Oleh: Atik Setyawati
Sebelum perintah hijrah datang
Ketika paman dan istri tercinta berpulang
Kedukaan mendalam, tak terbayang
Malam itu, penuh gemintang
Dua puluh tujuh Rajab berbilang
Malaikat Jibril bercahaya terang
Datang
Menjemput insan mulia tersayang
Hadirnya, menghibur kala berduka
Ajak bertamasya
Bertolak dari Masjidil Haram, tanah yang mulia
Menuju Masjidil Aqsho di Palestina
Sejurus kemudian
Terbang menembus angkasa
Berkendara Buroq, namanya
Sekejap saja sampai Sidhratul Munthaha
Terpampang jelas di sana
Aneka siksa di neraka
Sedihnya
Saksikan betapa berat siksaan manusia
Kuasa Ilahi pula
Ada surga terbentang nyata
Aneka rupa, indahnya
Bertemu dan bersapa
Para malaikat tunduk pada Baginda
Salam sejahtera dari para anbiya
Berjumpa pula
Dengan Rabb Semesta
Amanah diterima
Untuk sampaikan pada umatnya
Tujuh belas rakaat dalam salat
Kewajiban umat,
Wujudkan jiwa-jiwa taat
Taat pada Sang Pemberi Rahmat
Sungguh luar biasa
Tiada sampai nalar-nalar kita
Selami peristiwa Baginda
Peristiwa yang tampak di sana
Isro’ Mi’raj, mukjizatnya
Ya, selain keimanan yang kuat di dalam dada
Wujud nyata jiwa-jiwa yang taat pada Allah Subhanahu wa ta’ala
Metro, 5 Februari 2021
Views: 11
Comment here