Opini

Tanpa Tujuan, Hidup Menjadi Tanpa Rasa

blank
Bagikan di media sosialmu

Nabila Zidane
Forum Muslimah Peduli Generasi dan Peradaban

Pernah tidak kita meraskan kegiatan sehari-hari ya yang itu-itu aja? Merasa tidak produktif dan jalan ditempat. Rasa-rasanya hidup hanya berputar seperti rutinitas biasa dan seakan tidak ada rasa. Seperti biasa, bangun pagi, mandi, sholat subuh, membuat sarapan, mengantar anak-anak berangkat sekolah lanjut ke pasar membeli bahan untuk dimasak, pulang kerumah, bersih-bersih, mencuci baju, setrika dan lain-lain. Saat weekend pergi jalan-jalan sekedar mencari makan (kulineran). Kalau bosen di kota ya pergi ke gunung, kalo bosen ke gunung ya pergi ke pantai. Atau menghabiskan waktu nonton film reality show, drama Korea atau film action sesekali di sela-sela waktu buka aplikasi Whatsapp story temen-temen atau update status kegiatan A sampai Z di akun pribadi kita.

Kadang pas melihat orang sukses dengan usahanya, kita jadi pingin dan akhirnya mencoba belajar dengan membaca tip-tipnya lalu ikutan mempraktekkan. Diawal tentu ada rasa semangat dan optimis ‘Pasti Bisa’ tapi ujung-ujungnya bosen lagi alias kembali lagi ke rutinitas awal. Hiduppun menjadi tidak produktif lagi.

Tujuan Hidup Manusia

Mengapa hidup seolah tidak ada rasa? Mengapa seolah-olah manusia seperti robot yang hanya melakukan rutinitas biasa yang itu-itu saja setiap harinya? Inilah pentingnya mengapa kita harus memahami tujuan hidup kita ditengah serangan budaya hedonisme yaitu pandangan hidup yang fokus mengejar kesenangan dunia dan serangan liberalisme yaitu pemahaman yang menjunjung tinggi kebebasan. Penting mengetahui tujuan hidup agar kita tidak kehilangan arah saat menjalani kehidupan.

Tujuan hidup kita sebenarnya sebagai seorang Muslim adalah untuk beribadah kepadaNya,

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.
(QS. Adz-Dzariyat: 56)

Beribadah itu mengambil seluruh perintahNya dan meninggalkan seluruh laranganNya semata-mata demi mendapatkan ridhoNya. Seluruh perintah dan larangan Allah Swt. adalah risalah yang dibawa oleh Baginda Nabi Muhammad Saw. yakni risalah Islam artinya kita hidup untuk melaksanakan semua aturan Islam.

Agar setiap perbuatan kita bernilai pahala, maka kita wajib berusaha dengan sekuat tenaga menjadikan Islam menyatu di dalam diri kita, mengalir di aliran darah kita dan nampak dalam perwujudan amal kita.

Jika kondisi kita hari ini tidak sesuai dengan Islam, maka kita harus berupaya sebesar mungkin untuk mengkondisikannya sesuai dengan Islam. Misalnya, ketika kita mengetahui perintah untuk menutup aurat di dalam surat al-ahzab ayat 59 bagi wanita Muslimah, maka kita akan berusaha untuk mengamalkannya serta berusaha mengajak saudari-saudari kita untuk mengenakannya pula istilah kerennya adalah kita ikut berdakwah karena dakwah adalah wujud rasa sayang dan cinta kita kepada mereka. Dengan berdakwah hidup menjadi terasa lebih hidup alias lebih mempunyai rasa (bermakna)

Aktivitas ini harus terwujud. Tidak hanya aktivitas perubahan individu yang ingin sesuai dengan Islam tapi juga aktivitas perubahan masyarakat supaya sesuai dengan Islam. Sebab kita-kita ini adalah bagian dari masyarakat itu sendiri.

Sama halnya ketika turun perintah untuk masuk Islam secara keseluruhan (kaffah) didalam alquran surat Al-Baqarah ayat 208

“Hai orang-orang yang beriman masuklah kalian kedalam Islam secara keseluruhan dan janganlah ikuti langkah-langkah setan sesungguhnya setan, sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.”

Ketika kita hidup untuk Islam, maka kita akan berupaya untuk menjadi pribadi yang masuk Islam secara keseluruhan dan tidak mungkin Islam keseluruhan itu terjadi kecuali dengan tegaknya institusi pelaksana yaitu sebuah negara yang disebut Khilafah Islamiyah.

Jika kita memahami bahwa hakikat hidup kita adalah untuk beribadah kepadaNya, maka kita akan berusaha dengan segenap jiwa dan raga untuk mengembalikan Khilafah Islamiyah ke pangkuan kaum Muslimin. Khilafah akan menjadi perisai dan penjaga umat Islam, bersatu tanpa sekat bangsa, Ras atau Suku. Itulah bisyarah (kabar gembira) sekaligus misi besar kita. Ada pahala luar biasa yang Allah Swt. siapkan untuk kita. Sebab dunia ini hanya sementara dan sesungguhnya dunia ini adalah pentas laga bahwasannya Allah Swt. menguji siapa diantara hambaNya yang paling baik amalnya.

Lalu kalau bukan untuk Islam lantas untuk apa kita hidup di dunia? Mengejar harta yang akan binasa, kecantikan yang akan tua atau jabatan yang akan sirna? Segala yang ada di dunia ini akan musnah sedangkan banyak dari kita melupakan bahwa tempat pulang yang abadi itu adalah surga atau neraka dan tiket untuk ke sana adalah amal ibadah kita selama hidup di dunia. Jangan sampai kita menjadi orang yang tersesat sedang alquran sebagai panduan ada di genggaman kita hanya saja kita lupa karena disibukkan dengan perhiasan dunia.

Sekali lagi, untuk apa kita hidup kalau bukan untuk Islam? Marilah kita luruskan tujuan hidup kita, perbanyak tsaqofah Islam dan segera bergabung dengan barisan pejuangNya. Untuk mewujudkan institusi yang mampu menerapkan Islam secara keseluruhan yaitu Khilafah Islamiyah.

Wallahua’lam bishowab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 315

Comment here