Surat Pembaca

Kenaikan Harga Menjelang Ramadhan

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com, Seperti biasa, jelang ramadhan harga bahan pangan terus meroket. Harga beberapa bahan pangan yang mengalami kenaikan seperti bawang merah dari Rp.18.000/kilo menjadi Rp.21.000/kilo (kemendag.co.id), harga ayam potong yang sebelumnya 35.000/ekor tembus 42.000/ekor (jpnn.com), telur ayam dari Rp.22.000/kilo naik Rp.24.500/kilo, daging sapi yang semula Rp.128.000/kilo merangkak Rp.133.000/kilo, gula pasir hingga minyak goreng pun ikut merangkak naik.

Alasan yang mengemuka terkait meningkatnya harga pangan adalah disebabkan oleh kurangnya pasokan atau meningkatnya permintaan terhadap kebutuhan pangan, dimana kurangnya akan pasokan di masyarakat tidak seimbang dengan permintaan konsumen yang semakin meningkat jelang Ramadhan yang mengakibatkan naiknya harga.

Walaupun Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin sudah meminta pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan kementerian Pertanian (Kementan) serta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk dapat mengatasi kenaikan harga pangan dan melakukan operasi pasar menjelang bulan Ramadhan. Namun kenyataannya kenaikan harga bahan pangan tetap tidak terhindarkan.

Dalam sistem Islam, pemimpinlah yang wajib memenuhi kebutuhan pokok setiap rakyatnya, baik muslim atau non muslim, Hal ini berdasarkan tugas utama seorang pemimpin adalah sebagai periayah (pelayan) umat.

Pemimpin akan bertanggung jawab menjamin dan melayani semua keperluan rakyat. Negara akan memastikan berjalannya mekanisme penjaminan pemenuhan kebutuhan dan distruibusi barang terutama menjelang ramadhan. Sehingga saat menjelang ramadhan lonjakan harga barang tidak akan menjadi tradisi dan kebiasaan yang menyesakkan dada rakyat.

Uus
Brebes, Jawa Timur

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 4

Comment here