Oleh: Alvi Rusyda (Member Pelita Revowriter)
Wacana-edukasi.com — Membahas mengenai sirah nabi saw. bisa dari berbagai aspek. Sebab, rasulullah menjadi panutan dan teladan umat dalam menjalankan aturan Islam. Kepribadian beliau yang agung, tidak bisa diragukan lagi untuk dijadikan role model hidup. Firman Allah dalam Al Qur’an:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ اْلآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap Allah dan hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah.” (Al-Ahzab: 21)
Rasulullah saw. adalah figur yang mampu mendidik murid-muridnya dari segala kalangan (keluarga dan sahabat-sahabatnya). Beliau telah mencontohkan sistem pendidikan yang luar biasa. Sahabat dapat berkembang sesuai dengan kemampuan dan bidangnya masing-masing. Sahabat yang berbakat di bidang ekonomi berhasil menghidupkan perekonomian model Islam. Di antara mereka ada yang ahli perang, ahli pembangunan, ahli hukum, dan lain-lain. Pendidikan rasul mampu mengubah dari seorang budak yang minder menjadi orang percaya diri, penggembala kambing mampu menjadi pembaca al-qur’an terbaik, seorang miskin mampu menjadi perawi hadits, dan lain-lain.
Rasulullah mendidik dalam segala usia, tidak membuang-buang waktu menunggu dewasa. Rasulullah mampu memunculkan tokoh-tokoh di usia yang masih sangat muda seperti Ali bin Abi Thalib ra. dan Usamah bin Ziyad ra. Rasulullah dalam mendidik tidak dibatasi jam, pendidikan bisa berlangsung 24 jam. Metodenya pun bervariasi dan diberikan dalam suasana penuh kasih sayang tanpa ada tekanan.
Rasulullah dalam mendidik sangat memperhatikan proses. Kadang membutuhkan waktu cukup lama. Tidak cukup hanya sehari, dua hari, atau satu tahun. Sebagaimana Rasulullah menyuruh orangtua untuk mendidik salat bagi anak-anaknya dengan sabdanya : “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan salat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka bila pada usia sepuluh tahun tidak mengerjakan salat.” (HR. Abu Dawud)
Beberapa Contoh Aktivitas Mengajar Rasulullah saw.
1. Mengajari anak-anak dengan lembut dan sistematis.
Ketika Rasulullah melihat anak-anak makan tidak tertib. Umar bin Abi Salamah ra menceritakan, aku dahulu sewaktu kecil di bawah bimbingan Rasulullah shallallohu alaihi wasallam, sewaktu aku makan tanganku bergerak ke seluruh sisi dari piring besar yang kami gunakan, lalu rasulullah saw. bersabda: “Wahai anak kecil, ucapkanlah basmalah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah yang dekat darimu.” Umar bin Abi Salamah ra. berkata sejak saat itu begitulah tata cara aku makan. (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Mendidik pemuda dengan diskusi dan pancingan pertanyaan.
Ketika seorang pemuda menemui rasulullah yang meminta agar pemuda tersebut diizinkan berzina. Diungkapkan oleh Abu Umamah ra: “Sesungguhnya pernah ada seorang pemuda yang datang kepada Nabi saw. mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, izinkanlah aku berzina.’ Saat itu, orang-orang membentaknya. Sementara Rasulullah saw. menyuruh pemuda itu untuk mendekat dan ditanya, ‘Sukakah engkau kalau ini terjadi pada ibumu?’ ‘Tidak, demi Allah, aku sebagai jaminanmu,’ jawabnya. ‘Demikian pula halnya setiap manusia pasti tidak menyukai hal itu terjadi pada ibu-ibu mereka,’ jelas Rasulullah saw. Kemudian beliau ajukan beberapa pertanyaan lagi, ‘Sukakah engkau jika hal itu terjadi pada anak perempuanmu?’, ‘terhadap saudara perempuanmu?’, ‘terhadap bibimu?’ Setiap pertanyaan dijawab “tidak” oleh pemuda tadi. Kemudian Rasulullah meletakkan tangannya kepada pemuda itu seraya mengucapkan : ‘Ya Allah, ampunilah dosanya, bersihkanlah hatinya dan peliharalah kemaluannya.’ ”(HR. Ahmad dan Thabrani)
Masih banyak lagi kisah Rasulullah SAW, sebagai pendidik sejati bagi umatnya. Sudah seharusnya kita meneladani beliau. Semoga kita mendapat syafaatnya di akhirat kelak, aamiiin.
Wallahu’alam
Views: 63
Comment here