Oleh: Meivita Ummu ‘Ammar
Aktivis dakwah Ideologis
Kemenangan Joe Biden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2020 membawa angin segar bagi umat Islam. “Biden akan lebih ramah terhadap Islam, termasuk pada Indonesia yang mayoritas berpenduduk Islam terbesar di dunia,” kata pengamat politik Ujang Komarudin (Medcom.id, 08/11/2020).
Demi merebut simpati umat Islam di AS, pria berusia 77 tahun itu tak segan-segan mengutip Hadits Nabi Muhammad SAW dalam berbagai kesempatan. “Hadits Nabi Muhammad memerintahkan siapa pun di antara kamu, jika melihat kesalahan (kemungkaran) agar mengubah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu, ubahlah dengan hatinya,” kata Biden dalam video yang disebar melalui youtube.
Masyarakat dunia termasuk umat Islam menaruh harapan besar pada sosok yang dinilai lebih beradab, religius, cerdas, dan matang dalam hal kepemimpinan. Harapan perbaikan dalam sistem ekonomi, sosial, keamanan, politik, dan sebagainya. Harapan keadilan, perlakuan yang sama terhadap umat Islam sebagaimana terhadap umat lainnya.
Pergantian sosok pemimpin negara adidaya tak akan mampu mengubah tatanan dunia jika tetap bertumpu pada ideologi Kapitalis. Sebuah ideologi yang lekat dengan nilai materialistik, melahirkan pemimpin berjiwa kolonial yang jauh dari keadilan. Agenda penjarahan terhadap kekayaan suatu negeri termasuk negeri-negeri Islam tak mudah dihentikan demi mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.
Sejatinya, kemenangan ini masih menjadi misteri, akankah menjadi kemenangan nyata bagi kaum Muslim sehingga membuat senang ataukah hanya fatamorgana?
Wallahu a’lam bi ash-shawab.
Views: 1
Comment here