Oleh: Julie Murod
Penat meremuk raga
Lelah ‘tak berbilang jumlah
Habis menyublim ke tinggi angkasa
Tulang kokoh itu hingga rapuh kini
Cintamu tiada bersanding
Rahim sucimu anugerah yang Maharahim
Tempat ternyaman diri menanti hadir
Mendengkur manja tiada saing
Aku bertumbuh
Aku tahu mendidikku tidaklah mudah
Karenanya aku ingin buat bangga
Aku ingin buat Ayah Ibu bahagia
Tidak hanya di dunia, tapi hingga akhirat
Dalam dan jernihnya cinta Ayah Ibu padaku
Sesiapa pun ‘tak ada yang bisa mengukur
Sedalam palung lautkah?
Atau sejernih embun
Yang bergelayut di pucuk dedaun pagi?
Tidak,
Megahnya cinta itu ‘tak tereja
Menyatu di ragaku, mengalir hangat di jiwa
Di tiap tarik napas dan alir darah
Membinar bak suluh benderang
‘Tak henti melembut hati
Bahkan,
Kemegahan cinta itu
Menerang di gulita malam
Membagi sejuk di siang gersang
Kemilau gemintang langit pun
bukan tandingan
Dan
Jika tubuh ini dicincang
Demi menggati kebaikan itu,
Demi Rabb penggeggam jiwaku
Sungguh takkan terbalaskan
Tapi,
Nabi kita telah ajari
Bukan harta sebagai balas budi
Menjadilah putri dambaan
Penghantar Ayah Ibu
Meraih jannah-Nya,
Karenanya,
Kututupi diri dengan hijab ajaran Nabi
Tanda bakti cinta abadi
Membawa Ayah Ibu
Ke surga Ilahi
Views: 1
Comment here