Oleh: Nabila Zidane (Forum Muslimah Perduli Generasi dan Peradapan)
Anak-anakku tersayang,
kalian ditakdirkan hidup di zaman tatkala menunaikan ketaatan kepada Allah ‘Azza wa Jalla dianggap sebagai keanehan.
Anak-anakku tersayang,
kalian dibesarkan di zaman jika kalian bersungguh-sungguh dalam memenuhi kewajiban agama dipandang sebagai perilaku berlebihan dan bahkan melampaui batas.
“Islam yang biasa sajalah, jangan terlalu fanatik, jangan menganggap agamamu paling bener, itu intoleran namanya,” Itulah sebagian kata-kata racun yang sengaja mereka ulang-ulang untuk menggoyahkan iman kalian.
Anak-anakku tersayang,
kalian dibesarkan di zaman dimana riba merajalela, miras dilegalkan bahkan perzinahan, eljibiti dilindungi penguasa atas nama HAM. Dan lebih parah lagi sebagian para ulamanya justru terang-terangan mengetuk pintu penguasa demi mendapat jabatan bukannya menyuarakan kebenaran dan mencegah kemunkaran tetapi mereka justru mengeluarkan fatwa-fatwa aneh sesuai kepentingan tuannya. Mereka telah nyata-nyata menukar ayat-ayat Allah demi setetes dunia.
Anak-anakku tersayang,
kalian dibesarkan dijaman
ketika orang tekun mendalami agama untuk dunia. Mereka bersemangat mendalami agama bukan untuk kepentingan agama, ketekunannya mendalami agama bukan untuk menegakkan agama ini.
Anak-anakku tersayang,
betapa berat beban kami (orang tua), membesarkan kalian di tengah-tengah jaman penuh fitnah ini.
Renungkanlah perkataan mulia Ali bin Abi Thalib ra. sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Hakim:
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra. bahwa beliau menyebutkan sejumlah fitnah yang akan terjadi di akhir zaman. Kemudian Umar bin Khaththab ra. berkata kepadanya, “Kapankah itu terjadi, wahai Ali?”
Ali bin Abi Thalib ra. menjawab:
إِذَا تُفُقِّهَ لِغَيْرِ الدِّيْنِ، وَتُعُلِّمَ لِغَيْرِ الْعَمَلِ، وَالْتُمِسَتِ الدُّنْيَا بِغَيْرِ الآخِرَةِ.
“Fitnah-fitnah tersebut terjadi jika fiqih dikaji sungguh-sungguh bukan karena agama, ilmu agama dipelajari bukan untuk diamalkan, serta kehidupan dunia dicari bukan untuk kepentingan akhirat.” (Riwayat Al-Hakim).
Anak-anakku tersayang,
senantiasa berkumpullah dengan orang-orang saleh,
rajin-rajinlah mengikuti kajian yang telah dijadwalkan untuk kalian, walau beratnya laksana menggenggam bara api di tangan, ummi doakan kalian bisa terus istikomah dalam kebenaran Islam. Banggalah menjadi manusia terasing akhir jaman karena kalianlah sebaik-baik manusia.
Ingatlah kepada sabda Nabi Muhammad Saw:
“بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ”
“Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana munculnya. Karena itu, beruntunglah orang-orang yang ‘asing’.” (HR Muslim)
Jika telah tiba masanya, yang bersungguh-sungguh melaksanakan agama ini dianggap aneh. Amalan mereka tampak asing. Mereka melaksanakan amal shalih dan ibadah berdasarkan tuntunan shahih dari Rasulullah saw. tapi manusia mengingkari.
Orang-orang yang dianggap asing dan terasingkan itu sesungguhnya justru orang yang shalih di tengah-tengah kerusakan yang menimpa umat. Tapi sebagian besar manusia mengingkari. Hanya sedikit sekali manusia yang mendengar kata-katanya dan mengikuti apa yang dinasehatkannya.
Inilah masa ketika petunjuk yang terang dari nash (Al-Qur’an&sunah) diabaikan. Nash diambil bukan untuk dalil, tapi untuk pembenaran. Inilah masa ketika orang banyak yang beramal berdasarkan perkataan-perkataan orang yang pandai bicara, meski nyata bertentangan dengan nash. Inilah masa ketika berpegang teguh pada sunnah justru dianggap meninggalkan sunnah. Mereka dicerca dan tersisih. Kebenaran bagai bara api.
Mari kembali sejenak merenungi nasihat Nabi Muhammad saw:
“يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالقَابِضِ عَلَى الجَمْرِ”
“Akan datang kepada manusia masa (ketika) orang yang bersabar menjalankan agamanya di antara mereka seperti memegang bara api.” (HR. Tirmidzi)
Agama ini terasing dari umat Islam, disebabkan semakin sedikitnya orang yang memberi nasehat dan peringatan. Inilah masa ketika majelis agama tak lagi memberi ilmu, nasehat dan peringatan. Bahkan keluh lidah para penceramah dari memperingatkan. Maka InsyaAllah muncullah kalian sebagai generasi terbaik umat Islam untuk berani beramar makruf nahi munkar.
Semoga bisa istikamah hingga akhir masa, karena sesungguhnya perjuangan ini tidaklah lama, hanya sepanjang usia kita.
Views: 312
Comment here