Opini

Istiqomah Menjadi Pejuang Kebenaran

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Nabila Zidane (Forum Muslimah Peduli Generasi dan Peradaban)

Wacana-edukasi.com — Apa arti dari Istiqomah? Masih banyak orang bertanya-tanya apa arti dari kata istiqomah. Kata istiqomah sering di dengar pada sebuah kegiatan keagamaan atau organisasi-organisasi pemuda. Dalam agam islam istiqomah memiliki arti tegak, lurus atau dalam bahasa yang lebih enaknya adalah konsisten.

Agar tetap istiqomah tak ada salahnya jika kita belajar kepada keistiqomahan para sahabat Rasul di masa lalu. Mereka melakukan segala sesuatu demi mencari ridho Allah bukan kekuasaan ataupun jabatan dunia. Karena tak pernah berambisi atas kekuasaan, maka tidak aneh jika generasi salafus shalih adalah generasi yang tak pernah plin-plan, mereka selalu istiqomah apalagi dalam menyatakan kebenaran sebabnya mereka memang tak pernah terbebani oleh kekhawatiran akan risiko hilang kesempatan meraih jabatan atau kekuasaan.

Keistiqomah dalam kebenaran harus senantiasa dijaga dan wajib hukumnya, Allah Swt berfirman dalam Quran surat hud ayat 112

فَٱسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا۟ ۚ إِنَّهُۥ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Artinya: Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan agar tetap istiqomah;

Pertama, beriman secara benar dan lurus sebab keistiqomahan akan banding lurus dengannya dan membuang paham dan keyakinan yang menyimpang dari Islam seperti; materialisme atau atheisme dan sekulerisme.

Kedua, menjaga keikhlasan semata-mata karena Allah Swt. dan selalu berusaha terikat dengan syariah ketika mengkaji, menghayati dan mengamalkan seluruh isi alquran sebab seseorang tidak mungkin berlaku lurus tanpa memahami dan mengamalkan isi alquran.

Disinilah pentingnya berjamaah sebab setan lebih mudah memperdaya orang yang sendirian dan jauh dari orang yang berjamaah.

Senantiasa mengkaji dan menghayati kisah-kisah orang sholeh terdahulu sehingga bisa dijadikan teladan dalam beristiqomah. Memperbanyak doa kepada Allah Swt. agar diberi keistiqomahan sebagaimana doa yang paling sering Nabi Saw. panjatkan adalah

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

“Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agamaMu)

Ketiga, lurus dalam pemikiran.
Caranya dengan hanya mengambil dan mengikuti pemikiran Islam seraya mencampakkan pemikiran diluar Islam pemikiran tentang syariah, sistem pemerintahan Islam atau khilafah dan lain-lain harus diambil, diamalkan dan diperjuangkan. Sebaliknya pemikiran seperti sekulerisme, demokrasi, HAM, pluralisme, liberalisme, komunisme dan lain-lain mesti dicampakkan.

Keempat, lurus dalam sikap dan tindakan.
Pengembangan dakwah dan para pejuang Islam misalnya tidak boleh dipengaruhi oleh penerimaan ataupun penolakan manusia. Semua perkara harus selalu dihubungkan dengan surga dan neraka dengan ridho dan murka Allah Swt. berjuang dengan ide (fikroh) dan metode (thoriqoh)nya tanpa ada pemisahan seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

Kelima, lebih mencintai akhirat ketimbang dunia karena ia yakin bahwa akhirat atau surga lebih baik daripada dunia dan seisinya.

wallohualam Bishowab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 27

Comment here