Surat Pembaca

Khilafah Jawaban Atas Penjajahan Gaza

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Dewi Royani, MH.

Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA— Sebuah tragedi kemanusiaan yang mengguncang hati nurani terus berlangsung di Jalur Gaza. Anak-anak, yang seharusnya tumbuh dengan tawa dan mimpi, kini menjadi korban paling menyedihkan dari perang berkepanjangan yang telah memakan terlalu banyak nyawa tak berdosa.

Data-data yang dilaporkan oleh berbagai media dan lembaga internasional menggambarkan betapa mengerikannya situasi anak-anak di Gaza. Menurut laporan PBB yang dikutip dari erakini.id, (5/4/2025), rata-rata 100 anak Palestina tewas di Gaza setiap hari sejak perang Israel dimulai kembali. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan 100 nyawa dengan impian, harapan. Bayangkan, seratus mimpi, seratus potensi, seratus tawa kecil padam setiap 24 jam. Ini bukan lagi sekedar konflik, ini adalah akhir dari masa depan.

Dikutip dari mediaindonesia.com (5/4/2025), melaporkan fakta mengejutkan bahwa sekitar 39.000 anak Palestina di Gaza kini menjadi yatim piatu akibat serangan yang menewaskan orang tua mereka. Genosida Zionis di Gaza disebut sebagai “krisis anak yatim piatu terbesar dalam sejarah modern.

Sejak 7 Oktober, Israel telah menangkap lebih dari 1.055 anak-anak Palestina, terutama di Tepi Barat, sebuah tindakan yang digambarkan sebagai ekskalasi yang “belum pernah terjadi sebelumnya.” Lebih dari 350 anak di antaranya masih berada di penjara Israel (katakini.com,4/4/2025).

Kegagalan Lembaga-lembaga Internasional

Tragedi ini terjadi di tengah narasi global tentang hak asasi manusia dan berbagai perangkat hukum internasional yang seharusnya melindungi anak-anak dari dampak konflik bersenjata. Konvensi Hak Anak PBB, Konvensi Jenewa, dan berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB seakan hanya menjadi dokumen tanpa daya dalam menghadapi realitas pahit di Gaza.

Ironi terbesar adalah bahwa dunia yang mengklaim menjunjung tinggi hak asasi manusia justru terlihat tidak berdaya atau bahkan tidak acuh terhadap nasib anak-anak Palestina. Lembaga-lembaga internasional yang seharusnya menjadi penjaga kemanusiaan terbukti tidak mampu menghentikan penderitaan yang terus berlangsung.

Solusi Fundamental untuk Gaza

Dalam situasi ini, perlu adanya kesadaran kolektif bahwa ketergantungan pada lembaga-lembaga internasional yang ada tidak memberikan hasil yang diharapkan. Masa depan Gaza dan Palestina secara keseluruhan perlu dikembalikan pada solusi yang bersumber dari nilai-nilai dan sistem yang telah terbukti dalam sejarah mampu melindungi semua warganya tanpa memandang latar belakang.

Sistem kepemimpinan politik Islam atau khilafah Islamiyyah yang pernah eksis selama berabad-abad telah menunjukkan kemampuannya menjadi benteng pelindung bagi masyarakatnya. Sejarah mencatat bagaimana sistem ini mampu memberikan perlindungan dan dukungan bagi perkembangan anak-anak sehingga mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang berkontribusi pada peradaban.

Pemimpin (Khalifah) dalam Sistem Khilafah berfungsi sebagai rain (pengayom) dan junnah (perisai) bagi rakyatnya, tidak membiarkan ketidakadilan dan kezaliman menimpa siapapun yang berada di bawah perlindungannya. Islam menetapkan bahwa khalifah mempunyai kewajiban untuk mengurus seluruh urusan rakyat, termasuk melindungi jiwa dan raga mereka dari agresi penjajah. Kelak, di hadapan Allah Swt., khalifah akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.Rasulullah Saw. bersabda:
Imam (khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR.Bukhari)

“Sungguh Imam/Khalifah itu laksana perisai (junnah); (orang-orang) akan berperang di belakang dia dan berlindung kepada dirinya” (HR. Bukhari dan Muslim)

Khalifah akan menjaga dan melindungi kehormatan dan keselamatan jiwa manusia, terutama perempuan, anak-anak, dan usia lanjut yang telah renta. Kebiadaban Zionis Yahudi yang didukung negara-negara Barat akan setara jika berhadapan dengan Khilafah Islamiah dalam komando khalifah.

Tanggung Jawab Kolektif

Setiap individu yang peduli terhadap kemanusiaan, khususnya umat Islam, memiliki tanggungjawab untuk tidak berdiam diri menyaksikan penderitaan anak-anak Gaza. Perjuangan untuk mengakhiri penjajahan zionis dan menegakkan keadilan di Palestina adalah tanggung jawab kolektif. Ini bukan hanya tentang memberikan bantuan kemanusiaan pada saat itu, tetapi tentang membangun solusi fundamental yang akan menghentikan penjajahan dan memberikan masa depan yang layak bagi anak-anak Gaza dan seluruh rakyat Palestina.Keterlibatan dalam memperjuangkan sistem yang mampu memberikan perlindungan menyeluruh bagi semua warga menjadi sebuah keharusan moral dan keimanan. Rasulullah Saw. bersabda:

“Barang siapa yang bangun pagi tetapi dia tidak memikirkan kepentingan umat Islam maka dia bukan umatku (umat Nabi Muhammad Saw.)”. (HR. Muslim)

Penjajahan anak-anak Gaza tidak akan terselesaikan tanpa menyelesaikan akar permasalahan Palestina secara komprehensif. Solusi jangka panjang dan berkelanjutan membutuhkan perubahan sistem yang fundamental, yang hanya dapat diwujudkan melalui perjuangan kolektif dan konsisten. Sistem yang dimaksud adalah sistem Khilafah Islamiyyah. [WE/IK].

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 2

Comment here