Wacana-edukasi.com — Menanggalkan hijab yang sudah dikenakan bukanlah perkara yang sepele. Apalagi, bagi kalangan artis sebagai publik figur yang kehidupan pribadinya sering disorot media. Harus siap menghadapi pro kontra dan spekulasi yang berkembang di masyarakat. Belum lagi, panen cibiran dan hujatan di media sosial. Akan tetapi, hal tersebut tidak menyurutkan langkah beberapa artis untuk menanggalkan hijab yang sudah dipakai. Bahkan, ada yang tidak sekadar menanggalkan atribut seorang muslimah, tetapi juga melepaskan keimanannya (sumsel.idntimes.com, 26/10/2020).
Apakah alasan para artis ini menanggalkan hijab? Secara garis besar, inilah beberapa alasan yang mendasari mereka menanggalkan hijab. Pertama, merasa belum siap dan belum mampu istikamah dalam berhijab. Kedua, merasa lebih nyaman tanpa hijab. Ketiga, masih dalam proses belajar. Keempat, menerima banyak hujatan dari netizen setelah memutuskan berhijab. Kelima, mengalami pergolakan batin. Keenam, terkait perjanjian kerja yang tidak membolehkan berhijab (id.theasianparent.com).
Apa pun alasannya, pada faktanya fenomena ini sering kita jumpai di tengah-tengah masyarakat. Dari kalangan biasa hingga kalangan selebriti tanah air. Miris, fenomena ini mengindikasikan lemahnya pemahaman masyarakat tentang aturan Islam. Berhijab seringkali hanya dijadikan tren fashion semata. Apa sebenarnya yang melatarbelakangi kasus serupa terus terjadi di tengah-tengah masyarakat?
Pertama, kita harus menelusuri alasan seseorang berhijab, apakah berdasarkan perasaan atau akal. Jika berdasarkan perasaan, maka bersifat subjektif, lemah, dan tidak memiliki argumen. Misal, seseorang memutuskan berhijab karena dia bergaul dalam lingkungan teman-teman yang berhijab, kemudian sekadar ikut-ikutan. Lingkaran pertemanan memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap individu. Oleh karena itu, Islam mengajarkan untuk berhati-hati dalam memilih teman. Bertemanlah dengan orang-orang yang senantiasa membawa kita dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Alasan lain, saat ini hijab menjadi tren fashion. Sehingga, jika tidak mengikuti tren, akan dikatakan ketinggalan zaman. Jika kita analisis kembali, alasan-alasan tersebut hanya berdasarkan perasaan semata. Sehingga, tidak akan bertahan lama, dan ujung-ujungnya dengan mudah menanggalkan hijab ketika perasaannya berubah.
Yang kedua adalah melalui jalan akal. Misal, seseorang mantap berhijab syar’i setelah proses mengkaji Islam secara mendalam. Memahami bahwa menutup aurat adalah perintah Allah Subhanahu wa ta’ala, termaktub dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab: 59 dan An-Nuur: 31. Sehingga, dengan jalan ini, seseorang akan memiliki keimanan yang kuat dan senantiasa berpegang pada syariat Allah. Dimanapun dia berada, dengan siapa dia bergaul, dia tetap bisa bertahan dengan keyakinannya. Inilah tantangan umat saat ini, berpegang teguh pada ajaran agama ditengah serangan budaya sekuler yang kian masif.
Chaya Yuliatri
Views: 7
Comment here