juga menyampaikan program ini diharapkan dapat memberikan rasa tenang kepada orang tua siswi karena mengetahui bahwa anak mereka terlindungi dari pergaulan bebas. Selain itu, dijelaskan bahwa semua siswi yang mengikuti tes kehamilan tersebut dinyatakan negatif.
Terkait viralnya video tersebut, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Barat, Nonong Winarni, juga ikut memberikan tanggapan mengenai polemik tes kehamilan bagi siswi di SMA Sulthan Baruna, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur tersebut. Menurutnya, program tersebut bisa jadi memiliki nilai yang baik, namun yang sangat ia sesalkan mengapa aktivitas tersebut harus diposting di media sosial sehingga menjadi sorotan publik. Ia juga menambahkan, bahwa apapun hasil tes tersebut semata-mata untuk kepentingan internal sekolah, bukan untuk konsumsi publik, begitu juga dengan proses pelaksanaannya.
Kegiatan pemeriksaan ini mencerminkan adanya kesesatan berpikir dalam menangani masalah pergaulan remaja saat ini yang semakin buruk. Sudah jelas tes kehamilan ini bukan merupakan suatu solusi pencegahan, apalagi karena tidak semua kasus seks bebas berujung pada kehamilan. Selain itu, kegiatan ini juga hanya kepada sebelah pihak saja yaitu hanya perempuan yang diperiksa, padahal saat ini pergaulan remaja laki-laki juga tidak kalah rusaknya.
Langkah ini sudah jelas tidak efektif dalam mencegah kehamilan remaja. Apalagi, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi rusaknya pergaulan remaja saat ini. Karena itu, dibutuhkan upaya yang komprehensif untuk mengatasi akar masalah, yaitu sistem kehidupan sekularisme liberal yang mendorong remaja mengikuti keinginan mereka dan mengutamakan kesenangan fisik, tanpa memperhatikan halal dan haram.
Islam Melindungi Generasi dari Pergaulan Bebas
Islam merupakan agama yang sempurna. Islam mampu mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk di dalamnya tata cara pergaulan manusia. Islam sangat mengatur pergaulan manusia dengan pedoman yang jelas, mengajarkan adab, menjaga batasan-batasan yang sehat, serta mengarahkan umatnya untuk saling menghormati dan menjaga kehormatan satu sama lain. Dari sini maka sudah jelas akan mampu menjaga kemuliaan manusia dan menjaga kehidupan.
Sistem pendidikan Islam sangat berbeda dengan sistem pendidikan saat ini. Sistem pendidikan Islam berasas akidah Islam yang akan mampu untuk melahirkan generasi yang berkualitas, berkepribadian Islam dan paham tata pergaulan dalam Islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis. Dalam konteks ini, Islam memberikan panduan untuk menjaga hubungan antar laki-laki dan perempuan, agar tetap terjaga kesopanan, kehormatan, dan integritas diri. Pemahaman yang benar akan menjaga generasi tetap taat dan menghindarkan diri mereka dari perbuatan yang haram, termasuk pergaulan bebas. Generasi juga akan terlindungi dari pemikiran sesat seperti pergaulan bebas dan konsep hak asasi manusia yang menyimpang.
Dengan penerapan sistem Islam secara sempurna, maka generasi akan terjaga pergaulannya dan tercegah dari pergaulan bebas dan kerusakan akhlak lainnya. Keimanan yang kukuh akan memastikan generasi tetap berada dalam ketaatan dan terhindar dari kemaksiatan. Pengawasan masyarakat serta penerapan sistem sanksi Islam yang tegas akan melindungi generasi dari pemikiran yang merusak dan perbuatan maksiat.
Dengan kehadiran sistem negara yang seperti ini akan mencegah rusaknya generasi. Wallahualam bissawab. []WE/IK
Views: 2
Comment here