Oleh: Miladiah Al-Qibthiyah
(Pegiat Literasi dan Media)
wacana-edukasi.com, Berjuang mempertahankan kemuliaan Islam dan kaum Muslim di jalan Allah Swt. akan memberi dua jalan kemuliaan. Pertama, hidup mulia dengan kemenangan Islam. Kedua, mati syahid dengan berbalas surga. Adapun kemenangan dakwah adalah suatu keniscayaan. Kemenangan ini telah dijanjikan oleh Allah dan Rasul-Nya sebagaimana yang pernah terjadi di masa lalu. Pertolongan Allah akan agama Islam itu ternyata ada pada puncak penderitaan dan kesabaran. Hal ini terlihat ketika Rasulullah Saw. dan para sahabatnya mengalami penderitaan, mereka tetap bersabar dan tetap berpegang teguh pada syariat-Nya.
Akan halnya hari ini. Melihat fenomena persekusi dan kriminalisasi atas ulama, aktivis dakwah serta ajaran Islam. Tak sedikit dari kita bertanya kapan pertolongan Allah akan datang menyelamatkan kita dari kezaliman penguasa dan neoimperialisme. Siapa sangka, hal serupa juga pernah dialami oleh para sahabat. Diriwayatkan bahwa karena penderitaan yang luar biasa yang mereka alami, akibat berbagai macam siksaan dan penganiayaan orang-orang kafir, mereka sampai bertanya-tanya kapan pertolongan Allah akan datang.
Allah Swt. lalu berfirman,
“Apakah kalian mengira akan masuk surga, padahal belum datang atas kalian cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan serta diguncangkan (dengan berbagai macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS al-Baqarah [2]: 214).
Karena itu, hal yang patut dilakukan oleh para pengemban dakwah dalam menghadapi semua tantangan, gangguan, dan ancaman dalam dakwah adalah meneladani Rasul Saw. dan para sahabatnya. Mereka senantiasa yakin dengan pertolongan Allah Swt. sehingga mereka selalu berkata,
حَسۡبُنَا ٱللَّهُ وَنِعۡمَ ٱلۡوَكِيلُ
“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan sebaik-baik Pelindung.” (QS Ali Imran [3]: 173).
Oleh karena itu, siapa saja yang telah berkomitmen berada di barisan perjuangan ini, barisan para pengemban dien yang sempurna, barisan dimana hanya orang-orang pilihan yang ikhlas memikul beban perjuangan dakwah, maka selayaknya mereka bersungguh-sungguh memegang amanah dakwah ini, memegang bara Islam hingga tetes darah terakhir. Sebab, cahaya Allah tidak akan pernah bisa dipadamkan oleh makar manusia. Kita harus yakin bahwasanya Islam pasti menang. Sebagaimana janji Allah Swt. sebentar lagi pertolongan-Nya akan segera datang. Bersabarlah! Wahai generasi shahabiyah abad 21.
Keutamaan Sabar dalam Berjuang
Apabila Allah berkehendak memberi kemenangan pada umat Islam, maka kemenangan itu pasti nyata. Islam akan memimpin dunia dengan Khilafah, sebagaimana sabda Nabi Saw. bahwa akan kembali Khilafah di atas manhaj nubuwwah. Islam akan menduduki posisi tertinggi sebagai sebuah mabda. Mabda Islam tentu menang melawan mabda yang lain, sebab hanya mabda Islamlah yang sahih di sisi Allah Swt. Dia telah berfirman:
“Orang-orang kafir itu kehendak memadamkan cahaya (agama) Allah, tetapi Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya (agama)-Nya meskipun orang-orang kafir itu membencinya.” (QS at-Taubah [9]: 32).
Menyambut kemenangan Islam yang telah dijanjikan oleh Allah melalui bisyarah Rasul Saw. yang mulia, maka dibutuhkan kesabaran dan keistikamahan dalam memperjuangkannya. Muslimah pembebas generasi senantiasa memupuk kesabaran menanti datangnya kemenangan dan berharap agar istikamah di jalan Allah. Mereka yang memiliki sikap sabar dan istikamah, sesungguhnya akan mendapatkan banyak keutamaan.
Di antara ayat-ayat yang berbicara tentang keutamaan istikamah adalah ayat berikut:
“Sungguh orang-orang yang mengatakan, “Tuhan kami ialah Allah,” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, “Janganlah kalian takut dan janganlah merasa sedih serta bergembiralah mereka dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS Fushshilat [41]: 30).
Di antara keutamaan tersebut adalah: Pertama, Allah akan menurunkan malaikat kepada orang-orang yang beriman dan beristikamah di jalan Allah. Malaikat tersebut menghibur dengan ucapan, “Janganlah kalian takut dan janganlah merasa sedih serta bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadalian.” (Al-Qurthubi, Tafsîr al-Qurthubi, 15/358).
Kedua, malaikat akan menjadi penolong (wali) orang yang istikamah di kehidupan dunia dan akhirat. Menurut Mujahid, malaikat akan menjadi sekutu orang-orang yang istikamah di kehidupan dunia, dan kelak di akhirat. Malaikat itu tidak akan berpisah dengan orang tersebut hingga ia masuk ke dalam surga Allah. As-Sudi menyatakan, malaikat akan menjadi penjaga amal orang yang istikamah di kehidupan dunia dan penolong di hari akhir. (Al-Qurthubi, Tafsîr al-Qurthubi, 15/360).
Semoga dengan keutamaan ini. Para Muslimah pembebas semakin mengukuhkan diri mereka berada di jalan perjuangan. Tak ada sedikitpun terbesit di dalam dada untuk mundur dari perjuangan dakwah Islam.
Bersabar Jalan Mengantar Kemenangan
Demiikian juga dengan sabar. Menjadi sosok pengemban dakwah di era saat ini membutuhkan keteguhan dan kesabaran, sebagaimana keteguhan dan kesabaran Nabi Saw. dan para sahabatnya dalam berdakwah berbuah kemenangan. Semakin kuat penentangan musuh-musuh Islam yang ada hari ini, maka, semakin bertambah pula kekuatan yang harus kita miliki. Semakin kuat penghadangan mereka terhadap dakwah Islam, semakin dekat pula pertolongan Allah Swt. Ibarat malam semakin pekat, tanda fajar kemenangan segera datang.
Oleh karena itu, para muslimah generasi shahabiyah abad 21 harus memperhatikan hal-hal berikut:
Pertama, memelihara keikhlasan, konsistensi, keteguhan dan kesabaran. Di tengah derasnya ujian yang menimpa umat Islam, derasnya gempuran pemikiran kufur dan narasi sesat islamofobia, juga masifnya orang kafir dan antek-anteknya memusuhi dakwah dan pengembannya, muslimah sejati tidak akan mundur sejengkal pun. Justru mereka terus maju melangkah dan merapatkan diri di barisan perjuangan menegakkan syariah dan Khilafah.
Kedua, mereka percaya akan janji Allah Swt. Muslimah sejati akan bersungguh-sungguh menunaikan sabda Rasul Saw. kan kembalinya Khilafah jilid dua. Mereka semakin membulatkan tekad perjuangan, memberikan dedikasi terbaik mereka untuk seruan Allah dan Rasulullah Saw. Mereka tidak ada keraguan sedikit pun, sebaliknya semakin mengukuhkan hati mereka.
Ketiga, membina kesabaran dan istikamah senantiasa mereka pupuk dalam dirinya. Sebab, hanya sabar dan istikamah yang membuat para pengemban dakwah bertahan hingga akhir di tengah ancaman dan bahaya menghampirinya tatkala mereka masif menyerukan dan mengajak umat pada kebenaran.
Keempat, mereka meyakini dengan sepenuh hati bahwa bila mereka menolong agama Allah Swt. dengan ikhlas, niscaya Allah Swt. akan menolong mereka dan meneguhkan kedudukan mereka. (Q.S. Muhammad:7)
Inilah beberapa hal yang harus senantiasa diperhatikan oleh para Muslimah generasi shahabiyah abad 21 dalam menapaki jalan perjuangan.
Rasulullah saw. bersabda,
“Jika seorang Muslim berinteraksi dengan masyarakat, lalu ia bersabar dari perlakuan buruk masyarakat terhadap dirinya (dalam dakwah), hal itu adalah lebih baik daripada seorang Muslim yang tidak mau berinteraksi dan tidak bersabar dari perlakuan buruk masyarakat.” (HR al-Tirmidzi).
Wallaahu a’lam bi ash-shawab
Views: 306
Comment here